2. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. g. Kewajiban Bidan terhadap Pemerintah Nusa, Bangsa dan tanah Air
1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khusunya
dalam pelayanan KIAKB dan kesehatan keluarga. 2. Setiap Bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIAKB untuk kesehatan
keluarga. h. Penutup
Setiap Bidan dalam melaksanakan tugasnya segari-hari senantiasa menghayati dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia.
C. Masalah Etik Moral dan Dilema Dalam Praktek Kebidanan
Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya adalah karena bidan merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap
keputusan yang dibuat sehubungan dengan klien serta harus mempunyai tanggung jawab moral terhadap keputusan yang diambil.
Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai, keyakinan seseorang dan pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang baik dan yang buruk,
inilah yang disebut suara hati. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan pola pikir manusia.
Masyarakat semakin kritis sehingga terjadi penguatan tuntutan terhadap mutu pelayanan kebidanan yang baik perlu dilandasan komitmen yang kuat
dengan basis etik dan moral yang baik. Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa
permasalahan yang dilematis, artinya pengambilan keputusan yang sulit yang berkaitan dengan etik. Dilema muncul karena terbentur konflik moral,
pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.
Beberapa permasalahan pembahasan etik dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
1. Persetujuan dalam proses melahirkan. 2. Memilih dan mengambil keputusan dalam persalinan.
3. Kegagalan dalam proses persalinan. 4. Pelaksanaan Ultrasonogarfi USG dalam kehamilan.
5. Konsep normal pelayanan kebidanan. 6. Bidan dan pendidikan seks Sofyan dalam Karsi, 2008.
Beberapa contoh mengenai etik dalam pelayanan kebidanan, adalah berhubungan dengan:
1. Agamakepercayaan. 2. Hubungan dengan pasien.
3. Kebenaran. 4. Pengambilan keputusan.
5. Pengambilan data. 6. Kematian.
7. Kerahasiaan. 8. Aborsi.
9. AIDS.
BAB III KERANGKA KONSEP
Notoatmodjo dalam Andriasty 2014 menyebutkan bahwa kerangka konsep penelitian pada dasarnya kerangka yang hubungan antara konsep-konsep yang ingin
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka kerangka konsep yang digunakan sebagai berikut:
Kewajiban Bidan Terhadap Klien dan Masyarakat
Gambaran Pengetahuan
Bidan Tentang Kode
etik Profesi kebidanan
meliputi : Kewajiban Bidan Terhadap
Tugasnya Kewajiban Bidan Terhadap
Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lainnya
Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya
Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri
Baik
Cukup
Kurang
Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa, bangsa dan Tanah
Air
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
17
Berdasarkan Kerangka Konsep penelitian diatas, maka peneliti akan mengetahui Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan
yang terdiri dari 6 Bab yaitu Bab I Tentang Kewajiban Bidan Terhadap Klien dan Masyarakat, Bab II Tentang Kewajiban Bidan Terhadap Tugasnya, Bab III Tentang
Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan Lain, Bab IV Tentang Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya, Bab V Tentang Kewajiban Bidan Terhadap
Diri Sendiri, Bab VI Tentang Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa Bangsa dan Tanah Air.
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian