dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau

76 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 19 Dewan Komisaris Pasal 19 1. a. Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 dua orang, seorang di antaranya diangkat sebagai Komisaris Utama. b. Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. c. Perseroan memiliki Komisaris Independen yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia. 1. a. Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 2 dua orang, seorang di antaranya diangkat sebagai Komisaris Utama. b. Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. c. Perseroan memiliki Komisaris Independen yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal di Indonesia. REVISI Format : · Perundang-undangan menjadi perundangan · Ditambahkan ” rapat” karena keputusan Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris. 2. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang berkewarganegaraan Indonesia yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatannya pernah: a. dinyatakan pailit; b. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris atau anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan pailit; atau

c. dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau

BUMN danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan. 2. Ketentuan mengenai persyaratan dan pemenuhan persyaratan untuk menjadi anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 2 mutatis mutandis berlaku bagi Dewan Komisaris. REVISI Disesuaikan dengan Pasal 21 ayat 1 Peraturan OJK no.33POJK.042014 77 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 3. Selain memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, pemahaman mengenai masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perseroan dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan . 3. Selain memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, pemahaman mengenai masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perseroan dan dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundangan . REVISI Format : · Perundang-undangan menjadi perundangan 4. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, batal karena hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut. 4. Akibat dari pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 3 mutatis mutandis berlaku bagi pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini. REVISI Disesuaikan dengan Pasal 22 Peraturan OJK no.33POJK.042014 5. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan. Antara para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ke-3 tiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan semenda. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud di atas, Rapat Umum Pemegang Saham berwenang memberhentikan salah satu di antara mereka. 5. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundangan. Antara para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ke-3 tiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan semenda. Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud di atas, RUPS berwenang memberhentikan salah satu di antara mereka. REVISI Format : · Rapat Umum Pemegang Saham untuk selanjutnya disebut ”RUPS” 6. Pengangkatan seluruh anggota Dewan Komisaris tidak bersamaan waktunya dengan pengangkatan seluruh anggota Direksi. 6. Pengangkatan seluruh anggota Dewan Komisaris tidak bersamaan waktunya dengan pengangkatan seluruh anggota Direksi. TIDAK ADA PERUBAHAN 78 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 7. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham dari calon-calon yang diajukan oleh pemegang saham seri A Dwiwarna. Pencalonan tersebut mengikat Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham , di mana Rapat Umum Pemegang Saham tersebut harus dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan satu atau lebih Pemegang Saham yang memiliki lebih dari 12 satu per dua bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dan keputusan rapat tersebut harus disetujui oleh pemegang saham seri A Dwiwarna dan satu atau lebih Pemegang Saham yang memiliki lebih dari ½ satu per dua bagian dari seluruh jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat . 7. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon yang diajukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Pencalonan tersebut mengikat RUPS. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS , dan dalam RUPS tersebut harus hadir danatau diwakili oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan para Pemegang Saham yang memiliki sedikitnya 12 satu per dua bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dan keputusan RUPS tersebut harus disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan para Pemegang Saham yang memiliki sedikitnya ½ satu per dua bagian dari seluruh jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam RUPS . REVISI Format : · Rapat Umum Pemegang Saham untuk selanjutnya disebut ”RUPS” · Calon-calon diganti menjadi ” calon” saja · “ satu atau lebih” diganti menjadi “ para” 8. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka waktu 5 lima tahun dalam pengertian terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang kelima setelah pengangkatannya. 8. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka waktu 5 lima tahun terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau sejak saat lainnya yang ditetapkan oleh RUPS, dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada akhir periode masa jabatan yang dimaksud dengan ketentuan tidak melebihi jangka waktu 5 lima tahun. Ketentuan alinea di atas tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu memberhentikan anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS yang memutuskan pemberhentian tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS. Dasar Hukum: · Ps 94 3 UUPT · Ps 16 ayat 4 UU BUMN · Ps 19 1 PP No.452005 terkait masa jabatan Direksi · Ps 10 14 Standar AD BUMN 79 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 9. Ketentuan tentang masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir. Pemberhentian tersebut dapat dilakukan apabila anggota Dewan Komisaris tersebut, antara lain : a. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundangan-undangan atau ketentuan Anggaran Dasar; atau c. terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan atau negara. 9. a. Ketentuan tentang masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir. Pemberhentian tersebut dapat dilakukan apabila anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan: 1 tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik; 2 melanggar ketentuan Anggaran Dasar danatau peraturan perundangan ; 3 terlibat dalam tindakan yang merugikan Badan Usaha Milik Negara danatau Negara; 4 melakukan tindakan yang melanggar etika danatau kepatutan yang seharusnya dihormati sebagai anggota Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara; 5 dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yan tetap; atau 6 mengundurkan diri. b. Disamping alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada huruf a, anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan oleh RUPS, berdasarkan alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi kepentingan dan tujuan Perseroan. REVISI Disesuaikan dengan Bagian IV A.2 dan 3 Permen No.PER- 02MBU022015 Format : · Perundang-undangan menjadi perundangan 10.Rencana pemberhentian anggota Dewan Komisaris diberitahukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna kepada Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan secara lisan atau tertulis dalam waktu 14 empat belas hari sebelum tanggal tanggal Rapat Umum Pemegang Saham . 10.Rencana pemberhentian anggota Dewan Komisaris diberitahukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna kepada Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan secara lisan atau tertulis dalam waktu 14 empat belas hari sebelum tanggal tanggal RUPS . REVISI Format : · Rapat Umum Pemegang Saham untuk selanjutnya disebut ”RUPS” 80 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 11.Anggota Dewan Komisaris yang akan diberhentikan tersebut diberi kesempatan untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham guna membela diri. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentian tersebut. 11.Anggota Dewan Komisaris yang akan diberhentikan tersebut diberi kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS yang memutuskan pemberhentian tersebut. REVISI Format : · Rapat Umum Pemegang Saham untuk selanjutnya disebut ”RUPS” 12. Setelah masa jabatannya berakhir anggota Dewan Komisaris dapat diangkat kembali hanya untuk 1 satu kali masa jabatan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 12. Setelah masa jabatannya berakhir anggota Dewan Komisaris dapat diangkat kembali hanya untuk 1 satu kali masa jabatan oleh RUPS. TIDAK ADA PERUBAHAN 13. Kepada para anggota Dewan Komisaris diberikan gaji honorarium danatau tunjangan, termasuk santunan purna jabatan yang jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham . 13. a. Kepada para anggota Dewan Komisaris diberikan gaji honorarium danatau tunjangan, termasuk asuransi purna jabatan yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS . b. Setiap anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah yang telah ditetapkan oleh RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas. REVISI Disesuaian Bab II a. Peraturan Menteri BUMN No.4 tahun 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN PENAMBAHAN KLAUSUL Mempertimbangkan ketentuan Pasal 37 Peraturan OJK no.33POJK.042014 81 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 14. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai: a. anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; b. jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan , pengurus partai politik danatau calonanggota legislatif dan atau calon kepala daerahwakil kepala daerah; danatau c. jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 14. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai: a. anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta;

b. anggota Dewan Komisaris danatau Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara,