Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk Perseroan wajib melakukan pengumuman keterbukaan informasi kepada masyarakat

61 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 16. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dan jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan lainnya selambatnya 60 enam puluh hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 15. a. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Direksi Perseroan dengan tembusan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan lainnya. REVISI Disesuaikan dengan Pasal 8 ayat 1 dan ayat 2 Peraturan OJK no.33POJK.042014 Format · Ditambahkan kata “ Direksi ” Apabila permohonan pengunduran diri tidak mencantumkan tanggal efektif pengunduran diri dan tidak ada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai pengunduran diri tersebut, maka anggota Direksi tersebut efektif berhenti sejak lewatnya waktu 60 enam puluh hari dari tanggal diterimanya surat permohonan pengunduran diri.

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk

memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 15 huruf a Pasal ini paling lambat 90 sembilan puluh hari setelah diterimanya permohonan pengunduran diri dimaksud . REVISI Disesuaikan dengan Pasal 8 ayat 3 Peraturan OJK no.33POJK.042014

c. Perseroan wajib melakukan pengumuman keterbukaan informasi kepada masyarakat

dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 dua hari kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran diri Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 15 huruf a Pasal ini dan hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 15 huruf b Pasal ini. PENAMBAHAN KLAUSUL Disesuaikan dengan Pasal 9 Peraturan OJK no.33POJK.042014 62 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari 3 tiga orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi. d. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari 2 dua orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi. REVISI Penyesuaian jumlah minimal anggota Dreksi 17. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun setelah masa jabatannya berakhir maka yang bersangkutan dapat dimintakan pertanggungjawaban atas tindakan-tindakannya yang belum disampaikan pertanggungjawabannya kepada Rapat Umum Pemegang Saham . 16. Bagi anggota Direksi yang berhenti maupun yang pengangkatannya batal karena hukum sebagaimana dalam Pasal 16 ayat 3 diatas baik selama menjabat ; setelah masa jabatannya berakhir maka yang bersangkutan dapat dimintakan pertanggungjawaban atas tindakan- tindakannya yang belum disampaikan pertanggungjawabannya kepada RUPS . REVISI Menambahkan klausul yang merujuk pada ketentuan yang mengatur ttg pengangkatan yang batal. 18. Kepada para anggota Direksi diberi gaji dan tunjangan lainnya, termasuk santunan puma jabatan yang jumlahnya ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Dalam hal kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, besarnya gaji dan tunjangan ditetapkan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. 17. a. Kepada para anggota Direksi diberi gaji dan tunjangan lainnya, termasuk asuransi purna jabatan yang jumlahnya ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris untuk ditetapkan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. b. Setiap anggota Direksi dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah yang telah ditetapkan oleh RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas. PENAMBAHAN KLAUSUL Disesuaian Bab II a. Peraturan Menteri BUMN No.4 tahun 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN dan Pasal 37 Peraturan OJK No. 32POJK.042014 63 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 19. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila: a. meninggal dunia; b. masa jabatannya berakhir; c. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ; d. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang- undangan. e. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 18. 18. Jabatan anggota Direksi berakhir dengan sendirinya apabila: a. meninggal dunia; b. masa jabatannya berakhir; c. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS ; d. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangan; kecuali tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf a Pasal ini. REVISI Disesuaikan dengan Bab I V.A.4 Permen No.PER-03MBU022015 Format : · Rapat Umum Pemegang Saham untuk selanjutnya disebut ”RUPS” · Perundang-undangan menjadi perundangan 20. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 19 huruf d termasuk tetapi tidak terbatas pada rangkap jabatan yang dilarang. 19. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 18 huruf d termasuk tetapi tidak terbatas pada rangkap jabatan yang dilarang. TIDAK ADA PERUBAHAN 21. Para anggota Direksi tidak boleh merangkap jabatan lain sebagaimana tersebut di bawah ini: a. anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara lainnya, Badan Usaha Milik Daerah atau perusahaan swasta atau jabatan lain yang melakukan pengelolaan perusahaan; b. anggota Dewan KomisarisDewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara; c. jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansilembaga pemerintah pusat maupun daerah; d. jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan , pengurus partai politik danatau calonanggota legislatif dan atau calon kepala daerahwakil kepala daerah; dan atau e. jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perseroan danatau bertentangan dengan peraturan perundang- undangan . 20. Para anggota Direksi tidak boleh merangkap jabatan lain sebagaimana tersebut di bawah ini: a. anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara lainnya, Badan Usaha Milik Daerah atau perusahaan swasta atau jabatan lain yang melakukan pengelolaan perusahaan; b. anggota Dewan KomisarisDewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara; c. jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansilembaga pemerintah pusat maupun daerah; d. jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundangan pengurus partai politik danatau calonanggota legislatif dan atau calonkepala daerahwakil kepala daerah; dan atau e. jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perseroan danatau bertentangan dengan peraturan perundangan . REVISI Format : · Perundang-undangan menjadi perundangan 64 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 17 Tugas dan Wewenang Direksi Pasal 17 1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. 1. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. TIDAK ADA PERUBAHAN 2. Setiap anggota Direksi berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan dengan pembatasan yang ditetapkan ayat 6 Pasal ini dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia. 2. Setiap anggota Direksi berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan dengan pembatasan yang ditetapkan ayat 7 Pasal ini dan dengan memperhatikan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal di Indonesia. REVISI Format : · Perundang-undangan menjadi perundangan 3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggungjawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan. 3. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundangan, dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati- hatian , serta wajib melaksanakan prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran. PERUBAHAN TATA LETAK Ketentuan Ayat 10 Pasal ini ditambahkan dalam Ayat 3 ini. 4. Direksi wajib memberikan laporan dan penjelasan mengenai hal yang terkait dengan Perseroan apabila diminta secara tertulis oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dengan mengindahkan peraturan perundangan termasuk peraturan perundangan di bidang Pasar Modal. PENAMBAHAN KLAUSUL Sesuai permintaan Dwiwarna 65 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN 4. Setiap anggota Direksi bertanggungjawab penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan . Namun anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan apabila dapat membuktikan: a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. 5. Setiap anggota Direksi bertanggungjawab penuh secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya . Namun anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan apabila dapat membuktikan: a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. REVISI Disesuaikan dengan Pasal 13 ayat 1 Peraturan OJK no.33POJK.042014 dan Poin 35 ayat 2 dan ayat 3 Pedoman Biro Hukum 5. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila: a. terjadi perkara di Pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau b. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan. 6. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila: a. terjadi perkara di Pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau b. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan. TIDAK ADA PERUBAHAN 6. Perbuatan Direksi yang harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris: 7. Perbuatan Direksi yang harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris: TIDAK ADA PERUBAHAN a. melakukan penyertaan modal atau melepaskan penyertaan modal dalam badan usaha lain yang tidak dilakukan melalui bursa dan jumlahnya melebihi yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris ; a. melakukan penyertaan modal atau melepaskan penyertaan modal dalam badan usaha lain yang tidak dilakukan melalui bursa dan jumlahnya melebihi yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris ; TIDAK ADA PERUBAHAN 66 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN b. melakukan pendirian, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pengalihan, pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan; b. melakukan pendirian, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pengalihan, pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris; REVISI Menambahkan ketentuan: yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris . c. mengalihkan, menukar, menjual atau membeli segmen usaha; c. mengalihkan, menukar, menjual atau membeli segmen usaha yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris; REVISI Menambahkan ketentuan yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris . d mengadakan perjanjian lisensi danatau kerjasama, mengenai persyaratan dan ketentuan serta jenis perjanjian lisensi danatau kerjasama yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris akan diatur lebih lanjut dalam keputusan Dewan Komisaris. d mengadakan perjanjian lisensi danatau kerjasama, mengenai persyaratan dan ketentuan serta jenis perjanjian lisensi danatau kerjasama yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris akan diatur lebih lanjut dalam keputusan Dewan Komisaris; TIDAK ADA PERUBAHAN e. melakukan pengalihan aktiva tetap dan aktiva lainnya milik Perseroan yang nilainya melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris; e. melakukan pengalihan aktiva tetap dan aktiva lainnya milik Perseroan yang nilainya melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris; TIDAK ADA PERUBAHAN f. menghapusbukukan piutang macet serta persediaan barang yang sudah tidak produktif yang nilainya melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris; f. menghapusbukukan piutang macet serta persediaan barang yang sudah tidak produktif yang nilainya melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris; TIDAK ADA PERUBAHAN 67 NO ANGGARAN DASAR USULAN PERUBAHAN KETERANGAN g. menghapusbukukan aktiva tetap karena kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris g. menghapusbukukan aktiva tetap karena kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris TIDAK ADA PERUBAHAN h. mengikat Perseroan sebagai penjamin borg atau avalist yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris; h. mengikat Perseroan sebagai penjamin borg atau avalist yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan dalam keputusan Dewan Komisaris; TIDAK ADA PERUBAHAN i. menerima atau memberikan pinjaman jangka