BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nyeri perut pada Anak
2.1.1 Defenisi
Nyeri perut adalah nyeri yang dirasakan di antara dada dan region inguinalis. Nyeri perut bukanlah suatu diagnosis, tapi merupakan gejala dari suatu
penyakit. Nyeri akut abdomen didefinisikan sebagai serangan nyeri perut berat dan persisten, yang terjadi tiba-tiba serta membutuhkan tindakan bedah untuk
mengatasi penyebabnya. Appley mendefinisikan sakit perut berulang sebagai serangan sakit perut yang berlangsung minimal 3 kali selama paling sedikit 3
bulan dalam kurun waktu 1 tahun terakhir dan mengganggu aktivitas sehari-hari Markum, 1999.
2.1.2 Epidemiologi
Sakit perut biasanya terjadi pada anak usia 5 hingga 14 tahun, sementara frekuensi tertinggi pada usia 5-10 tahun. Apley menemukan bahwa nyeri perut
terjadi pada 10-12 anak laki-laki usia 5-10 tahun dan menurun setelah usia itu. Anak perempuan cenderung lebih sering menderita sakit ini dibandingkan anak
laki-laki Perempuan:Laki-laki = 5:3. Sakit perut ini jarang terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun dan di atas 15 tahun Boediarso, 2010 dan Wiryati, 2007.
2.1.3 Klasifikasi
Pada garis besarnya sakit perut dapat dibagi menurut datangnya serangan dan lamanya serangan, yaitu akut atau kronik berulang, yang kemudian dibagi
lagi atas kasus bedah dan non bedah pediatrik. Selanjutnya dapat dibagi lagi berdasarkan umur penderita, yang di bawah 2 tahun dan di atas 2 tahun, yang
masing-masing dapat dikelompokkan menjadi penyebab gastrointestinal dan luar gastrointestinal Boediarso, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Konsep yang klasik membagi sakit perut berulang ke dalam 2 golongan: organik fungsional dan psikogenik psikosomatik. Biasanya harus dicari dulu
penyebab organik, bila tidak ditemukan bisa dipikirkan kemungkinan penyebab psikogenik. Cara pendekatan seperti ini tentu akan banyak memakan waktu dan
biaya Boediarso, 2009. Barr mengajukan konsep yang agak berbeda. Sakit perut berulang
digolongkan atas 3 kelompok, yaitu: organik, disfungsional, dan psikogenik. Nyeri organik disebabkan oleh suatu penyakit, misalnya infeksi saluran kemih.
Nyeri disfungsional disebabkan oleh berbagai variasi fisiologi normal dan dibagi dalam dua kategori, yaitu sindrom nyeri spesifik yang mekanisme penyebab
nyerinya diketahui, misalnya defisiensi laktase dan konstipasi dan sindrom nyeri nonspesifik mekanisme penyebab nyeri tidak jelas atau tidak diketahui. Nyeri
psikogenik disebabkan oleh tekanan emosional atau psikososial tanpa adanya kelainan organik atau disfungsi Boediarso, 2009.
Untuk memastikan diagnosis kelompok nyeri psikogenik maka ada tiga kriteria yang harus dipenuhi yaitu:
1. Ada bukti yang cukup kuat untuk menghilangkan penyebab kelainan
organik. 2.
Bukti positif bahwa ada gangguan emosional dan ada kaitan waktu antara timbulnya sakit perut dengan periode meningkatnya stress yang dialami
anak. 3.
Sakit perut ini akan bereaksi langsung dengan hilangnya ketegangan emosional meskipun kemungkinan hal ini tidak selalu terjadi
Konsep ketiga diajukan oleh Levine dan Rappaport 1984 yang menekankan adanya penyebab multifaktor.
Sakit perut berulang merupakan perpaduan dari empat faktor, yaitu: 1. Predisposisi somatik, disfungsi, atau penyakit
2. Kebiasaan dan cara hidup 3. Watak dan pola respons
4. Lingkungan dan peristiwa pencetus
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor tersebut berperan meningkatkan atau meredakan rasa sakit. Dengan demikian dapat diterangkan mengapa beberapa anak menderita konstipasi
tanpa sakit perut berulang. Demikian pula halnya dengan kondisi psikososial yang buruk akan menimbulkan sakit perut berulang pada anak tertentu, tetapi tidak
pada anak lain Boediarso, 2010.
2.1.4 Etiologi