PENERAPAN METODE INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKN SISWA PADA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PADANG HULU KOTA TEBING TINGGI TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

(1)

PENERAPAN METODE INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA

VISUAL UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PPKn SISWA PADA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI

PADANG HULU KOTA TEBING TINGGI

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

DAHNIAR HARAHAP

8136182010

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRACT

Dahniar Harahap, NIM. 8136182010 The application of the method inquiry by using visual media to increase activity and student learning outcomes civics fifth grade students Madrsah ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi of T.P 2014/2015.

The objective of this research was to find out; 1) student’s activity, and 2) the improvement of student’s achievement in PPKn teaching learning process on keputusan bersama as the materials through applying inquiry method by using visual media in fifth grade at Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi.

This study was conducted by using classroom action research. This study had two cycles each cycles consists of four steps, those were planning, acting, observation, and reflecting. Subject of this research was student at fifth grade at Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi periode 2014/2015 in which consists of 30 students. Variable researched in this study were: 1) independent variable: inquiry method by using learning visual media; and 2 ) dependent variable; activity and student’s achievement. Instruments applied for collection data were item test and observation sheet.

Research findins found that: 1) student’s achievement on PPKn subject through applying inquiry method by using media visual was improved. The evaluation showed result on mean of student’s score was 65,33 at first cycle, and second cycle mean of student’s score touched 87,33, it means that the mean score had been improved from first cycle to second cycle, that is 22%. In first cycle percentage of classical completion touched 33,33% and in second cycle percentage of classical completion was 93,33%. percentage of completion had improved, that 60%; 2) the average score of students in the classical activity during the first cycle of 2.06 ( not active ) with the number active student learn by 6.66% the average scores of students in the classical activity during the second cycle of 2.75 ( active ) the number of activity students learn by 86,67%. Thus concluded that the application inquiry method by using media visual proven to improve the activity and learning outcomes of students in class V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi. Keywords : Method inquiry, Visual media, Increase activity, Learning outcomes


(6)

ABSTRAK

Dahniar Harahap, NIM . 8136182010. Penerapan Metode Inkuiri Dengan Menggunakan Media Visual Untuk Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar PPKn Siswa Pada kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 20142015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan 1) Aktivitas belajar siswa, dan 2) Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran PPKn pada Materi Keputusan Bersama menggunakan metode inkuiri dan media visual di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( classroom action research ). Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, terdiri dari tahap perencanaan ( Planning ), Tindakan ( Acting ), pengamatan ( Observation ), dan refleksi ( Reflecting ). Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi yang berjumlah 30 orang. Variable yang diamati adalah: 1) Variabel bebas: Metode inkuiri dan media visual, dan 2) Variabel terikat : Aktivitas dan hasil belajar. Instrument pengumpulan data adalah tes hasil belajar dan lembar pengamatan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Hasil belajar PPKn siswa melalui metode inkuiri dan media visual meningkat. Hasil evaluasi siklus I menunjukkan skor rata-rata kelas mencapai 65,33 dan pada siklus II rata-rata kelas mencapai 87,33. Dengan demikian skor rata-rata dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 22%. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal mencapai 33,33% dan pada siklus II persentase ketuntasan klasikal mencapai 93,33%. Dengan demikian terjadi peningkatan pada persentase ketuntasan klasikal sebesar 60%. 2) Rata-rata skor aktivitas siswa secara klasikal selama siklus I sebesar 2,06 ( belum aktif ) dengan jumlah siswa yang aktif belajar sebesar 6,66% sedangkan pada siklus II rata-rata skor aktivitas siswa secara klasikal selama siklus II sebesar 2,75 ( aktif ) dengan jumlah siswa yang aktif belajar 86,67%. Dengan demikian disimpulkan bahwa penerapan metode inkuiri dengan media visual terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dikelas V Madrsah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi . Kata Kunci : Metode Inkuiri, Media Visual, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar


(7)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena hanya berkat Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul “PENERAPAN METODE INKUIRI DENGAN MENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn SISWA PADA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PADANG HULU KOTA TEBING TINGGI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ”

Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak dapat terealisasikan dengan baik tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakash yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Pada kesempatan ini , penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd 2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak

Prof.Dr.H.Abdul Muin Sibuea, M.Pd

3. Ketua Program Studi Pendidikan dasar Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si juga sebagai Dosen Pembimbing 1 , yang telah menyediakan waktu selama proses pengajuan judul sampai dengan selesainya pembuatan proposal tesis ini

4. Bapak Dr. Restu, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan proposal tesis ini. 5. Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar, Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd juga

selaku narasumber yang sudah banyak memberikan masukan dalam penulisan tesis ini


(8)

ii

6. Kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Kepala sekolah dan seluruh guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi yang telah banyak membantu penulis

8. Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi ayah dan ibu beserta adik-adik

9. Teman –teman kelas B2 Program Studi Pendidikan dasar stambuk 2013 Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan kedepan. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin

Medan, April 2015


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 1

1.3Batasan Masalah ... 11

1.4Rumusan Masalah ... 12

1.5Tujuan Penelitian ... 12

1.6Manfaat Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

2.1 Kerangka Teoritis ... 14

2.1.1 Pengertian Belajar ... 14

2.1.2 Hakikat Hasil Belajar ... 18

2.1.3 Hakikat Aktivitas belajar ... 21

2.1.4 Hakikat Pembelajaran PPKn ... 25

2.1.5 Hakikat Metode Pembelajaran ... 27

2.1.6 Hakikat Metode Pembelajaran Inkuiri ... 29

2.1.6.1Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri ... 34

2.1.7 Tinjauan Tentang Media Pembelajaran ... 36

2.1.7.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 36

2.1.6.1Jenis- Jenis Media Dan Ciri-Ciri Media Pembelajaran ... 37

2.1.8 Tinjauan Tentang Media Visual ... 40

2.1.8.1Pengertian Media Visual ... 40


(10)

2.1.8.3Kelebihan dan Kelemahan Media Visual ... 43

2.2 Kerangka Pikir ... 44

2.3 Penelitian yang Relevan ... 44

2.4 Hipotesis Tindakan... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47

3.1 Pendekatan Penelitian ... 47

3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 48

3.3 Langkah-langkah Penelitian ... 48

3.4 Prosedur Penelitian ... 51

3.4.1 Siklus I ... 51

3.5 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 53

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.6.1 Observasi ... 54

3.6.2 Tes ... 55

3.7 Teknik Analisis Data ... 56

3.7.1 Observasi ... 56

3.7.2 Tes ... 59

3.8 Reduksi Data ... 60

3.9 Memaparkan Data ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1Hasil Penelitian ... 62

4.1.1Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I... 63

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ... 75

4.2 Pembahasan Temuan Penelitian ... 84

4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar PPKn ... 85

4.2.2 Peningkatan Aktivitas Belajar PPKn ... 90

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 93

5.1Simpulan ... 93

5.2 Saran ... 93


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Semester I MIN Padang Hulu Tebing Tinggi Tahun ……….3

Table 2.1 Tahapan Pembelajaran Inkuiri ………32

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Siswa ……….54

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes hasil Belajar ……….56

Tabel 3.3 Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran ………56

Tabel 3.4 Observasi Aktivitas Siswa ……….58

Tabel 4.1 Hasil Tes Evaluasi Siklus I ………66

Tabel 4.2 Hasil Observasi Indikator Aktivitas Siswa Siklus I ………..71

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ………..71

Tabel 4.4 Hasil Tes Evaluasi Siklus II ………..78

Tabel 4.5. Hasil Observasi Indikator Aktivitas Siswa Selama Siklus II …..81

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ……….82

Tabel 4.7. Hasil Belajar PPKn Pada Siklus I dan II ………..…84

Tabel 4.8 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I dan II ……..89 Tabel .4.9 Peningkatan Aktivitas Kemampuan Guru Siklus I dan Siklus I. 91


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Gambar Desain Penelitian ... 50

Gambar 4.1 Guru Menjelaskan Materi Pembelajaran ... 68

Gambar 4.2 Guru Sedang Memberikan Penjelasan Tugas Kelompok ... 69

Gambar 4.3 Aktivitas Siswa Saat Proses Belajar Mengajar ... 70

Gambar 4.4 Siswa Melakukan Tanya Jawab Dengan Guru ... 80

Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan LKS di dalam Kelompoknya ... 80


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 98

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 103

Lampiran 3 Soal Siklus I ... 108

Lampiran 4 Soal Siklus II ... 112

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 116

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa SIklus II ... 117

Lampiran 7 Kisi-kisi instrument tes hasil belajar ... 118

Lampiran 8 Tabulasi Data aktivitas siswa pertemuan I siklus I... 119

Lampiran 9 Tabulasi Data aktivitas siswa pertemuan II siklus I ... 120

Lampiran 10 Rekapitulasi data aktivitas belajar siswa pada siklus I ... 121

Lampiran 11 Tabulasi Data aktivitas siswa pertemuan I siklus II ... 122

Lampiran 12 Tabulasi Data aktivitas siswa pertemuan II siklus II ... 123

Lampiran 13 Rekapitulasi data aktivitas belajar siswa pada siklus II ... 124

Lampiran 14 Hasil Observasi aktivitas guru pertemuan I siklus I ... 125

Lampiran 15 Hasil Observasi aktivitas guru pertemuan II siklus I ... 126

Lampiran 16 Hasil Observasi aktivitas guru pertemuan I siklus II ... 127

Lampiran 17 Hasil Observasi aktivitas guru pertemuan II siklus II ... 128

Lampiran 18 Nilai Tes Siklus I siswa ... 129


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu bentuk upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi problem hidup yang senantiasa berkembang dari masa ke masa. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegerasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Pendidikan juga merupakan proses sistematik untuk meningkatkan manusia secara

holistic yang memungkinkan potensi diri ( afektif, kognitif, psikomotorik )

berkembang secara optimal. Untuk itu kegiatan pembelajaran didalam pendidikan dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya untuk pencapaian kompetensi dasar.

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggungjawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta pada tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Dalam dunia pendidikan kita sering mendengar ungkapan yang cukup sederhana yaitu "mendidik anak pada masa kini berarti menyiapkan orang dewasa di masa mendatang". Pendidik harus bisa menyiapkan


(15)

2

anak didik menjadi orang dewasa yang mandiri, mampu menggunakan dan mengembangkan sendiri kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) yang telah dimilikinya, dan mempunyai sikap yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan menjadi tugas dan tanggung jawab guru. Karena gurulah yang langsung membina para siswa disekolah melalui peroses kegiatan belajar mengajar, namun mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan ini bukanlah hal yang muda. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam proses pembelajaran dikelas perlu diperhatikan dua kompenen utama, yaitu metode mengajar dan media pengajaran. Karena fungsi metode dan media dalam proses pembelajaran adalah untuk meningkatkan rangsangan peserta didik dalam kegiatan belajar.

Dalam dunia pendidikan, pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri ( Slameto, 2010: 92 ) . Namun Guru juga merupakan faktor yang turut mempengaruhi proses belajar mengajar, maka hendaknya guru mampu menggunakan metode dan alat-alat yang tersedia, guru dituntut untuk mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa, dan agar pelajaran PPKn dapat lebih mudah diserap baik oleh siswa seorang guru dapat membuat media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan keadaan siswa .

Berdasarkan hasil observasi awal dengan guru di Madrsah Ibitidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi , bahwa pada umumnya pembelajaran


(16)

3

PPKn selama ini cenderung monoton dimana proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru sehingga siswa tampak kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran PPKn. Pembelajaran PPKn cenderung bersifat belajar pasif dengan menggunakan metode ceramah saja dan sangat bergantung pada buku teks pelajaran PPKn tanpa memperhatikan sumber lainnya.

Berdasarkan hasil pengamtan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi diperoleh bahwa : Pertama, hasil belajar PPKN siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian semester yang lalu untuk kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang hulu Kota Tebing Tinggi seperti berikut :

Tabel 1.1Nilai Semester I MIN Padang Hulu Kota Tebing Tinggi Tahun Pelajaran 2014/2015

Mata Pelajaran Nila Ujian Semester I Jumlah Rataan

V- A V-B

PPKn 63,05 62,14 125,19 62,60

Bahasa Indonesia 76,80 78,75 155,55 77,78 Bahasa Inggris 72,45 65,90 138,35 69,17

IPA 79,90 74,83 154,73 77,37

Matematika 72,01 70,65 142,66 71,33

IPS 73,67 72,88 146,55 73,28

TIK 73,65 70,89 144,54 72,27


(17)

4

Dari table diatas terlihat nilai dari pembelajaran PPKn dikelas VA dan VB memiliki rata-rata 62,60, dan ini masih jauh dibawah KKM yang diharapkan yaitu mencapai nila ≥70 %. Sebab itu dibutuhkan pembaharuan dalam proses pembelajaran. Kedua, jumlah siswa yang mengikuti pelajaran disetiap kelas terdiri dari 30 siswa, sehingga kesempatan siswa untuk melakukan aktivitas dalam pembelajaran tidak semuanya dapat dipenuhi. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi hasil belajar PPKn siswa.

Berdasarkan obervasi awal yang peneliti lakukan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih terlihat pasif, seluruh pusat kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru saja,siswa hanya duduk diam, padahal aktifitas merupakan asas yang terpenting dalam pembelajaran. Tanpa adanya kegiatan tidak mungkin seseorang belajar dengan baik. Kegiatan pembelajaran dapat berjalan, jika terjadi aktifitas, baik aktifitas yang dilakukan oleh pendidik maupun peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Aktifitas tersebut meliputi kegiatan pembelajaran seperti mendengarkan, menulis, mencatat, dan sebagainya. Siswa lebih banyak diam dan membuat keributan. Suasana kelas juga belum kondusif, dimana guru hanya mengajar menggunakan buku teks pelajaran PPKn, lalu menyuruh siswa untuk mengerjakan tugas isian yang terdapat dalam buku pelajaran. Pada saat mengerjakan tugas tersebut ada beberapa siswa yang telah usai terdahulu menyelasaikan tugas malah menggangu teman-temannya yang belum selesai mengerjakan tugas, ada juga beberapa siswa tidak mau mengerjakan tugas karena merasa bosan menulis. Sehingga aktivitas yang ditimbulkan dalam proses pembelajaran menghasilkan aktivitas yang tidak menunjang tujuan


(18)

5

pembelajaran kearah yang baik. Sedangkan kita tahu bahwa aktifitas dapat diartikan dengan kesibukan dan kegiatan yang mengerahkan seluruh tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Oleh karena itu aktifitas dapat dikatakan sebagai kegiatan atau kesibukan seseorang yang mengunakan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu tujuan tertentu kesemuanya itu untuk mencapai kemampuan optimal.

Ketiga berdasarkan obervasi awal dan wawancara langsung dengan guru yang peneliti lakukan, guru mengatakan dalam pembelajaran belum menggunakan metode yang variatif. Berikut ini petikan wawancara peneliti dengan salah satu guru Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi : Peneliti : “ Assakamualikum wr.wb

Guru : “ Wa’alaikumsalam wr.wb

Peneliti : “ Bagaimana aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran bu?” Guru : “ Aktivitas seperti biasanya saja, saya megajarkan dengan buku teks lalu siswa memperhatikan materi yang dibahas, setelah itu saya menyuruh siswa untuk bertanya bila ada yang kurang paham, dan bila tidak ada yang bertanya maka saya menyuruh siswa untuk mengerjakan tugas isian yang terdapat dalam buku teks pelajaran”

Peneliti : “ Apa seluruh siswa mengerjakan tugas ?”

Guru : “ Semua siswa mengerjakan, tapi ada juga beberapa siswa yang harus

dipaksa untuk mengerjakan, alasannya mungkin karena lelah dan bosan


(19)

6

Guru : “ Sampai saat ini saya hanya menggunakan metode yang biasa-biasa saja, karena saya masih kurang paham dengan metode-metode pembelajaran sekarang, untuk media saya menggunakan buku teks pelajaran PPKn, sedangkan

media yang lain belum saya gunakan karena faktor belum ketersediaan

Dari petikan wawancara diatas terlihat metode pembelajaran yang digunakan guru selama ini dalam mengajarkan materi masih dominan menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, dan pekerjaan rumah, hal ini masih terjadi pada proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Padang Hulu Kota Tebing Tinggi sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru bukan perpusat pada siswa dan guru belum menggunakan media.

Bisa saja dari aktivitas tersebut, membuat nilai pembelajaran PPKn siswa masih tergolong rendah, padahal mata pelajaran PPKn tergolong mata pelajaran penting, dimana mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Fungsinya adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945 (Balitbang, 2002: 7).

PPKn adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa baik


(20)

7

sebagai individu, masyarakat, warganegara dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku tersebut adalah seperti yang tercantum di dalam penjelasan Undang-Undang tentang Pendidikan Nasional pasal 39 ayat (2) yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perlaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapat atau kepentingan diatas melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pendidikan kewarganegaraan (PPKn) sebagai salah satu ilmu dasar disekolah yang mempunyai peranan penting dalam rangka upaya mencetak generasi bangsa yang mempunyai budi pekerti dan kepribadian yang unggul sebagai warga Negara Indonesia. PPKn juga sebagai sarana untuk mengembangkan kecerdasan, kepribadian, watak, sopan santun, sikap toleransi, saling menghargai, dan rasakeperdulian dengan sesama sering kali PPKn dianggap sebagai pelajaran yang kuarang penting, bahkan sebagian anak mengacuhkankannya. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran pada sekolah-sekolah masih sangat konfensional yaitu guru merupakan pusat pembelajaran, masih menggunakan metode ceramah saat pembelajaran, hal ini yang menyebabkan siswa merasa bosan dan jenuh. Akibatnya materi yang diberikan


(21)

8

oleh guru kurang maksimal diterima oleh siswa, sehingga siswa kurang paham mengenai materi yang dipelajari pada pelajaran PPKn. Pembelajaran yang efektif dan efisien adalah harapan setiap guru. Semakin kedepan materi pembelajaran semakin banyak dengan waktu yang tidak bertambah. Seorang guru hendaklah menerapkan model pembelajaran yang baik untuk proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Oleh karena itu bila model pembelajaran atau metode pembelajaran yang dipakai tidak sesuai akan menimbulkan masalah dalam pembelajaran. Bila masalah ini dibiarkan terus-menerus akan menimbulkan penurnan kualitas pembelajaran. Padahal kita tahu bahwa PPKn merupakan materi yang memiliki orientasi pada kehidupan nyata di sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Diharapkan dengan penerapan metode inkuiri ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, metode ini sesuai dengan materi yang akan dibahas dalam pembelajaran yaitu materi keputusan bersama, dimana dalam materi ini banyak nilai atau karakter yang harus dipelajari oleh siswa, dengan metode inkuiri dan media visual siswa dapat mengaitkan materi yang disampaikan secara bebas sesuai dengan pengalaman mereka masing-masing didalam kehidupan nyata, seperti pemilihan ketua kelas dan pelaksanaa piket kebersihan disekolah maupun dirumah, sehingga mereka mengetahui manfaat dari keputusan bersama untuk diri mereka dan lingkungan mereka.

Veldhuis (1998) dalam Winataputra, dkk (2007: 21) mengemukakan bahwa dalam proses pendidikan, kita harus membedakan antara aspek-aspek pengetahuan (knowledge), sikap dan pendapat (attitudes and opinions),


(22)

9

keterampilan intelektual (intellectual skills), dan keterampilan partisipasi (participatory skills)

Aspek-aspek di atas harus diintegrasikan dalam proses pembelajaran menjadi suatu sinergi sehingga pesan pembelajaran dapat ditangkap oleh siswa secara benar dan optimal serta dapat diejawantahkan dalam perilaku sehari-hari. Guru dapat mengupayakan terwujudnya hal tersebut dengan cara melaksanakan proses pembelajaran yang tepat.Proses pembelajaran yang tepat melibatkan tiga kelompok utama yaitu: guru, siswa, dan materi pelajaran. Interaksi antara ketiga unsur itu memerlukan sarana dan pra sarana, seperti metode, media dan lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung.

Penggunaan metode dan pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran PPKndipercaya dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri merupakan salah satu pilihan yang sesuai dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar PPKn siswa.Metode Pembelajaran Inkuiri merupakan salah satu dari pendekatan pembelajaran kontekstual, atau Contextual Teaching Learning ( CTL ) .

Dengan metode inkuiri, diharapkan agar hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa. Dalam pelaksanaan model inkuiri yang lebih diutamakan adalah keterlibatan siswa secara penuh daripada kegiatan gurunya.Dalam pemilihan metode belajar adakalanya membutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat membantu seorang guru dalam menyampaikan pesan kepada siswa,


(23)

10

agar pesan yang disampaikan bisa lebih jelas dan lebih dipahami oleh siswa, selain itu media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.

Di antara media pembelajaran, visual adalah media paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana, media visual mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Media visual adalah media yang dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan siswa. Karena itu media visual dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara efisien peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media visual. Tujuan penggunaan visual/gambar dalam pembelajaran adalah : (1) menerjemahkan symbol verbal, (2) mengkonkritkan dan memperbaiki kesan-kesan yang salah dari ilustrasi lisan. (3) memberikan ilustrasi suatu buku, dan (4) membangkitkan motivasi belajar dan menghidupkan suasana kelas.

Dalam pembelajaran di sekolah dasar media visual sangat baik di gunakan karena media visual ini cenderung sangat menarik hati siswa sehingga akan muncul motivasi untuk lebih ingin menegtahui tentang gamabar yang dijelaskan dan gurupun dapat menyampaikan materi dengan optimal melalui media tersebut.

Proses belajar yang terjadi adalah proses pembelajaran, yakni proses membuat orang lain aktif melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan, (Romiszowki, 1981:4). Agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan efektif, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari semua pihak, khususnya


(24)

11

guru. Dan penerapan metode Inkuiri dan penggunaan media merupakan salah satu alat yang dapat dijadikan penentu keberhasilan tersebut dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran. Metode dan media juga bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik dan dapat mengurangi kesulitan yang dialami oleh siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Karena fungsi metode dan media dalam proses pembelajaran yaitu untuk meningkatkan rangsangan peserta didik dalam kegiatan belajar.

Dengan menggunakan metode Inkuiri dan media visual/gambar diharapkan siswa lebih cepat memahami dan mengerti materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn,dan mampu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran,sehingga suasana belajar lebih menarik dan menyenangkan.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka timbul keinginan penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENERAPAN METODE INKUIRI DENGAN MENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn SISWA PADA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PADANG HULU KOTA TEBING TINGGI TAHUN PELAJARAN 2014/2015”

1.2Identifikasi Masalah

Bertitik tolak dari uraian latar belakang masalah,maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:


(25)

12

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn masih rendah sehingga perlu dilakukan peningkatan hasil belajar

3. Guru belum melibatkan siswa dalam proses pembelajaran 5. Respon siswa terhadap PPKn masih rendah

6. Metode yang digunakan guru masih menggunakan metode konvensional 7. Dalam mengajar guru hanya berfokus pada buku teks pelajaran PPKn saja

dan belum menggunakan media

8. Siswa belum aktif selama mengikuti proses pembelajaran

1.3Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibandingkan dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasakan perlu memberikan batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar analisis hasil penelitian dapat dilakukan dengan lebih mendalam dan terarah. Oleh karena itu penelitin ini dibatasi pada akivitas dan hasil belajar PPKn dengan menggunakan media visual pada metode pembelajaran Inkuiri

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas,maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan metode inkuiri dengan menggunakan media visual pada pembelajara PPKn dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) Padang Hulu kota Tebing Tinggi ?


(26)

13

2. Apakah penerapan metode inkuiri dengan menggunakan media visual pada pembelajaran PPKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) Padang Hulu Kota Tebing Tinggi ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan analisis dan perumusan masalah sebagaimana dikemukakan diatas,tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran faktual peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penerapan metode inkuiri dengan menggunakan media visual pada pembelajaran PPKn siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) Padang Hulu kota Tebing Tinggi ?

2. Untuk mengetahui gambaran fakual peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode inkuiri dengan menggunakan media visual pada pembelajaran PPKn siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Padang Hulu Kota Tebing Tinggi ?

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun dua manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini,yaitu: Manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat dijadikan sumber bahan yang penting dibidang ilmu pendidikan dan dapat memberikan sumbangan berupa konsep-konsep,sebagai upaya untuk pengembangan ilmu pengetahuan


(27)

14

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti untuk bahan masukan tentang kemampuan dalam meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode inkuiri dan media gambar.

b. Bagi siswa,dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PPKn.


(28)

93 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan paparan data dan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar PPKn siswa melalui penggunaan metode inkuiri dan media visual. Hasil evaluasi siklus I menunjukkan skor rata-rata kelas mencapai 65,33% dan pada siklus II rata-rata kelas mencapai 87,33%. Dengan demikian skor rata-rata dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 22%. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal mencapai 33,33% dan pada siklus II persentase ketuntasan klasikal mencapai 93,33%. Dengan demikian terjadi peningkatan pada persentase ketuntasan klasikal sebesar 60%.

2. Terjadi peningkatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran dengan penggunaan metode inkuiri dan media visual. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 80,01% yaitu persentase aktif belajar pada siklus II ( 86,67%) lebih besar dibandingkan pada siklus I ( 6,66% ).

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :


(29)

94

Bagi guru, agar menggunakan penerapan metode pembelajaran inkuiri dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat metode pembelajaran inkuiri ini dapat meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan guru pembelajaran PPKn. Agar metode pembelajaran inkuiri ini dapat terlaksana dengan baik, maka guru harus :

a. Menguasai materi pelajaran

b. Mengetahui keterkaitan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari

c. Memahami metode pembelajaran inkuiri

d. Berkonsultasi dengan ahli yang memahami metode pembelajaran inkuiri.

e. Mempunyai keinginan dan keberanian untuk menerapkan metode pembelajaran inkuiri.

f. Selain menggunakan metode inkuiri guru juga disarankan memanfaatkan media pembelajaran berupa media visual dalam berbentuk slide agar dapat mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran. Maka dengan pemanfaatan media tersebut aktivitas siswa akan meningkat dan lebih menciptakan pembelajaran yang efektiv dan menyenangkan.

Bagi siswa, agar dapat meningkatkan aktivitasnya dalam kegiatan pembelajaran agar terjadi pembelajaran yang berfokus pada siswa atau student centered dengan demikian penggunaan metode inkuiri dan disertai media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(30)

95

Bagi sekolah, agar mendukung terhadap penggunaan metode inkuiri dan media visual dalam pembelajaran yang telah dilakukan guru guna perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dalam hal ini adalah hasil belajar siswa.

Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan berbagai metode dan media pembelajaran dengan memperhatikan pokok bahasan yang dikerjakan.


(31)

96

DAFTAR PUSTAKA

Ansto Rahadi, 2003. Media Pembelajaran, Jakarta : Dikjen Dikti Depdikbud Arends R.I 2008, Learning to Teach, Belajar Untuk Mengajar,

Yogyakarta:Pustaka Belajar

Arikunto S dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas,(jakarta: Bumi Aksara)

Arikunto S , 2002 , Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi Aksara : Rieneka Cipta

ArsyadAzhar, 2011. media pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers Djamarah , Syaful . 2000. Psikologi Belajar . Jakarta : Rieneka Cipta

Djamarah,Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rieneka Cipta Fauziah, 2014. Melalui Permainan Gambar Dapat Meningkatkan Hasil dan

Aktivitas Belajar Bahasa Inggris Materi Things around Us Siswa Kelas VII SMP Negeri 1DarulKamal Tahun Pelajaran 2013-2014 HamalikOemar, 2001. Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, Kunandar, 2009, Langkah mudah penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta: Rajawali Pers

MuhammadAsrori,2009 Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV.Wacana Prima Muhibbin . 1996 . Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :

Remaja Rosda Karya

Mustaqim, 2008. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

RaditaYulitta Kusumasari, 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Tutor Sebaya Dalam Pengajaran Remidial Pada Siswa Kelas VIII semester II SMPN 25 Semarang , Semarang: Universitas Negeri Semarang

RamadhanSyahrum, 2010. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Khazanah

Riyanto, M. 2010 Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Media Ilmu Bagi pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran


(32)

97

Romiszowski, 1981. ) Designing instructional systems : decision making in course planning and curriculum, London : Kogan Page

Rusman, 2010. Model- Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta :Raja Grafindo Persada

Sanjaya , Wina . 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung : Kencana

Sardiman Arief, 1986. Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers Sadiman Arief ,1996 Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers

Slameto . 2010. Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudajana Nana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Trianto. 2009 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif . Surabaya : Kencana

Trianto. 2001. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme. Jakarta : Prestasi Pustaka

Walgito Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: ANDI, 2004

Winataputera, Udin S.2007. Model –Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : PAU- PPAI Universitas Terbuk

Winataputra, Udin S ( 2001 ) . Strategi Belajar Mengajar , Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka


(1)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti untuk bahan masukan tentang kemampuan dalam meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode inkuiri dan media gambar.

b. Bagi siswa,dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PPKn.


(2)

93 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan paparan data dan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar PPKn siswa melalui penggunaan metode inkuiri dan media

visual. Hasil evaluasi siklus I menunjukkan skor rata-rata kelas mencapai 65,33% dan pada siklus II rata-rata kelas mencapai 87,33%. Dengan demikian skor rata-rata dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan 22%. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal mencapai 33,33% dan pada siklus II persentase ketuntasan klasikal mencapai 93,33%. Dengan demikian terjadi peningkatan pada persentase ketuntasan klasikal sebesar 60%.

2. Terjadi peningkatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran dengan penggunaan metode inkuiri dan media visual. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 80,01% yaitu persentase aktif belajar pada siklus II ( 86,67%) lebih besar dibandingkan pada siklus I ( 6,66% ).

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :


(3)

Bagi guru, agar menggunakan penerapan metode pembelajaran inkuiri dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat metode pembelajaran inkuiri ini dapat meningkatkan proses pembelajaran yang dilakukan guru pembelajaran PPKn. Agar metode pembelajaran inkuiri ini dapat terlaksana dengan baik, maka guru harus :

a. Menguasai materi pelajaran

b. Mengetahui keterkaitan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari

c. Memahami metode pembelajaran inkuiri

d. Berkonsultasi dengan ahli yang memahami metode pembelajaran inkuiri.

e. Mempunyai keinginan dan keberanian untuk menerapkan metode pembelajaran inkuiri.

f. Selain menggunakan metode inkuiri guru juga disarankan

memanfaatkan media pembelajaran berupa media visual dalam berbentuk slide agar dapat mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran. Maka dengan pemanfaatan media tersebut aktivitas siswa akan meningkat dan lebih menciptakan pembelajaran yang efektiv dan menyenangkan.

Bagi siswa, agar dapat meningkatkan aktivitasnya dalam kegiatan pembelajaran agar terjadi pembelajaran yang berfokus pada siswa atau student centered dengan demikian penggunaan metode inkuiri dan disertai media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(4)

95

Bagi sekolah, agar mendukung terhadap penggunaan metode inkuiri dan media visual dalam pembelajaran yang telah dilakukan guru guna perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dalam hal ini adalah hasil belajar siswa.

Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan berbagai metode dan media pembelajaran dengan memperhatikan pokok bahasan yang dikerjakan.


(5)

96

Ansto Rahadi, 2003. Media Pembelajaran, Jakarta : Dikjen Dikti Depdikbud Arends R.I 2008, Learning to Teach, Belajar Untuk Mengajar,

Yogyakarta:Pustaka Belajar

Arikunto S dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas,(jakarta: Bumi Aksara)

Arikunto S , 2002 , Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi Aksara : Rieneka Cipta

ArsyadAzhar, 2011. media pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers Djamarah , Syaful . 2000. Psikologi Belajar . Jakarta : Rieneka Cipta

Djamarah,Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rieneka Cipta

Fauziah, 2014. Melalui Permainan Gambar Dapat Meningkatkan Hasil dan

Aktivitas Belajar Bahasa Inggris Materi Things around Us Siswa Kelas VII SMP Negeri 1DarulKamal Tahun Pelajaran 2013-2014

HamalikOemar, 2001. Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara,

Kunandar, 2009, Langkah mudah penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Rajawali Pers

MuhammadAsrori,2009 Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV.Wacana Prima

Muhibbin . 1996 . Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda Karya

Mustaqim, 2008. Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

RaditaYulitta Kusumasari, 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Tutor Sebaya Dalam Pengajaran Remidial Pada Siswa Kelas VIII semester II SMPN 25 Semarang , Semarang: Universitas Negeri Semarang

RamadhanSyahrum, 2010. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Khazanah

Riyanto, M. 2010 Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Media Ilmu

Bagi pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Kencana


(6)

97

Romiszowski, 1981. ) Designing instructional systems : decision making in course planning and curriculum, London : Kogan Page

Rusman, 2010. Model- Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru, Jakarta :Raja Grafindo Persada

Sanjaya , Wina . 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung : Kencana

Sardiman Arief, 1986. Media Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers Sadiman Arief ,1996 Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers

Slameto . 2010. Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudajana Nana, 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Trianto. 2009 Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif . Surabaya : Kencana

Trianto. 2001. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivisme. Jakarta : Prestasi Pustaka

Walgito Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: ANDI, 2004

Winataputera, Udin S.2007. Model –Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : PAU- PPAI Universitas Terbuk

Winataputra, Udin S ( 2001 ) . Strategi Belajar Mengajar , Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IVA SDN 2 BANJAR NEGERI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 9 60

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 14 58

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN RUANG SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 52

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISKUSI PADA SISWA KELAS VII.2 SMP NEGERI 2 TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA

0 11 40

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISKUSI PADA SISWA KELAS VII.2 SMP NEGERI 2 TALANG PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 64

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41