Pemilihan Umum General Election

Proses ini dinamakan penggabungan kepentingan interest aggregation. Sesudah digabungkan pendapat dan aspirasi tadi diolah dan dirumuskan kedalam bentuk yang lebih teratur. - Sebagai Sarana Sosialisasi Politik Maksudnya sebagai suatu proses yang melaluinya seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik, yang umumnya berlaku dalam masyarakat dimana ia berada. - Sebagai Sarana Rekrutmen Politik Funsi ini berkaitan erat dengan masalah seleksi kepemimpinan baik kepemimpinan internal partai maupun kepemimpinan nasional yang lebih luas. - Sebagai Sarana Pengatur Konflik Conflict Management Dalam fungsi ini partai dapat menjadi penghubung psikologis dan organisasional antara warga Negara dengan pemerintahnya, selain itu partai juga melakukan konsolidasi dan artikulasi tuntutan yang beragam dan yang berkembang dalam masyarakat.

5.3 Pemilihan Umum General Election

Didalam studi ilmu politik pemilihan umum dapat dikatakan sebuah aktifitas politik dimana pemilihan umum merupakan lembaga sekaligus juga praktis politik yang memungkinkan terbentuknya sebuah pemerintahan perwakilan. 36 36 .S. Haris,Menggugat Pemilihan Umum orde Baru,Sebuah Bunga Rampai, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan PPW-LIPI,1998,Hal 7 diselenggrakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap mencerminkan dengan akurat partisipasi serta aspirasi masyarkat. Sekalipun demikian, didasari bahwa pemilihan umum tidak merupakan satu-satunya tolak ukur dan perlu Universitas Sumatera Utara dilengkapi dengan pengukuran beberapa kegiatan lain yang lebih bersifat berkesinambungan seperti partisipasi dalam kegiatan partai, lobbying dan sebagainya. 37 37 Miriam Budiarjo,Op.Cit., Hal.461 Dalam politik dikenal berbagai macam-macam sistem pemilihan umum dengan berbagai variasinya, akan tetapi umumnya berkisar pada dua prinsip pokok: - Single-member constituency suatu daerah pemilihan memilih satu wakil biasanya disebut sistem distrik. - Multi-member Constituency satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil biasanya dinamakan sistem perwakilan berimbang atau sistem proporsional. Keuntungan dan kelemahan kedua sistem: - Keuntungan Sistem Distrik 1. Sistem ini lebih mendorong ke arah integrasi partai-partai politik karena kursi yang diperebutkan dalam setiap distrik pemilihan hanya satu. 2. Fragmentasi partai dan kecenderungan membentuk partai baru dapat di banding malahan sistem ini bisa mendorong kearah penyederhanaan partai secara alami dan tanpa paksaan 3. Karena kecilnya distrik maka wakil yang terpilih dapat dikenal komunitasnya, sehingga hubungan dengan konstituen lebih erat. Dengan demikian si wakil akan lebih cenderung untuk memperjuangkan kepentingan distriknya. Lagi pula kedudukannya terhadap pimpinan partainya akan lebih independen, karena faktor kepribadian seseorang merupakan faktor penting dalam kemenangannya dan kemenangan partai. Sekalipun demikian tidak lepas sama sekali dari disiplin partai. Universitas Sumatera Utara 4. Bagi partai besar sistem ini menguntungkan karena melalui distortion effect dapat meraih suara dari pemilih-pemilih lain sehingga memperoleh kedudukan mayoritas. 5. Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai kedudukan mayoritas dalam parlemen, sehingga tidak perlu diadakan koalisi dengan partai lain. 6. Sistem ini sederhana dan murah untuk diselenggarakan. - Kelemahan Sistem Distrik 1. Sistem ini kurang memperhatikan kepentingan partai-partai kecil dan golongan minoritas apalagi jika golongan-golongan ini terpencar dalam berbagai distrik dalam masyarakat yang plural karena terbagi dalam kelompok etnis, religius dan tribal 2. Sistem ini dianggap kurang efektif dalam masyarakat yang plural karena terbagi dalam kelompok etnis, religius dan tribal 3. Ada kemungkinan si wakil cenderung untuk lebih memperhatikan kepentingan distrik serta warga distriknya. -Keuntungan Sistem Proporsional 1. Sistem proporsional dianggap representatif, karena jumlah kursi partai dalam parlemen sesuai dengan jumlah suara masyarakat yang diperoleh dalam pemilu 2. Sistem dianggap lebih demokratis dalam arti lebih egalitarian -Kelemahan Sistem Proporsional 1. Sistem ini kurang mendorong partai-partai untuk berintegrasi 2. Sistem mempermudah fragmentasi partai 3. Sistem proporsional memberikan kedudukan yang kuat pada pimpinan partai. Universitas Sumatera Utara 6. Metodologi Penelitian 6.1 Jenis Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian Penelitian metode deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan dengan cermat fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan atau menggambarkan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. 38 Dalam metode penelitian yang bersifat deskriptif ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 39 a. Menguatkan perhatian pada masalah-masalah yang pada saat penelitian dilakukan atau masalah-masalah yang bersifat aktual b. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya.

6.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Medan.

6.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang menunjang dalam pembahasan atau isi tentang bagaimana marketing politik Partai Demokrat maka penulis mempergunakan beberapa tekhnik dalam upaya mengumpulkan data, yaitu: 1. Penelitian Kepustakaan Library Research 38 Sanapiah Faisal,1997, Format-Format Peneltian social: Dasar-dasar dan Aplikasi,Jakarta: Rajawali Press., Hal. 20. Untuk pemahaman lebih lanjut tengan metode Deskripsi lihat Rianto Adi,2004, Metodologi Penelitian social dan hukum, Jakarta: Granit 39 Hadari Nawawi,1995,Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press., Hal.63 Universitas Sumatera Utara