Prosedur Pembuatan Larutan Phenolphtalein 1 Prosedur Pembuatan Larutan K gr dalam 250 ml Pembuatan larutan Wijs

d. Prosedur Pembuatan Larutan KI 15

- Ditimbang 15 g kristal KI, kemudian dimasukkan ke dalam gelas beaker 50 ml dengan menggunakan spatula - Dilarutkan dengan menggunakan akuades bebas CO 2 - Dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml, kemudian diencerkan dengan menggunakan akuades bebas CO 2 sampai garis tanda - Dihomogenkan dengan magnetic stirrer

e. Prosedur Pembuatan Larutan Alkohol Netral

- Dimasukkan kurang lebih 200 ml etanol 96 ke dalam erlenmeyer 250 ml - Ditambahkan beberapa tetes indikator Brom Timol Blue 1 - Ditambah lagi beberapa tetes larutan NaOH 0.1004 N sampai terbentuk warna hijau muda pada larutan.

f. Prosedur Pembuatan Larutan Brom Timol Blue 1

- Ditimbang 1 g Brom Timol Blue dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml - Dilarutkan dengan etanol 96 hingga garis tanda - Dimasukkan ke dalam botol gelap dan diberi label.

g. Prosedur Pembuatan Larutan Phenolphtalein 1

- Ditimbang 1 g Phenolphtalein dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. - Dilarutkan dengan etanol hingga garis tanda. - Dimasukkan ke dalam botol dan diberi label.

h. Prosedur Pembuatan Larutan K

2 Cr 2 O 7

1.5 gr dalam 250 ml

- Ditimbang 1,5 g kristal K 2 Cr 2 O 7 yang telah dikeringkan dan dimasukkan ke dalam gelas beaker 50 ml - Dilarutkan dengan akuades dan dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml hingga garis tanda - Dihomogenkan - Dimasukkan ke dalam botol dan diberi label. Universitas Sumatera Utara

i. Pembuatan larutan Wijs

Pereaksi yang terdiri dari 13 gram iodin dilarutkan dalam 1000 ml asam asetat galsial, kemudian dialirkan gas klor sampai terlihat perubahan warna yang menunjukkan bahwa jumlah gas klor yang dimasukkan sudah cukup. Pembuatan larutan inin agak sukar dan bersifat tidak tahan lama. Larutan ini sangat peka terhadap cahaya dan panas serta udara, sehingga harus disimpan ditempat yang gelap, sejuk dan tertutup rapat. Ketaren, 1986

3.3.4 Prosedur Analisa A. Penentuan Asam Lemak Bebas

- Ditimbang berat gelas erlenmeyer kosong 50 ml kemudian dinolkan - Ditimbang ekstrak minyak kopra sebanyak ± 2,5 g - Ditambahkan 10 ml N-Heksan - Ditambahkan 25 ml alkohol netral - Ditambahkan 3 tetes indikator phenolpthalein 1 - Ditirasi dengan larutan standart NaOH 0.1004 N sampai terbentuk warna merah rose - Dicatat volume NaOH 0,1004 N yang digunakan - Dilakukan perlakuan yang sama sebanyak 3 kali - Hasil percobaan analisis asam lemak bebas dapat dilihat pada tabel 4.2

B. Prosedur Analisa Bilangan Iodin

- Ditimbang berat gelas erlenmeyer kosong 250 ml kemudian dinolkan - Dimasukkan ± 0,5 g ekstrak minyak kopra - Ditambahkan larutan sikloheksan : asam asetat glasial 3:1 sebanyak 20 ml - Ditambahkan larutan wijs sebanyak 25 ml - Disimpan didalam ruangan yang gelap selama 30 menit - Ditambahkan KI 15 sebanyak 20 ml - Ditambahkan akuades sebanyak 40 ml Universitas Sumatera Utara - Dititrasi dengan larutan standart Na 2 S 2 O 3 0,1 N hingga larutan berwarna kuning cerah - Ditambahkan indikator amilum 1 - Dititrasi kembali dengan larutan standart Na 2 S 2 O 3 0,1 N hingga larutan berwarna putih - Dicatat volume larutan standart Na 2 S 2 O 3 0,1 N yang terpakai - Dilakukan perlakuan yang sama sebanyak 3 kali - Hasil percobaan analisis bilangan iodin dapat dilihat pada tabel 4.3

C. Prosedur Analisa Kadar Air

- Ditimbang berat gelas beaker kosong 50 ml kemudian dinolkan - Dicatat berat gelas beaker - Ditambahkan ekstrak minyak kopra sebanyak ± 5 g - Dipanaskan didalam oven pada suhu 105 o C selama 1 jam - Didinginkan didalam desiktor selama 30 menit - Ditimbang berat gelas beaker setelah pemanasan - Dicatat berat gelas beaker setelah pemanasan - Dilakukan perlakuan yang sama sebanyak 3 kali - Hasil percobaan analisis kadar air dapat dilihat pada tabel 4.4

D. Prosedur Analisa Kadar Kotoran

- Dipanaskan kertas saring didalam oven selama 1 jam pada suhu 105 o C - Didinginkan didalam desikator selama 30 menit - Diangkat kertas saring didalam oven dengan menggunakan penjepit - Ditimbang berat kertas saring lalu dicatat hasilnya - Ditimbang ekstrak minyak kopra sebanyak ± 1 g dalam gelas beaker 50 ml - Dilarutkan ekstrak minyak kopra dengan N-Heksan dan disaring dengan menggunakan kertas saring - Dicuci ekstrak minyak kopra yang tertinggal dikertas saring sampai ekstrak minyak kopra benar – benar telah habis dari kertas saring sampai warna ekstrak minyak kopra hilang dari kertas saring - Dimasukkan kembali kertas saring dan impurities dari ekstrak minyak kopra kedalam oven selama 1½ jam pada suhu 105 o C Universitas Sumatera Utara - Didinginkan didalam oven slama 30 menit - Ditimbang kertas saring dan dicatat hasilnya - Hasil percobaan analisis kadar kotoran dapat dilihat pada tabel 4.5 Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN