Asam kaprat C
9
H
19
COOH 4,5-9,5
Asam laurat C
11
H
23
COOH 44,0-52,0
Asam miristat C
13
H
27
COOH 13,0-19,0
Asam palmitat C
15
H
31
COOH 7,5-10,5
Asam stearat C
17
H
35
COOH 1,0-3,0
Asam arachidat C
19
H
39
COOH 0,0-0,4
Asam Lemak Tidak Jenuh :
Asam palmitoleat C
15
H
29
COOH 0,0-1,3
Asam oleat C
17
H
33
COOH 5,0-8,0
Asam linoleat C
17
H
31
COOH 1,5-2,5
Sumber. Thieme, J.G, 1968
2.5 Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tidak Jenuh
Asam lemak adalah suatu senyawa hidrokarbon dengan jumlah atom C dari 2 sampai 24, karena merupakan suatu asam organik, maka dalam struktur molekul asam
lemak terdapat gugus karboksilat : -CHO
2
. Asam lemak yang ikatan antara atom C nya tunggal disebut asam lemak jenuh, sedang yang mempunyai 1 ikatan rangkap
Double Bond antara 2 atom C nya disebut asam lemak tidak jenuh, asam lemak tidak jenuh dikenal ada yang ikatan rangkapnya 2,3 sampai 6 Six Double Bond.
Kadar asam lemak jenuh ALJ maupun asam lemak tidak jenuh ALTJ berbeda –beda sesuai dengan jenis minyaknya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel dibawah ini menggambarkan perbedaan tersebut : Tabel 5. Komposisi Asam Lemak Jenuh dan Asam Lemak Tidak Jenuh
Jenis Minyak Kadar Asam Lemak Jenuh
Kadar Asam Lemak Tidak Jenuh Minyak Kelapa
90 10
Minyak Kelapa Sawit 50
50 Minyak Kedelai
10 90
http:kiathidupsehat.wordpress.com20090322hubungan-minyak-goreng-dan- kolesterol
2.6. Analisa Titrimetri
Mengukur volume larutan adalah jauh lebih cepat dibandingkan dengan menimbang berat suatu zat dengan suatu metode gravimetri. Akurasinya sama dengan
metode gravimetri. Analisis titrimetri juga dikenal sebagai analisis volumetri, dimana zat yang akan dianalisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasiya
diketahui dan dialirkan dari buret dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang tidak diketahui Analit kemudian dihitung. Syaratnya adalah reaksi harus berlangsung
secara cepat, reaksi berlangsung kuantitatif dan tidak ada reaksi samping. Selain itu juga reagen penitrasi yang diberikan berlebih, maka harus dapat diketahui dengan
suatu indikator. Khopkar, 1990
Metode titrimetri masih digunakan secara luas karena merupakan metode yang tahan, murah, dan mampu memberikan ketepatan presisi yang tinggi.
Dalam analisis titrimetri atau analisis volumetri atau analisis kuantitatif dengan mengukur volume, sejumlah zat yang diselidiki direaksikan dengan larutan baku
Universitas Sumatera Utara
standar yang konsentrasinya telah diketahui secara teliti dan reaksinya berlangsung secara kuantitatif.
Suatu tirasi yang ideal adalah jika titik akhir titrasi sama dengan titik ekivalen teoritis. Dalam kenyataannya selalu ada perbedaan kecil. Perbedaan ini disebut dengan
kesalahan titrasi yang dinyatakan dengan mililiter larutan baku. Oleh karena itu, pemilihan indikator harus dilakukan sedemikian rupa agar kesalahan ini sekecil-
kecilnya. Untuk dapat dilakukan analisis titrimetri harus dipenuhi syarat – syarat
sebagai berikut : 1.
Reaksinya harus berlangsung sangat cepat. 2.
Reaksinya harus sederhana serta dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi. 3.
Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekivalen tercapai, baik secara kimia atau secara fisika.
4. Harus ada indikator jika syarat 3 tidak dipenuhi.
Berikut ini adalah hal – hal yang diperlukan dalam analisis secara titrimetri yaitu :
1. Alat pengukur volume seperti buret, pipet volume, dan labu takar yang
digunakan telah dikalibrasi. 2.
Senyawa yang digunakan sebagai larutan baku atau untuk pembakuan harus senyawa dengan kemurnian yang tinggi.
3. Indikator untuk mengetahui berakhirnya titrasi.
Rohman, 2007
Universitas Sumatera Utara
Analisa titrimetri adalah salah satu bagian besar dalam kimia analitik. Sebuah reaksi harus memenuhi beberapa persyaratan sebelum reaksi tersebut dapat
dipergunakan yaitu : 1.
Reaksi tersebut harus diproses sesuai persamaan kimiawi tertentu. Seharusnya tidak ada reaksi sampingan.
2. Reaksi tersebut harus diproses sampai benar – benar selesai pada titik
ekivalensi 3.
Harus tersedia beberapa metode untuk menentukan titik ekivalen tercapai. 4.
Diharapkan reaksi tersebut berjalan cepat, sehingga titrasi dapat diselesaikan dalam beberapa menit.
Underwood, 1998 Istilah analisis titrimetri mengacu pada analisis kimia kuantitatif yang
dilakukan dengan menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat, yang diperlukan untuk bereaksi secara kuntitatif dengan larutan dari zat
yang akan ditetapkan. Larutan dengan konsentrasi yang diketahui dengan tepat disebut larutan standart.
Larutan standart biasanya ditambahkan dari dalam sebuah buret. Proses penambahan larutan standart sampai reaksi tepat disebut titrasi. Titik pada saat reaksi
tepat disebut titik ekuivalen setara atau tittik akhir teoritis titik-akhir stoikiometri. Dalam penggunaan analisis titrimteri suatu reaksi harus memenuhi kondisi –
kondisi berikut : 1.
Harus ada suatu reaksi yang sederhana, yang dapat dinyatakan dengan suatu persamaan kimia.
2. Reaksi harus berlangsung dengan cepat.
Universitas Sumatera Utara
3. Harus ada perubahan yang menyolok dalam energi – bebas yang
menimbulkan perubahan dalam beberapa sifat fisika atau kimia larutan pada titik – ekuivalen.
4. Harus tersedia suatu indicator.
Dalam analisis titrimetri umumnya menggunakan peralatan yang lebih sederhana, dan umumnya cepat dikerjakan.
Berikut ini hal – hal yang perlu diperhatikan dalam analisis titrimetri yaitu : 1.
Bejana – bejana pengukur harus dikalibarasi, termasuk buret, pipet, dan labu. 2.
Zat – zat yang digunakan harus diketahui kemurniannya untuk penyiapan larutan standart.
3. Adanya indikator untuk mendeteksi lengkapnya reaksi.
Vogel, 1994
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat
- Alat Soklet
pyrex -
Neraca Analitis sartorius
- Bola Penghisap
marienfeld -
Botol Akuades -
- Buret 50 ml
pyrex -
Mikro Buret 10 ml pyrex
- Gelas Ukur
pyrex -
Gelas Beaker pyrex
- Gelas Erlenmeyer
pyrex -
Penjepit kayu -
- Oven
memmert -
Desikator -
- Pipa Kapiler diameter 1 mm
- -
Hot Plate thermostat magnetic stirer
- Pipet Tetes
- -
Statif dan Klem -
- Pipet Volume
- Labu Takar
pyrex -
Spatula -
- Magnetic Stirer
- -
Penyaring Timbal -
- Kertas Saring Whatman No. 1
- -
Pinset -
- Batang Pengaduk
- -
Corong -
- Petridish
-
Universitas Sumatera Utara