Tujuan Kerja Praktek Waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek

16

BAB IV KESIMPULAN

Selama menjalankan kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia Divisi Sales And Marketing Praktikan dapat merasakan bagaimana menjalankan pekerjaan yang sesungguhnya dalam dunia kerja. Tingkat kedisiplinan dalam menjalankan tugas dari pengerjaaan sampai hasil akhir sangat dibutuhkan. Selain itu kerjasama tim dalam membuat sebuah desain juga sangat diperlukan. Selain itu Praktikan mendapatkan pengalaman yang berharga mengenai proses mendesain sebuah pamflet. Pesrta kerja praktek mencoba memberi gambaran bagaimana cara mendesain sebuah pamflet, adapun kesimpulan lain seperti : 1. Kerja praktek dapat memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja pada bidang Desain di Perusahaan. 2. Proses belajar tidak pernah berhenti selama kerja praktek karena pengerjaan terus-menerus dilakukan perbaikan, karena adanya masalah ataupun permintaan dari perusahaan tempat kerja praktek. Karena itu diharapkan sebelumnya Praktikan dapat memberi batasan-batasan dalam pembuatan sebuah desain pamflet. 3. Kerja praktek menjadi sarana untuk mengasah kemampuan baik dalam mendesain, menganalisa juga melatih pergaulan dalam perusahaan. 4. Perancangan jaringan meskipun sederhana tapi harus dilengkapi pengetahuan dasar yang cukup. 5. Selain berdasar konsep yang ada perancangan harus mempertimbangkan batasan di lapangan kerja. 6. Dalam pelaksanaan kadang rancangan kita harus fleksibel dengan keadaan dan batasan sebenarnya. 3

BAB II TINJAUAN PT. DIRGANTARA INDONESIA Persero

2.1 Sejarah PT.dirgantara Indonesia

PT Dirgantara Indonesia persero merupakan salah satu perusahaan penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetisi dalam rancan bangun, pengembangan dan manufacturing pesawat terbang. Diawali dengan membangun dasar peguasaan teknologi melalui lisensi, perusahaan yang berdiri pada tanggal 23 agustus 1976 ini memproduksi helicopter dan pesawat terbang NBO-150,super Puma NAS-332,NC-212 dan tiga tahun kemudian mengintegrasikan teknologi PT Dirgantara Indonesia bersama CASA merancang dan memproduksi CN-235. Pada tahun 1998 PT Dirgantara Indonesia memiliki paradigm baru dengan lebih berorientasi pada bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang telah diserap selama tiga windu sebagai ujung tombak dalam menghasilkan produk dan jasa. Dalam perkembangan kini PT DIrgantara Indonesia telah berhasil memposisikan diri sebagai industry manufaktur dan memiliki diversifikasi pada produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga dalam bidang lain, seperti teknologi informasi, otomotif,maritime,militer,otomasi dan kontrol, minyak dan gas,turbine industry, teknologi simulasi, dan engineering services. Pada awal tahun 2004 menggulirkan program restrukturisasi meliputi penataan ulang SDM dan orientasi bisnis dengan memfokuskan bisnisnya dari 18 menjadi 5 satuan usaha yang meliputi