100
rumusan masalah 3 tidak dibuatkan hipotesis satistiknya karena bersifat deskriptif sehingga hanya rumusan masalah 1 dan 2 saja yang dibuatkan
hipotesis statistik.
3.8.1 Hipotesis Pertama
Rata-rata peningkatan model mental siswa yang mengikuti pembelajaran
kerangka IFSO lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran
ekspositori pada konsep ikatan kimia.
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah H
: µ A
1
B
1
= µ A
1
B
2
H
1
: µ A
1
B
1
≠ µ A
1
B
2
Keterangan : H
: Tidak terdapat perbedaan rata-rata peningkatan model mental siswa melalui pembelajaran kerangka IFSO dan pembelajaran ekspositori
pada konsep ikatan kimia. H
1
: Terdapat perbedaan rata-rata peningkatan model mental siswa melalui pembelajaran kerangka IFSO dan pembelajaran ekspositori pada
konsep ikatan kimia.
Kriteria pengambilan keputusan adalah 1
Jika nilai p – value ≥ 0,05, maka H diterima dan H
1
ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata peningkatan model mental siswa
melalui pembelajaran kerangka IFSO dan pembelajaran ekspositori pada konsep ikatan kimia.
101
2 Jika nilai p – value ≤ 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima, artinya terdapat perbedaan rata-rata peningkatan model mental siswa melalui
pembelajaran kerangka IFSO dan pembelajaran ekspositori pada konsep ikatan kimia
3.8.2 Hipotesis Kedua
Rata-rata peningkatan penguasaan konsep siswa yang mengikuti
pembelajaran kerangka IFSO lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran ekspositori pada konsep ikatan kimia.
Hipotesis kedua yang diajukan pada penelitian ini adalah H
: µ A
2
B
1
= µ A
2
B
2
H
1
: µ A
2
B
1
≠ µ A
2
B
2
Keterangan : H
: Tidak terdapat perbedaan rata-rata peningkatan penguasaan konsep siswa melalui pembelajaran kerangka IFSO dan pembelajaran
ekspositori pada konsep ikatan kimia. H
1
: Terdapat perbedaan rata-rata peningkatan penguasaan konsep siswa melalui pembelajaran kerangka IFSO dan pembelajaran ekspositori
pada konsep ikatan kimia.
Kriteria pengambilan keputusan adalah 1
Jika nilai p – value ≤ 0,05, maka H diterima dan H
1
ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata peningkatan penguasaan konsep
102
siswa melalui pembelajaran kerangka IFSO dan pembelajaran ekspositori pada konsep ikatan kimia.
2 Jika nilai p – value ≤ 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima, artinya terdapat perbedaan rata-rata peningkatan penguasaan konsep siswa
melalui pembelajaran kerangka IFSO dan pembelajaran ekspositori pada konsep ikatan kimia.
V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan model mental dan peningkatan penguasaan konsep ikatan kimia
siswa kelas X SMA N 1 Way Lima, Pesawaran dapat ditunjukkan dengan pembelajaran kerangka IF-SO daripada pembelajaran ekspositori. Simpulan
ini didasarkan pada beberapa temuan sebagai berikut: 1.
Ada perbedaan peningkatan model mental siswa yang mengikuti pembelajaran kerangka IF-SO dan pembelajaran ekspositori pada konsep
ikatan kimia. Perbedaan peningkatan model mental siswa pada pembelajaran kerangka IF-SO pada kategori sedang dengan N-gain 0,45
yang lebih tinggi dari pada kelas pembelajaran ekspositori pada kategori
sedang dengan N-gain 0,36.
2. Ada perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa yang mengikuti
pembelajaran kerangka IF-SO dan pembelajaran ekspositori pada konsep ikatan kimia. Perbedaan peningkatan pengusaan konsep siswa pada
pembelajaran kerangka IF-SO pada kategori sedang dengan N-gain 0,50 yang lebih tinggi dari pada kelas pembelajaran ekspositori pada kategori
sedang dengan N-gain 0,34.