60
dikarenakan realita internal merupakan penyederhanaan yang dilakukan olah pikiran seseorang baik sadar maupun tidak terhadap realita eksternal
Putra, Y.P., 2008: 157. Oleh karena itu, penggabungan berbagai mode representasi eksternal dapat memperkecil kesalahan dalam menyederhana-
kan realita eksternal dalam mencapai pemahaman yang lebih luas.
Pemahaman yang luas dalam pembelajaran sains khususnya kimia dicapai dengan menggabungkan keterampilan representasi makrokopik,
submikrokopik, dan simbolik terhadap fenomena kimia melalui penggabungan pengamatan representasi verbal dan visual. Hal ini sesuai
dengan pendapat Geary dalam Solso, R.L., 2008: 274 yang menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengkategorisasikan objek-
objek dunia fisik sekitanya melalui pembayangan mental dan merepresentasikannya secara visual.
2.1.9 Karakteristik Mata Pelajaran Kimia
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah
objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Menurut Standar Isi Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dan Panduan Penyusunan KTSP dari
BSNP 2006: 459, Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan induktif namun pada
perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori deduktif.
61
Menurut panduan pengembangan operasional Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tingkat SMA dari BNSP 2006: 458, Kimia adalah
ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi
komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran.
Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep,
prinsip, hukum, dan teori temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses kerja ilmiah. Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar
kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.
Mata pelajaran kimia perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali siswa pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang
dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Tujuan mata pelajaran kimia dicapai
oleh pembelajar melalui berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka.
Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting
kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran kimia menekankan pada
62
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Berdasarkan dokumen II pengembangan panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun oleh BNSP 2006: 460 mata pelajaran
kimia di SMA bertujuan agar pembelajar memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan
dapat bekerjasama dengan orang lain. 3.
Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana siswa melakukan pengujian hipotesis
dengan merancang percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil
percobaan secara lisan dan tertulis. 4.
Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta
menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.
5. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
63
Berdasarkan tujuan mata pelajaran di atas, siswa diharapkan tidak hanya dapat memahami dan menguasai materi pelajaran kimia secara verbal tetapi
juga dapat mengembangkan kemampuan, kecakapan dan pengalamannya serta menganalisis berbagai fenomena alam yang berkaitan dengan konsep
dan prinsip kimia sehingga dengan kemampuan berpikir yang ilmiah akan menjadi manusia yang berilmu dan bertaqwa. Adapun kompetensi yang
akan diukur pada penelitian ini yaitu kompetensi Ikatan Kimia yang dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kimia Kelas X Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik
unsur, dan ikatan kimia.
1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-
sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel
periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman
konfigurasi elektron.
1.2 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya
dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.
Sumber: Dokumen II KTSP BNSP 2007. Penelitian ini memfokuskan pada kompetensi, membandingkan proses
pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk dengan
menginterkoneksikannya dengan ketiga level fenomena Kimia makroskopik, submikroskopik, dan simbolik.
64
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan