Penguasaan Konsep Deskripsi Teoritik 1 Model Mental

21 sistem yang dihadapinya tersebut. Setiap individu dalam tahap ini akan membangun jaringan konsep-konsep terkait dan memahami hubungan fungsional dari sejumlah aspek dan tingkatan yang berbeda dari sistem tersebut Abdullah, 2006 dalam Sunyono, 2012: 9. Model mental yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan model-model yang diekspresikan expressed models sebagai eksternal model mental, yang merupakan hasil dari internal model mental oleh responden yang diteliti.

2.1.2 Penguasaan Konsep

Pengertian penguasaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI diartikan sebagai pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan, kepandaian dan sebagainya Kamus Pusat Bahasa, 2005: 604. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dinyatakan bahwa penguasaan adalah pemahaman. Pemahaman bukan saja berarti mengetahui yang sifatnya mengingat hafalan saja, tetapi mampu mengungkapkan kembali dalam bentuk lain atau dengan kata-kata sendiri sehingga mudah mengerti makna bahan yang dipelajari, tetapi tidak mengubah arti yang ada didalamnya. Konsep dapat didefenisikan sebagai suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri, karakter atau atribut yang sama dari sekelompok objek berdasarkan suatu fakta, baik merupakan suatu proses, peristiwa, benda atau fenomena alam yang membedakannya dan kelompok lainnya Rustaman dkk, 2005: 51. 22 Penguasaan konsep erat kaitannya dengan hasil belajar. Hasil belajar merupakan gambaran tingkatan penguasaan pembelajar terhadap tujuan pembelajaran sehingga untuk memahami sebuah konsep diperlukan beberapa tingkatan cara berpikir khususnya untuk mengasosiasikan beberapa kata atau gagasan pada kriteria tertentu. Greenfield 1997 dalam Elly Fauziah 2011: 13-14 memiliki strategi khusus yang dapat membantu pembelajar dalam mengembangkan proses penguasaan konsep dalam pembelajaran yakni: 1 same persamaan, yakni ketika menyelidiki sebuah konsep baru,siswa memperhatikan adanya kesamaan dengan sesuatu yang telah mereka ketahui sebelumnya; 2 different perbedaan, yakni ketika siswa menyelidiki adanya kesamaan sifat, mereka akan menemukan adanya perbedaan; 3 label penamaan, yakni saat siswa menggali semua persamaan dan perbedaan, mereka akan memberikan label sebuah konsep baru dengan memberinya nama atau frase deskriptif; 4 operate mengoperasikan, yakni pemberian kesempatan bagi siswa untuk mempraktekkan konsep baru dalam situasi pembelajaran multisensorik; 5 combine mengkombinasikan, yakni siswa mampu mengkombinasikan konsep baru dengan pengetahuan dan pengalaman mereka sebelumnya menggabungkan dan menghadirkan dua atau lebih tugas-tugas dalam waktu bersamaan serta menerapkan konsep baru dengan cara yang kreatif. Penguasaan konsep menurut Bloom 1997 adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang 23 disajikan kedalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya. Karakteristik taksonomi Bloom revisi terbagi menjadi dua dimensi yakni dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan Anderson Krathwohl, 2001: 214. Dalam mengukur penguasaan konsep siswa digunakan skor hasil belajar kognitif yakni dengan mengunakan indikator-indikator yang menunjukan bahwa seorang siswa mempunyai suatu pengetahuan yang akan dinilai. Indikator jenjang kognitif taksonomi Bloom revisi terdiri dari tahap: mengingat C1, yakni kemampuan menarik kembali informasi yang tersimpan; memahami C2, yakni kemampuan mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki; mengaplikasikan C3, yakni kemampuan menggunakan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas; menganalisis C4, yakni kemampuan menguraikan suatu permasalahan atau objek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana keterkaitan antar unsur-unsur tersebut; mengevaluasi C5, yakni kemampuan membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada serta; mengkreasi C6, yakni kemampuan menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan Anderson Krathwohl, 2001: 67-68. Dimensi pengetahuan terbagi menjadi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. Pengetahuan faktual meliputi pengetahuan tentang terminologi dan pengetahuan tentang bagian detail dari unsur-unsur. Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan tentang klasifikasi, kategori, 24 prinsip, generalisasi, teori, model dan struktur. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuaan bagaimana melakukan sesuatu misalnya pengetahuan keterampilan, teknik-teknik dan metoda-metoda yang secara keseluruhan dikenal sebagai prosedur. Pengetahuan metakognitif meliputi pengetahuan strategis serta pengetahuan mengenai operasi kognitif Anderson Krathwohl, 2001: 216. Penguasaan konsep-konsep kimia sangat diperlukan dalam menginterkoneksikan pemahaman tentang fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari. Konsep kimia merupakan ilmu yang bertujuan menjelaskan enomena alam yang mem unyai hubungan ”sebab-akibat” Untuk menjelaskan hubungan ini siswa harus belajar peka dalam mengamati pola - pola hubungan dari subyek yang dipelajari dan berlatih untuk mulai menentukan yang mana ”sebab” dan mana ”akibat” Berarti belajar konse kimia diawali dengan kemampuan mengamati dari pengalaman langsung dan tak langsung.

2.1.3 Pembelajaran Kerangka IFSO