e. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daginga ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu
yang akan sangat mempengaruhi penyembuhan luka.
11. Fisiologi Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka dimulai sejak terjadinya cedera pada tubuh; kulit yang utuh merupakan garis depan perlawanan terhadap masuk organisme. Luka, memiliki tepi
yang berlawanaan, misalnya luka operasi sembuh dengan cepat dengan intense pertama atau primer. Luka dalam dan menganga lebih lama penyembuhannya
melalui intense sekunder Johnson, 2005. Menurut Walsh 2008, ada tiga fase dalam proses penyembuhan luka yaitu :
Fase 1: Segera setelah cedera, respon peradangan menyebabkan peningkatan aliran darah kenarea luka, meningkatkan cairan kedalam jaringan, serta akumulasi
leukosit dan fibrosit. Leukosit akan memproduksi enzim proteolitik yang akan memakan jaringan yang mengalami cedera.
Fase 2: Setelah beberapa hari kemudian, fibroblast akan membentuk benang-benang kolagen pada tempat cedera
Fase 3: Pada akhirnya jumlah kolagen yang cukup akan melapisi jaringan yang rusak untuk kemudian menutup luka.
Universitas Sumatera Utara
12. Proses Penyembuhan Luka
Sjamsuhidajat 1997 mendefinisikan luka sebagai hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Sedangkan Mansjoer 2002 mendefinisikan luka sebagai
keadaan hilangterputusnya kontinuitas jaringan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa luka adalah rusakterputusnya kontinuitas jaringan. Yang akan
dibicarakan dalam penelitian ini adalah luka laserasi jalan lahir terutama perinium baik luka yang spontan karena persalinan maupun karena tindakan episiotomi.
Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang matirusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi. Luka
dikatakan sembuh apabila permukaannya dapat bersatu kembali dan didapatkan kekuatan jaringan yang mencapai normal.
Proses Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka meliputi 2 kategori yaitu, pemulihan jaringan ialah regenerasi jaringan pulih seperti semula baik struktur maupun fungsinya dan repair
ialah pemulihan atau penggantian oleh jaringan ikat Mawardi-Hasan, 2002. Pada dasarnya, perlukaan jalan lahir atau luka perineum akan sembuh dalam
6-7 hari apabila tidak ada infeksi. 1.
Tanda-tanda jahitan tidak infeksi : a.
Luka tidak basah b.
Tidak nyeri c.
Tidak kemerahan d.
Tidak mengeluarkan pus nanah
Universitas Sumatera Utara
2. Tanda-tanda infeksi :
a. Rubor kemerahan
Sebuah sayatan yang mendapat merah, atau memiliki garis-garis merah memancar dari ke kulit di sekitarnya mungkin terinfeksi. Kemerahan beberapa
normal di tempat sayatan, tetapi harus menurun seiring waktu, bukan menjadi lebih merah sebagai menyembuhkan sayatan.
b. Kalor panas
Sebuah sayatan yang terinfeksi mungkin merasa panas untuk disentuh. Hal ini terjadi sebagai tubuh melawan infeksi mengirimkan sel-sel darah ke lokasi infeksi.
c. Dolor Nyeri
Nyeri Anda harus perlahan dan terus berkurang sementara Anda sembuh. Jika tingkat nyeri Anda di situs meningkatkan operasi tanpa alasan yang jelas, Anda
mungkin akan mengembangkan infeksi pada luka. Adalah normal untuk nyeri meningkat jika Anda berlebihan dengan kegiatan atau Anda menurunkan obat sakit
Anda, tetapi peningkatan signifikan dan diterangkan dalam sakit harus dibicarakan dengan dokter bedah Anda.
d. Tumor pembengkakan
Sebuah sayatan terinfeksi mungkin mulai mengeras sebagai jaringan bawah meradang. Sayatan sendiri mungkin mulai muncul bengkak atau bengkak juga.
e. Fungsiolaesa Perubahan fungsi
Heisler, 2009
Universitas Sumatera Utara
Penyembuhan luka dapat terjadi secara: 1.
Per Primam yaitu penyembuhan yang terjadi setelah segera diusahakan bertautnya tepi luka biasanya dengan jahitan.
2. Per Sekundem yaitu luka yang tidak mengalami penyembuhan per primam.
Proses penyembuhan terjadi lebih kompleks dan lebih lama. Luka jenis ini biasanya tetap terbuka. Biasanya dijumpai pada luka-luka dengan kehilangan
jaringan, terkontaminasiterinfeksi. Penyembuhan dimulai dari lapisan dalam dengan pembentukan jaringan granulasi.
3. Per Tertiam atau Per Primam tertunda yaitu luka yang dibiarkan terbuka
selama beberapa hari setelah tindakan debridemen setelah diyakini bersih, tetapi luka dipertautkan 4-7 hari.
1.
Fase Inflamasi; Berlangsung sampai hari ke-5. Akibat luka terjadi
pendarahan, tubuh akan berusaha menghentikannya dengan vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang terputus retraksi dan reaksi hemostasis.
Hemostasis terjadi karena keluarnya trombosit, trombosit mengeluarkan prostaglandin, tromboksan, bahan kimia tertentu dan asam amino tertentu
yang mempengaruhi pembekuan darah, mengatur tonus dinding pembuluh darah dan kemotaksis terhadap leukosit. Sel radang keluar dari pembuluh
darah secara diapedesis dan menuju daerah luka secara kemotaksis. Sel Mast mengeluarkan serotinin dan histamin yang meningkatkan permiabilitas
kapiler, terjadi eksudasi cairan oedema. Dengan demikian akan timbul tanda- tanda radang. Leukosit, limfosit dan monosit menghancurkan dan memakan
kotoran dan kuman. Pertautan pada fase ini hanya oleh fibrin, belum ada Proses penyembuhan luka yang terjadi adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
kekuatan pertautan luka sehingga disebut fase tertinggal lag phase. Berat ringannya reaksi radang ini dipengaruhi juga oleh adanya benda-benda asing
dari luar tubuh, misalnya: benang jahit, infeksi kuman dll. Tidak adanya serum maupun pusnanah menunjukkan reaksi radang yang terjadi bukan
karena infeksi kuman tetapi karena proses penyembuhan luka. 2.
Fase Proliferasi atau Fibroplasi: Berlangsung dari akhir masa inflamasi
sampai kira-kira minggu ke-3. Pada fase ini terjadi proliferasi dari fibroblast yang menghasilkan mukopolisakarida, asam aminoglisin dan prolin yang
akan mempertautkan tepi luka. Pada fase ini terbentuk jaringan granulasi. Pembentukan jaringan granulasi berhenti setelah seluruh permukaan luka
tertutup epitel dan mulailah proses pendewasaan penyembuhan luka, pengaturan kembali dan penyerapan yang berlebih.
3. Fase RemodellingFase ResorbsiFase penyudahan: Pada fase ini terjadi
proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali jaringan yang berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya gravitasi dan akhirnya perupaan
kembali jaringan yang baru terbentuk. Fase ini berakhir bila tanda radang sudah hilang.
Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa luka dapat sembuh secara alami tanpa pertolongan dari luar, tetapi cari alami ini memakan waktu cukup lama dan
meninggalkan luka parut yang kurang baik, terutama kalau lukanya menganga lebar.
Universitas Sumatera Utara
13. Faktor yang mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka