Kebutuhan Air Untuk Pengolahan Lahan Padi Penggunaan Konsumtif

8. Kebutuhan air di sawah Kebutuhan air total di sawah merupakan jumlah faktor 1 sampai dengan 4, sedangkan kebutuhan netto air di sawah merupakan kebutuhan total dikurangi faktor hujan efektif. Kebutuhan air di sawah dapat dinyatakan dalam satuan mmhari ataupun ltdt.

2.7.1. Kebutuhan Air Untuk Pengolahan Lahan Padi

Pada Standar Perencanaan irigasi disebutkan bahwa kebutuhan air untuk penyiapan lahan umumnya menentukan kebutuhan maksimum air irigasi pada suatu proyek irigasi. Ada 2 faktor penting yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan ialah: 1. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk penyiapan lahan. 2. Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan. Metode yang dapat digunakan untuk perhitungan kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan salah satunya adalah metode yang dikembangkan oleh van de Goor dan Zijlstra1968. Metode ini didasarkan pada laju air konstan dalam ldt selama penyiapan lahan dan menghasilkan rumus berikut : IR = M. e k e k – 1 2-21 M = Eo + P 2-22 K = MTS 2-23 di mana IR = kebutuhan air irigasi untuk pengolahan tanah mmhari, M = kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang telah di jenuhkan = Eo + P, Eo = evaporasi air terbuka mmhari = Eto x 1,10, P = perkolasi mmhari, T = Jangka waktu penyiapan lahan hari, S = kebutuhan air untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm, yakni 250 + 50 = 300 mm dan k = Konstanta

2.7.2. Penggunaan Konsumtif

Penggunaan air untuk kebutuhan tanaman consumtive use dapat didekati dengan menghitung evapotranspirasi tanaman, yang besarnya dipengaruhi oleh jenis tanaman, umur tanaman dan faktor klimatologi. Nilai evapotranspirasi merupakan jumlah dari evaporasi dan transpirasi. Yang dimaksud dengan evaporasiadalah proses perubahan molekul air di permukaan menjadi molekul air di atmosfir. Sedangkan transpirasiadalah proses fisiologis alamiah pada tanarnan, dimana air yang dihisap oleh akar diteruskan lewat tubuh tanaman dan diuapkan kembali melalui pucuk daun. Nilai evapotranspirasi dapat diperoleh dengan pengukuran di lapangan atau dengan rumus-rumus empiris. Untuk keperluan perhitungan kebutuhan air irigasi dibutuhkan nilai evapotranspirasi potensial Eto yaitu evapotranspirasi yang terjadi apabila tersedia cukup air. Kebutuhan air untuk tanaman adalah nilai Eto dikalikan dengan suatu koefisien tanaman. Etc = Kc x Eto 2- 24 di mana Kc = koefisien tanaman, Eto = evapotranspirasi potensial mmhari dan Etc = Evapotranspirasi tanaman mmhari. Kebutuhan air konsumtif ini dipengaruhi oleh jenis dan usia tanaman tingkat pertumbuhan tanaman. Pada saat tanaman mulai tumbuh, nilai kebutuhanair konsumtif meningkat sesuai pertumbuhannya dan mencapai maksimum padasaat pertumbuhan vegetasi maksimum. Setelah mencapai maksimum danberlangsung beberapa saat menurut jenis tanaman, nilai kebutuhan air konsumtifakan menurun sejalan dengan pematangan biji. Pengaruh watak tanaman terhadapkebutuhan tersebut dengan faktor tanaman kc.Nilai koefisien pertumbuhan tanaman ini tergantung jenis tanaman yangditanam. Untuk tanaman jenis yang sama juga berbeda menurut varietasnya.Harga dari koefisien tanam dapat dilihat pada tabel 2.5 dibawah ini. Tabel 2.5 Harga Koefisien Tanaman Bulan Padi Palawija Varietas Biasa Varietas Unggul Keledai K. Tanah Jagung 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 0,00 1,10 1,10 1,05 1,05 0,95 0,00 0,50 0,75 1,00 1,00 0,82 0,45 0,50 0,51 0,66 0,85 0,95 0,95 0,95 0,55 0,55 0,50 0,95 0,96 1,05 1,02 0,95 Sumber : Standart Perencanaan Irigasi KP-01 1. Kebutuhan air irigasi selama jangka waktu penyiapan lahan IR = M.e k e k – 1 2-25 di mana IR = kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan mmhari, M = kebutuhan ait untuk mengganti menkonspensasi air yang hilang akibat evaporasi, M=Eo+P, E = Evaporasi air terbuka yang diambil dari 1,1 x ET selama penyiapan lahan, k = MTS, T = jangka waktu penyiapan lahan hari dan S = air yang dibutuhkan untuk penjenuhan ditambah dengan 50 mm. 2. Kebutuhan bersih air di sawah untuk padi NFR NFR = ET c + P – Re + WLR 2-26 3. Kebutuhan irigasi untuk padi IR = NFRe 2-27 di mana Etc = penggunaan konsumtif mm, P= kehilangan air akibat perkolasi mmhari, Re = curah hujan per hari mmhari, E= efisiensi irigasi secara keseluruhan dan WLR= penggantian lapisan air mmhari.

2.7.3. Perkolasi