wawancara jenis ini adalah untuk menentukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancarai diminta pendapat dan
ide-idenya. 2.
Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. penelitian kualitatif atau naturalistik sangat mementingkan observasi sebagai alat
pengumpul data, yakni dengan melihat dan mendengarkan. Dalam hal ini, penulis melihat dan mendengarkan segala aktivitas di Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan yang berhubungan atau menggunakan langsung sistem otomasi perpustakaan, terutama software IBRA.
Pengamatan yang dilakukan pun secara Covert. Pengamatan Covert merupakan pengamatan yang dilakukan secara tersembunyi
agar dapat diperoleh data yang valid dan reliable, yang dapat dipercaya karena tidak dibuat-buat.
30
3. Studi Dokumentasi
Selain melakukan wawancara dan observasi, penulis juga mendapatkan data dan informasi penunjang dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode studi dokumentasi, yaitu dengan membaca dan mempelajari dokumen-dokumen yang ditulis oleh orang
lain yang berhubungan dengan Implementasi sistem otomasi perpustakaan.
30
S. Nasution. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung : Tarsito, 2002.h.62
E. Teknik Analisa Data
Dalam menganalisa data yang telah diperoleh, penulis membaginya kedalam tiga tahapan
31
, yaitu : 1.
Reduksi Data Setelah data dikumpulkan dari lapangan, dilakukan pemilihan
tentang relevan atau tidaknya data yang terkumpul dengan tujuan penelitian ini. Informasi dari lapangan sebagai bahan mentah diringkas
dan disusun secara sistematis serta ditonjolkan pokok-pokok yang penting.
2. Penyajian Data
Tahapan ini dilakukan untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keselurahan. Data
diklasifikasikan dan disajikan beradasarkan pokok permasalahan untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
a. Kesimpulan
Kesimpulan ditarik untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau
perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subjek penelitian dan
makna yang terkandung dalam konsep-konsep dasar dalam penelitian.
31
John A. Martilla dan John C. James.”Importance-Performance Analysis”. Journal of Marketing, Januari 1977, h.77-79.
b. Verifikasi
Verifikasi dimaksudkan agar penilaian tentang kesesuaian data dengan maksud yang terkandung dalam konsep-konsep dasar
dalam penelitian ini lebih tepat dan objektif. Salah satu caranya dengan melakukan peer debriefing, yaitu membicarakannya
dengan rekan-rekan sejawat yang sebaya dengan peneliti.
F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Perpustakaan Umum Daerah Tangerang Selatan. Ruang lingkup penelitian diawali mulai dari
pengajuan surat izin sampai dengan penelitian ini selesai berlangsung dari
bulan Juli hingga Oktober, dengan rincian sebagai berikut:
1. Pengumpulan Literatur Mengenai Skripsi: Juli - Agustus 2015
2. Melakukan Wawancara dengan Informan dan Analisis Data: Agustus -
September 2015 3.
Penyelesaian Skripsi: September - Oktober 2015 4.
Penyerahan Laporan Skripsi: Oktober 2015 5.
Sidang Skripsi: November 2015
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil IBRA
Untuk lebih memahami sistem informasi yang digunakan oleh Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, terlebih dahulu penulis akan
membahas mengenai IBRA. 1.
Definisi IBRA IBRA merupakan software sistem otomasi yang merupakan
produk unggulan dari Teratama Library Support System TLSS. Nama IBRA lahir dari akronim kata “Integrated Library”
Perpustakaan Terpadu. Sejak berdirinya pada tahun 2006, Teratama Library Support
System terus mengembangkan berbagai produk teknologi informasi untuk perpustakaan, khususnya produk perangkat lunak. Kepeloporan
Teratama Library Support System di bidang teknologi informasi perpustakaan diantaranya adalah keberhasilannya sebagai yang
pertama kali merilis Software Perpustakaan Multimedia di Indonesia. Teratama Library Support System berkonsentrasi mengembangkan
produk dan layanan untuk memberikan support pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi. Tim Teratama terus bekerja
keras mendedikasikan keahliannya sehingga melahirkan produk dan servis yang sangat berguna bagi perpustakaan era ini.
2. Kebutuhan Minimal Perangkat
Dalam mengimplementasikan dan menginstal IBRA, dibutuhkan perangkat teknologi informasi yang termasuk kedalam beberapa
persyaratan minimal berikut ini : a.
Perangkat Keras Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan
software IBRA ini, yaitu Server satu unit, Personal Computer, Barcode Scanner satu unit, dan Printer LaserInkjet.
b. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengoperasikan software IBRA ini, yakni Sistem Operasi Server Linux atau
Microsoft Windows, Web Server dan Database Server yang mendukung Relational Database Management System atau
RDBMS Sistem Manajemen Basis Data Relasional. 3.
Spesifikasi sistem Sistem informasi perpustakaan terpadu IBRA juga memiliki
spesifikasi yang mendukung software ini
lebih membantu penggunanya, yaitu :
a. Web Base Programing. Dibangun dengan bahasa pemrograman
berbasis web dan dapat berjalan online di internet. b.
Client-server system. Dapat diakses oleh banyak penggunakomputer secara bersamaan melalui jaringan komputer.
c. Berjalan di hampir semua sistem operasi yang mendukung browser
internet.
d. Menggunakan teknologi Mutakhir Sistem Barcode dan
memungkinkan teknologi RFID atau . e.
Tampilan user-friendly berbahasa Indonesia. 4.
Keunggulan IBRA Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh software ini, yaitu :
a. Software perpustakaan terpaduterintegrasi dengan modul dan fitur
lengkap. b.
Kemampuan mengelola semua jenis bahan pustaka termasuk konten lokal secara terintegrasi.
c. Software perpustakaan yang dikembangkan oleh tim yang secara
khusus mendedikasikan keahliannya untuk bidang perpustakaan, meliputi analisis,
programmer, pustakawan dan praktisi perpustakaan, sehingga terjamin konsentrasi, kompetensi,
profesionalisme, kompatibilitas serta keberlanjutan pengembangannya.
d. Memiliki setting aturan sirkulasi yang sangat lengkap, berdasarkan
jenis anggota dan atau berdasarkan jenis buku serta dapat menggunakan sistem denda dan sistem sewa.
e. Semi development, yaitu sebagai program paket yang siap pakai,
pengguna masih dapat meminta dibuatkan modul program, desain laporan, dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Ini juga
merupakan jaminan bagi pengembangan sistem kedepan serta jaminan bahwa manajemen perpustakaan dapat mengatur sistem
mengikuti aturan main kebijakan lokal.
f. Adanya garansi dan jaminan technical support selamanya menjadi
jaminan keberlangsungan, keberlanjutan bahwa sistem akan terus berjalan seandainya nanti terjadi kerusakan sistem, karena jelas
kemana harus minta bantuan teknis jika terjadi kerusakan. g.
Pengguna akan mendapatkan e-book gratis berbahasa Indonesia yang sudah di inputkan di IBRA lebih dari seribu judul.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Sejak berdirinya Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini pada tahun 2010 masih menggunakan cara manual dalam pengelolaan
perpustakaan. Pada tahun 2012, Perpusda Tangsel telah memilih IBRA sebagai sistem otomasi yang membantu pekerjaan sehari-hari staf
perpustakaan. Alasan mengapa memilih IBRA sebagai sistem otomasinya dikarenakan software ini telah terangkum satu paket bersamaan dengan
pembuatan website perpustakaan daerah tangerang selatan. Dalam mengimplementasikan sistem otomasi perpustakaan, penulis
melakukan wawancara kepada informan yang telah ditentukan sebelumnya guna mendapatkan informasi mendalam dan akurat. terdapat beberapa
tahapan, yakni : 1.
Persiapan Perangkat Keras Sesuai hasil wawancara, langkah awal yang dilakukan oleh
Perpusda Tangsel dalam mengotomasi perpustakaan yaitu mempersiapkan
hardware-hardware yang dibutuhkan. Adapun hardware yang dibutuhkan berupa komputer, printer, barcode scanner,