TINJAUAN LITERATUR Implementasi sistem informasi perpustakaan terpadu IBRA v.6 di perpustakaan daerah Tangerang Selatan
diraba keberadaannya.
11
Beberapa perangkat keras yang harus dipersiapkan, yaitu :
a. Komputer
Komputer adalah serangkaian ataupun sekelompok mesin elektronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang
dapat saling bekerja sama, serta membentuk sebuah sistem kerja yang rapi dan teliti.
12
b. Printer
Printer adalah perangkat dimana perangkat itu akan bekerja apabila pengguna menghubungkannya dengan perangkat komputer, yang
bisa digunakan untuk keperluan mencetak tulisan, gambar, dan grafik ke dalam bentuk kertas dan sejenisnya.
13
c. Barcode Scanner
Barcode scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca kode- kode berbentuk garis-garis vertikal disebut dengan barcode yang
terdapat pada kebanyakan produk. Selain perangkat keras, dibutuhkan juga perangkat lunak.
Perangkat lunak komputer merupakan sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer berupa program atau
instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau prosedur untuk mengoperasikan
11
Nico Rahmadi Wiharto, “3 Komponen Utama Pembangun Sistem Komputer Hardware, Software, dan Brainware,” artikel diakses pada 1 Januari 2016 dari
http:www.pintarkomputer.com2014093-komponen-utama-pembangun-sistem-komputer- hardware-software-brainware.html
12
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, “Dasar-dasar Komputer Personal,” h.1
13
Ifan Andi Prastya, “Pengertian dan Fungsi Komputer.”
komputer agar sesuai dengan permintaan pemakai. Kecenderungan dari perangkat lunak sekarang mampu diaplikasikan dalam
berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari satu program dalam waktu bersamaan multi-tasking, kemampuan
mengelola data yang lebih handal, dan dapat dioperasikan secara bersama-sama multi-user.
2. Instalasi dan percobaan perangkat lunak
Setelah perangkat keras dan perangkat lunak telah tersedia, langkah selanjutnya berupa instalasi perangkat lunak dan
dilanjutkan dengan mencoba semua fungsi-fungsi yang ada pada perangkat lunak tersebut.
Banyak masalah dapat terjadi selama dan setelah instalasi. Kegagalan untuk mengakses satu atau lebih modul adalah salah
satu masalah yang mungkin terjadi. Masalah lain mungkin melibatkan penggunaan alat-alat disekitarnya, seperti barcode
scanner dan printer. Tahap percobaannya yaitu dengan menguji sistem secara
menyeluruh, termasuk penggunaan semua perangkat di semua modul merupakan hal yang penting untuk memastikan operasi
yang tepat dari sistem, kompatibilitas perangkat lunak dan perangkat keras, serta kesesuaian dengan kebutuhan dan
persyaratan atau spesifikasi dari perpustakaan.
14
14
Dania Bilal. Automating Media Centers and Small Libraries. T.tp: Libraries Unlimited, 2002, Ed.2, h.117
3. Pemeliharaan sistem dan keamanan
Dalam melakukan pemeliharaan sistem, harus memperhatikan beberapa hal berikut agar sistem tetap dalam
kondisi baik dan berjalan tanpa ada kesalahan. a.
Pengaturan lingkungan sekitar Dalam penempatan stasiun komputer, perhitungkan cahaya
matahari langsung, atau panas, silau dari jendela, pola lalu- lalang dan kabel listrik yang ada. Semua perangkat keras,
termasuk stasiun komputer, server, hub dan perangkat pendukung pengoperasian harus ditempatkan di tempat
yang sejuk, bersih dan aman. Kabel-kabel yang menyatukan jaringan komputer harus dilindungi dengan
saluran untuk menghindari kemungkinan terinjak oleh pengguna sehingga menyebabkan kerusakan serta
menghindari kehilangan data akibat kabel yang tidak terkoneksi. Selain itu, pastikan komputer server beserta
kabelnya jauh dari jangkauan lalu-lalang pengguna. Beberapa server juga harus memiliki UPS Uninterruptible
Power Supply untuk menghindari kemungkinan pemadaman atau lonjakan listrik secara tiba-tiba.
b. Sistem Backup
Setiap perpustakaan harus mengembangkan strategi penyimpanan data atau backup untuk sistem terotomasi guna
menghindari kerusakan data yang telah tersimpan. Kehilangan
data yang diakibatkan rusaknya hard disk, kebakaran, pencurian, kelebihan muatan dan kesalahan penghapusan.
Melakukan backup data dapat dilakukan pada perangkat, seperti hard disk tambahan, Zip atau Jazz drive, tapes, dan
floppy diskettes. Pastikan untuk mem-backup data setiap hari dan keseluruhan data seminggu sekali.
c. Keamanan
Perpustakaan juga harus memiliki sistem keamanan untuk menghindari pencurian material perpustakaan. Untuk sistem
terotomasi, perpustakaan harus mengantisipasi pencurian atau perusakan data, terserang virus, atau akses kedalam sistem
tanpa izin oleh seorang hacker.
15
Hacker sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk seseorang yang
memiliki kemampuan pada komputer dan sistem jaringan, atau pengguna komputer yang mampu masuk kedalam sistem
komputer melalui jaringan, baik untuk keperluan monitoring melihat sistem, copying pengambilanpencurian data, atau
crashing merusak sistem komputer targetnya.
16
4. Pelatihan
Setiap sistem yang terotomasi, sesederhana apapun bentuknya, tentu memerlukan pelatihan cara menggunakan untuk
mengoperasikan sistem otomasi tersebut secara baik dan benar.
15
Ibid. h.118
16
Enid Gabriella Coleman. Hacker: The Johns Hapkins Encyclopedia of Digital Textuality. T.t: Duke Univ Press, 2011. H.2
Pelatihan yang dilakukan pun berbeda antara pustakawan dan pengguna.
a. Staff Perpustakaan Pustakawan
Berkenaan dengan hal ini, pendidikan dan pelatihan mengenai teknologi informasi perlu dilakukan. Hal ini
bertujuan agar pustakawan dapat memberikan akses informasi yang diperlukan bagi pendidikan dan penelitian di
perpustakaan, mampu mengimplementasikan sistem informasi perpustakaan, mampu memberikan informasi tentang
pentingnya teknologi informasi di perpustakaan, serta mampu meningkatkan pelayanan dan fungsi tenaga perpustakaan.
17
b. Pengguna Pemustaka
Pelatihan bagi pemustaka dapat dilakukan dengan kegiatan yang disebut dengan Bimbingan Perpustakaan. Bimbingan
perpustakaan merupakan bimbingan penggunaan perpustakaan dengan menekankan pada prosedur khusus, koleksi, dan
kebijakan. Fokus bimbingan perpustakaan adalah penjelasan mendalam terhadap bahan perpustakaan, mengkonsentrasikan
pada peralatan dan mekanisme, termasuk teknik penggunaan indeks jurnal, sumber-sumber referensi, penggunaan katalog
kartu dan online, serta bibliografi.
18
17
I Putu Suhartika. ”Implementasi Teknologi Informasi sebagai Usaha Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan”. Visi Pustaka . Vol.6 No.2, Desember 2004.
18
Rosa Widyawan. Indonesia Reference Service: Pelayanan Referensi, Bimbingan Pemustaka, dan Literasi Informasi. Artikel diakses dari http:irs-reference.blogspot.com201204pelayanan-
referensi-bimbingan-pemustaka.html pada 11 Agustus 2015 pukul 13.05
5. Evaluasi Penggunaan Sistem
Setelah sistem otomasi diimplementasikan, pustakawan dan pengguna telah diberi pelatihan-pelatihan, penggunaan sistem
termasuk OPAC juga harus dievaluasi. Sistem otomasi menyediakan fitur penggunaan dan laporan statistik. Misalnya,
laporan di bagian sirkulasi, memberikan informasi tentang penggunaan koleksi, usia koleksi, puncak aktivitas transaksi, serta
penggunaan koleksi ditempat.
19
Laporan kegiatan pengkatalogan dapat mengidentifikasi kekurangan dalam catatan MARC. Machine Readable Catalouging
MARC merupakan salah satu hasil dan juga sekaligus salah satu syarat penulisan katalog koleksi bahan pustaka perpustakaan.
20
Oleh karena itu, catatan MARC harus dievaluasi secara teratur. Pemeliharaan Database Pangkalan Data
Database Pangkalan Data secara umum dapat dikatakan sebagai repositori data. Data-data yang semakin hari kian
bertambah, membuat kapasitas bangunan perpustakaan mengharuskan semua bahan pustakanya dikonversi ke dalam
bentuk yang lebih mudah untuk disimpan namun tetap mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam hal temu-balik informasinya.
21
19
Dania Bilal. Automating Media Centers and Small Libraries. T.tp: Libraries Unlimited, 2002 Ed.2, h.121.
20
Ikhwan Arief. “Konsep dan Perencanaan dalam Automasi Perpustakaan“ dalam makalah seminar dan workshop sehari Membangun Jaringan Perpustakaan Digital dan Otomasi
Perpustakaan Menuju Masyarakat Berbasis Pengetahuan. UMM 4 Oktober 2003. h. 6.
21
“Database and Database Management”. An Introduction to Database Concepts. Sec.9, h.2
Modul Sirkulasi, katalogisasi, akuisisi dan Inter Library Loan ILL mempunyai catatan data yang harus dipelihara. Meskipun
menjaga akurasi catatan di setiap modul tersebut penting, modul katalog yang menyimpan rekaman MARC harus diprioritaskan.
Hal ini karena Modul katalog mempengaruhi secara langsung kepada pengguna untuk mengambil informasi.
22
Pembersihan database juga sangat penting dengan penggunaan web, terutama sangat banyaknya database MARC yang dapat
diakses secara gratis. Layanan MARC berbasis web menyediakan sarana yang cepat dan ekonomis untuk memperoleh catatan
MARC, tapi banyak dari mereka, terutama yang gratis, mengandung kesalahan dan bermasalah. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pembersihan database untuk menjaga integritas database bibliografi. Pembersihan database dapat dilakukan
setelah catatan selesai dikonversi. Selama proses konversi catatan, banyak eror dan ketidakakuratan
mungkin terjadi, termasuk catatan yang tidak selaras, indikator yang tidak tepat, bidang yang tidak lengkap, bidang yang hilang, tanda baca
yang tidak konsisten, dan kesalahan ketik. Semua kesalahan dan ketidakakuratan itu mengharuskan untuk melakukan pemeliharaan
database.
22
Dania Bilal. Automating Media Centers and Small Libraries. T.tp: Libraries Unlimited, 2002 Ed.2, h.122
C. Penelitian Relevan
Sebelum melakukan penelitian ini, terlebih dahulu penulis melakukan tinjauan pustaka dan mencari ide untuk memulai penelitian ini. Beberapa
penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis, diantaranya :
1. Indra Giantoni Rossi, Penerapan Sistem Otomasi pada Perpustakaan
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Skripsi Mahasiswa Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2008. Pada penelitian ini menjelaskan penerapan sistem otomasi
Bookmark yang mencakup di bagian Pengadaan, Sirkulasi, Pengolahan Koleksi, dan Penelusuran bagi pengguna berupa katalog online
komputer. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan diteliti oleh
penulis yaitu terletak pada Sistem Aplikasi yang digunakan berupa Bookmark oleh penelitian ini sedangkan penulis akan meneliti IBRA
v.6. Selain itu, penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, sedangkan penulis melakukan penelitian di Perpustakaan daerah Tangerang Selatan.
Adapun persamaan penelitian ini, yaitu jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif. Selain itu, pendekatan
penelitian juga sama berupa penelitian kualitatif.
2. Priyo Supriyadi, “Implementasi Sistem Otomasi MyPustaka dalam
Upaya Meningkatkan Layanan Perpustakaan : Studi Kasus Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis” Skripsi Mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2014. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis, yaitu metode
penelitian yang digunakan, berupa penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Namun, terdapat perbedaannya berupa tujuan yang ingin dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan layanan perpustakaan
melalui implementasi sistem otomasi, sedangkan penelitian penulis bertujuan untuk mengetahui problematika teknis dalam memanfaatkan
sistem informasi yang digunakan.