d. Upacara Magis
Menurut Koentjaraningrat upacara magis adalah upacara yang
dilakukan dengan tujuan mempengaruhi alam atau keadaan tertentu dengan menggunakan kekuatan gaib.
Contoh: 1. Upacara menolak hujan oleh seorang pawang berhubungan dengan
hajat perkawinan atau pesta lainnya yang akan diadakan. 2. Dalam kehidupan masyarakat Kristen dan Islam juga ada upacara
yang bersifat magis. Misalnya, pembabtisan umat Kristen dengan menggunakan air suci, salat istiqa oleh umat Islam untuk meminta
hujan karena musim kering yang terlalu lama. Karena upacara itu ditujukan kepada Tuhan, sifatnya menjadi religius.
3. Nyadran atau ziarah ke makam leluhur cikal bakal sebagai pendiri desa untuk minta berkah.
e. Upacara Kematian Cara penyelenggaraan upacara kematian setiap daerah berbeda-
beda, misalnya sebagai berikut. 1 Pemeluk agama Hindu di Bali apabila meninggal, jenazahnya
dibakar. Upacara pembakaran jenazah tersebut disebut ngaben. Dengan cara itu, sempurnalah manusia karena badannya menjadi
abu dan bersatu dengan alam, sedangkan arwahnya akan mengalami reinkarnasi atau lahir kembali dalam bentuk penjelmaan yang
berbeda sesuai dengan derajat kesucian jiwanya.
2 Di desa Trunyan, Bali apabila ada orang meninggal tidak dikuburkan di dalam tanah ataupun dibakar, tetapi hanya diletakkan di atas
tanah dengan posisi tidur di bawah pohon Trunyan. 3 Di dalam masyarakat Jawa dan Sunda upacara kematian diselenggarakan
pada saat seseorang meninggal, pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, genap satu tahun, genap dua tahun, dan pada hari ke-1000. Upacara
yang pokok berupa sedekah kenduri. Tujuannya supaya arwah yang meninggal mendapat tempat yang layak.
7. Pembagian Warisan Dalam Keluarga
Warisan adalah soal apakah dan bagaimanakah pelbagai hak-hak dan kewajiban-kewajiban tentang kekayaan seseorang pada waktu ia meninggal
dunia akan beralih kepada orang lain yang masih hidup. Berdasarkan pengertian warisan tersebut, terdapat tiga unsur pokok
sebagai berikut.
Sosiologi SMA Kelas XII
89
a. Seseorang pada saat wafat meninggalkan warisan. b. Seorang atau beberapa orang ahli waris menerima kekayaan yang
ditinggalkan. c. Harta warisan ialah wujud kekayaan yang ditinggalkan dan akan beralih
kepada ahli waris itu. Karena tiap-tiap masyarakat mempunyai bermacam-macam sifat
kekeluargaan, warisan dalam suatu masyarakat berhubungan erat dengan sifat kekeluargaan serta pengaruhnya pada kekayaan dalam masyarakat itu.
Soerjono Soekanto berpendapat, di Indonesia tidak terdapat satu sifat
kekeluargaan antara orang-orang Indonesia asli, namun di pelbagai daerah ada pelbagai sifat kekeluargaan yang dibedakan menjadi tiga golongan,
yaitu: a. sifat kebapakan patriarchaat, vaderrechtelijk,
b. sifat keibuan matriarchaat, moederrechtelijk, dan c. sifat kebapakan-keibuan parental, ourderrecgtelijk.
8. Perubahan Organisasi keluarga
Proses perubahan masyarakat agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern telah mempengaruhi perubahan organisasi keluarga dan
extended family menjadi nuclear family. Industrialisasi merupakan sebab pokok perubahan dari bentuk lama extended family ke bentuk baru nuclear
family. Faktor yang menyebabkan perubahan sebagai berikut.
a. Industrialisasi menyebabkan nuclear family menjadi lebih bersifat
mobile, mudah berpindah dari suatu tempat ke tempat lain. Keluarga tidak lagi terikat oleh sebidang tanah untuk penghidupannya, tetapi
berpindah ke tempat lain yang ada pekerjaan. Mobilitas kekeluargaan ini akan memperlemah ikatan kekerabatan dalam extended family.
b. Industrialisasi telah menimbulkan corak kehidupan ekonomi baru dalam masyarakat. Dalam masyarakat agraris, seorang yang sudah tua dapat
turut dalam proses produksi pertanian. Dalam masyarakat industri anak-anak, orang yang sudah tua, dan orang cacat tidak dapat turut
dalam proses produksi di pabrik. Mereka menjadi beban kepala keluarga.
c. Industrialisasi dapat mempercepat emansipasi wanita sebab memungkinkan wanita untuk mendapatkan pekerjaan di luar rumah tangga.
Emansipasi ini menyebabkan lemahnya fungsi-fungsi extended family dan memperkuat fungsi nuclear family.
Perubahan dari extended family menjadi nuclear family mempunyai akibat
positif maupun negatif bagi anggota keluarga.
Sosiologi SMA Kelas XII
90
a. Di satu pihak perubahan tersebut memberikan kebebasan yang lebih luas bagi individu. Dalam nuclear family individu bebas dari ikatan
kewajiban dan tanggung jawab hubungan sosial yang lebih besar. b. Di pihak lain nuclear family menyebabkan timbulnya isolasi sosial,
kurangnya afeksi, dan beban psikologis menjadi lebih berat sebab individu kurang mempunyai keleluasaan untuk melepaskan tekanan
psikisnya. Akibat negatif nuclear family tampak pada naiknya angka perceraian dan gejala-gejala disorganisasi keluarga.
Nuclear family menurut C.H. Coaly merupakan kelompok primer.
Artinya, kelompok kecil yang memilki ciri, antara lain hubungan antarkeluarga intim, kooperatif, dan biasanya face to face. Tiap-tiap anggota
memperlakukan anggota lain sebagai tujuan, bukan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Nuclear family merupakan kelompok kecil yang sangat
kompak, hubungan antaranggota sangat intim dan face to face, bersifat tetap, hubungan antara anggota tersusun dalam hierarki status tertentu.
9. Jaringan Interaksi Antarpribadi Dalam Keluarga