Analisis Data Kesimpulan PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Putusan Nomor: 791/Pid.A/2012/PN.TK)

49 2. Prosedur Pengolahan Data Dari data yang diperoleh baik dari studi lapangan maupun dari studi kepustakaan digunakan metode-metode antara lain: a. Seleksi data yaitu data yang diperoleh diperiksa dan diteliti mengenai kelengkapannya, kejelasan, kebenaran, sehingga terhindar dari kekurangan dan kesalahnnya. b. Klasifikasi data yaitu menempatkan data-data menurut kelompok-kelompok yang telah ditetapkan sesuai dengan pokok bahasan. c. Penyusunan data yaitu dengan menyusun dan menempatkan data pada setiap pokok bahasan secara sistematis sesuai dengan tujuan penulisan.

D. Analisis Data

Analisis data dengan cara deskriptif kualitif yaitu menguraikan data ke dalam bentuk kalimat yang sistematis sehingga memudahkan untuk menarik kesimpulan dan menjawab permasalahan yang ada dalam penulisan thesis ini. Penarikan kesimpulan itu dimaksudkan agar ada pengrucutan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara pembuatan penulisan dengan metode khusus umum, maksudnya yaitu cara berfikir yang didasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus yang kemudian diambil kesimpulan secara umum, dimaksudkan untuk mendapatkan apa yang disimpulkan penulis dan mengajukan saran. 85 BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pertanggungjawaban Pidana terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh anak dalam perkara Putusan Nomor 791pid.a2012pn.tk. Perkara ini dikenakan vonis Pasal 339 KUHP jo Pasal 26 ayat 1 dan 2 UU RI No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Berdasarkan bukti-bukti yang ada di pengadilan terdakwa mampu bertanggungjawab atas perbuatannya sesuai dengan umur yakni 16 enam belas tahun kemudian terbukti sengaja melakukan pembunuhan terhadap korban dan mengambil barang korban dan juga tidak adanya alasan pemaaf. Sehingga hakim memberikan putusan bahwa terdakwa memenuhi unsur- unsur yang ada dalam Pasal 339 KUHP. Sehubungan dengan pelaku adalah seorang anak yang masih di bawah umur, maka Pasal 339 disertai dengan Pasal 26 ayat 1 dan 2 UU RI Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang dikenakan vonis pidana 10 tahun penjara. Penjatuhan vonis 10 tahun penjara adalah pidana maksmimal dari aturan Perundang-undangan, dan pidana itu dianggap terlalu berat untuk seorang anak yang dapat diminimalisir dari pidana maksimum seorang anak. 86 2. Dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku pembunuhan yang dilakukan oleh anak dalam perkara Putusan Nomor 791Pid.A2012PN.TK Pertimbangan hakim dalam menjatuhkan vonis yang pelakunya adalah seorang anak, yakni: 1. Fakta-fakta hukum yang diperoleh dipersidangan, meliputi: - Keterangan saksi - Keterangan terdakwa - Barang- bukti yang diajukan ke persidangan. 2. Psikologi hukum terhadap perkara yang dilakukan oleh anak tersebut. 3. Restoratif justice 4. Adanya BAPAS yang mendampingi terdakwa dan memberikan pendapat atau saran yang terbaik mengenai perkara tersebut. 5. Faktor usia 6. Terpenuhinya unsur-unsur pidana 7. Melihat dari hal-hal yang memberatkan. Sedangkan hal yang meringankan terdakwa tidak ada. 8. Pada diri terdakwa tidak ditemukan alasan pembenar maupun alasan pemaaf yang dapat menghapuskan kesalahan terdakwa 9. Akibat langsung bagi korban

B. Saran