Keterangan :
in
X
= Persentase jawaban angket-i pada LKS berbasis representasi kimia pada materi larutan penyangga
S = Jumlah skor jawaban
maks
S = Skor maksimum yang diharapkan
7 Menghitung rata-rata persentase angket untuk mengetahui tingkat kelayakan
dan keterbacaan pada LKS berbasis representasi kimia dengan rumus sebagai berikut:
n X
X
in i
Sudjana 2005 dalam Surya, 2010
Keterangan :
i
X = Rata-rata persentase angket-i pada LKS berbasis
representasi kimia pada larutan penyangga.
in
X = Jumlah persentase angket-i pada LKS berbasis
representasi kimia pada larutan penyangga. n = Jumlah butir soal
8 Memvesualisasikan data untuk memberikan informasi berupa data temuan
dengan menggunakan analisis data non statistik yaitu analisis yang dilakukan dengan cara membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang
tersedia Marzuki, 1997. 9
Menafsirkan persentase angket secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Arikunto 1997
Tabel 3.2 Tafsiran persentase angket Persentase
Kriteria 80,1-100
Sangat tinggi 60,1-80
Tinggi
40,1-60 Sedang
20,1-40 Rendah
0,0-20 Sangat rendah
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil disimpulkan sebagai
berikut : 1.
LKS berbasis representasi kimia pada materi pokok larutan penyangga hasil pengembangan telah sesuai dengan SK dan KD yang terdiri dari bagian
pembuka, bagian inti terdiri dari 3 kegiatan, dan bagian akhir LKS terdiri dari evaluasi, daftar pustaka, dan halaman belakang.
2. LKS berbasis representasi kimia pada materi larutan penyangga memiliki
karakteristik yaitu :, 1 Memiliki tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran problem solving, 2 Disertai dengan kegiatan
eksperimen dan non eksperimen, 3 memiliki representasi makroskopis, submikroskopis dan simbolik.
3. LKS berbasis representasi kimia memiliki memiliki tingkat kesesuaian isi
yang yaitu sebesar 82,00, tingkat keterbacaan sebesar 81,46, dan tingkat kesesuaian konstruksi sebesar 82,00 yang semuanya termasuk dalam
katagori sangat tinggi. 4.
Penilaian guru terhadap LKS kimia berbasis representasi kimia yang dikembangkan adalah sudah sangat baik dengan persentase nilai rata-rata
aspek kesesuian isi sebesar 85,00, keterbacaan sebesar 84,00, dan kemenarikan sebesar 81,53.
5. Tanggapan siswa terhadap LKS kimia berbasis representasi kimia yang
dikembangkan adalah sudah sangat baik dengan persentase nilai rata-rata aspek keterbacaan sebesar 87,46, dan kemenarikan sebesar 85,13.
B. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan agar :
1. LKS berbasis representasi kimia pada materi larutan penyangga yang dikem- bangkan ini hanya dilakukan sampai uji secara terbatas dan revisi setelah uji
coba secara terbatas sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut berupa uji coba lapangan, untuk menguji efektifitasnya secara luas.
2. LKS yang dikembangkan ini hanya melatihkan representasi kimia pada materi larutan penyangga sehingga diharapkan peneliti lain untuk melakukan pengem-
bangan LKS serupa pada materi kimia yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1997. Penilaian Program Pendidikan. Edisi III. Bina Aksara.
Jakarta. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Taktik Edisi Revisi.
2010. Rineka Cipta. Jakarta. Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. PT. Raja grafindo Persada. Jakarta.
Borg and Gall 1983. Educational Research, An Introduction. New York and
London. Longman Inc. BSNP, 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan dasar dan Menengah, Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMAMA. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Chittleborough, G.D. et al. 2004. The Role of Teaching Models and Chemical Representations in Developing Mental Models of Chemical Phenomena.
Thesis. Science and Mathematics Education Centre.
Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2008. Pengembangan Pembelajaran Yang Efektif. Ditjen Dikti. Jakarta.
Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi edukatif. Jakarta:Rineka Cipta
Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran tentang Struktur Atom dari SMA hingga Perguruang Tinggi. Disertasi. SPs-UPI.
Bandung.
Farida, I. dkk. 2010. Representasional Competence’s Profile of Pre-Service
Chemistry Teachers in Chemical Problem Solving. Seminar Proceeding of The Fourth International Seminar on Science Education., 30 October
2010. Bandung. C2-1-7.
Gonzales, P. 2009. Highlights From TIMSS 2007: Mathematics and Science Achievement of U.S. Fourthand Eighth-Grade Students in an International
Context. Washington: National Center for Education Statistics. [Online]. Tersedia: http:nces.ed.govpubs20092009001.pdf. [26 November 2012]
Hidayati. 2006. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Huddle, P.A. White, M.A. Rogers, F. 2000. Using a Teaching Model to Correct Known Misconception in Electrochemistry. Journal of Chemical
Education, Vol 77 1: 104-110. Johnstone, A. H. 1982. Macro- and Micro-Chemistry, School Science Review
. ,
227, No. 64. p. 377-379. Nakhleh, M.B. 2008. Learning Chemistry Using Multiple External Represen-
tations. Visualization: Theory and Practice in Science Education. Gilbert et al., eds., p. 209
– 231. Nessinta, Nina. 2009. Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Asam Basa. Bandar Lampung: Universitas Lampung
OECD. 2007. Executive Summary PISA 2006: Science Competencies for
Tomorrow’s World. [Online]. Tersedia:http:www.eric.ed.gov ERIC Docsdataericdocs2sqlcontentstorage010000019b804323b9.pdf
. [26 November 2012]
Priyanto dan Harnoko.1997. Perangkat Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta. Saputra, A. 2013. Pengembangan LKS laju reaksi berbasis ketrampilan proses
sains. Universitas Lampung : BandarLampung. Senam, Arianingrum, R., Permanasari, R., L., dan Suharto. 2008. Efektivitas
Pembelajaran Kimia untukSiswa SMA Kelas XI denganMenggunakan LKS Kimia Berbasis Life Skill.Diakses 08 November 2012 dari
http:jurnal.pdii.lipi.go.idadminjurnal9308280290.pdf
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Rineka Cipata. Jakarta. Sudjana, N. 2002. Metode Statistika Edisi keenam. Bandung: PT. Tarsito
Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Jakarta :
Alfhabeta Sukmadinata, N. S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Sungkono,dkk. 2009. PengembanganBahan Ajar. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.