Sumber Data ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA
bahasa pertamanya. Jika lawan tutur itu berlatar belakang bahasa
yang sama dengan penutur, maka alih kode yang terjadi berupa
peralihan varian baik regional maupun sosial, ragam, gaya, atau
register. Alih kode ini juga dapat dipengaruhi
oleh sikap
dan tingkah laku lawan tutur.
Perubahan situasi karena hadirnya
orang ketiga Kehadiran orang ketiga atau
orang lain yang memiliki latar belakang bahasa yang berbeda
dengan bahasa yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur
Perubahan situasi dari formal ke
informal atau sebaliknya
Perubahan situasi bicara dapat menyebabkan
terjadinya alih
kode. Alih kode yang terjadi bisa dari ragam formal ke informal
misalnya dari ragam bahasa Indonesia formal menjadi ragam
bahasa santai, atau sebaliknya.
Berubahnya topik pembicaraan
Berubahnya topik pembicaraan antara penutur dan mitra tutur
namun masih
dalam satu
peristiwa tindak tutur. 4.
Faktor penyebab
campur kode Latar belakang sikap
penutur Latar
belakang penutur
ini berhubungan dengan karakteristik
penutur, seperti
latar sosial,
tingkat pendidikan, atau rasa kegamaan.
Misalnya, penutur
yang memiliki latar belakang sosial yang sama dengan mitra
tuturnya dapat melakukan campur kode ketika berkomunikasi. Hal
ini dapat dilakukan agar suasanan pembicaraan menjadi akrab.
kebahasaan Latar belakang kebahasaan atau
kemampuan berbahasa
juga menjadi
penyebab seseorang
melakukan campur kode, baik penutur maupun orang yang
menjadi pendengar atau mitra
tuturnya. Selain itu keinginan untuk menjelaskan maksud atau
menafsirkan sesuatu,
dan menunjukkan
identitas suatu
kelompok juga dapat menjadi salah satu faktor yang ikut
melatarbelakangi penutur
melakukan campur kode. 3.
Mengklasifikasikan alih kode dan campur kode. 4.
Menentukan penyebab-penyebab alih kode dan campur kode sesuai dengan konteksnya.
a Menandai sebab-sebab alih kode a penuturpembicara dengan P, b
pendengar atau lawan tutur dengan LT, c perubahan situasi karena hadirnya orang ketiga dengan PT, d perubahan dari situasi formal ke
informal atau sebaliknya dengan PS, e berubahnya topik pembicaraan dengan TP.
b Menandai latar belakang campur kode a pengaruh sikap penutur dengan
SP dan b pengaruh kebahasaan dengan K. 5.
Peneliti mengartikan penanda alih kode dan campur kode ke dalam bahasa Indonesia.
6. Menambahkan kode bahasa pada kode-kode yang telah digunakan. Tanda In
bahasa Indonesia, Ar bahasa Arab, Ing bahasa Inggris dan Jw bahasa Jawa
7.
Mendeskripsikan implikasi alih kode dan campur kode dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di
SMA.