Tugas dan Wewenang Kepolisian Republik Indonesia

11. Melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas kepolisian.

3. Fungsi Kepolisian Republik Indonesia

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 2 menjelaskan bahwa, fungsi dari kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintah dibidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat. Pasal 4 Undang-Undang Kepolisian Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia lebih menjabarkan fungsi pemerintah dibidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat . Adapun dalam Pasal 4 Undang-Undang Kepolisian Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia: “Kepolisian Negara Republik Indonesia bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban msyarakat, tersenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia” Dalam menjalankan fungsi sebagai aparat penegakan hukumpolisi wajib memahami azas-azas hukum yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan tugas, yaitu sebagai berikut 7 : 7 Bisri Ilbam,1998, Sistem Hukum Indonesia, Jakarta:Grafindo Perseda hlm 32 1. Asas legalitas, dalam melaksanakan tugasnya sebagai penegak hukum wajib tunduk pada hukum. 2. Asas kewajiban, merupakan kewajiban polisi dalam menangani permasalahan masyarakat yang bersifat diskresi, karena belum diatur dalam hukum. 3. Asas partisipasi, dalam rangka mengamankan lingkungan masyarakat polisi mengkoordinasikan pengamanan Swakarsa untuk mewujudkan ketaatan hukum di kalangan masyarakat. 4. Asas preventif, selalu mengedepankan tindakan pencegahan dari pada penindakan represif kepada masyarakat. 5. Asas subsidiaritas, melakukan tugas instansi lain agar tidak menimbulkan permasalahan yang lebih besar sebelum ditangani oleh instansi yang membidangi

1.2 Pengertian Lalu Lintas dan Fungsi Polisi Lalu Lintas

1. Pengertian Lalu Lintas

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menjelaskan bahwa lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. Menurut Puerwadaminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan defenisi mengenai lalu lintas yakni: “Berjalan bolak-balik, hilir mudik, perihal perjalanan di jalan perihal hubungan antara semua tempat dengan tempat lain”. 8 Maksud pengertian di atas adalah terjadinya pergerakan oleh sesuatu 8 W.J.S Purwondarminto, 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka. hlm.763 benda di mana melintas tempat secara berulang-ulang dan dilaluinya tempat itu tidak hanya sekali saja, idealnya bahwa tempat dimana ia pernah lalui dilaluinya lagi secara berlawanan arah. 9 Sedangkan menurut Soedarsono dalam kamus hukum menyebutkan bahwa: lalu lintas adalah pengguna jalan umum dan hal-hal yang berkaitannya. Selanjutnya Parkins dalam Djadjoesman dalam Isnar menjelaskan lalu lintas adalah berkaitan dengan orang dan harta benda yang dapat bergerak, angkutan penumpang arus pejalan kaki dan tambah dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan jalan umum . 10 Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan lalu lintas adalah kegiatan kendaraan bermotor dengan menggunakan jalan raya sebagai jalur lintas umum sehari-hari. Lalu lintas identik dengan jalur kendaraan bermotor yang ramai yang menjadi jalur kebutuhan masyarakat umum, dengan demikian pengendara kendaraan beroda 4 empat dan kendaraan beroda 2 dua harus menggunakan jalan dengan hati-hati, karena penggunaan jalan digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan di luar fungsinya dapat dilakukan pada jalan nasional, jalan propinsi, jalan KabupatenKota dan jalan desa setelah mendapat ijin dari kepolisian. Selain penggunaan jalan adapun tata cara berlalu lintas sebagai berikut: a. Setiap orang yang menggunakan jalan wajib : berperilaku tertib dan mencegah hal-hal yang dapat merintangi, membahayakan keamanan 9 Ibid 10 http:umbangs.blogspot.com201206pengertian-lalu-lintas.html di akses pada tanggal 21 Januari 2014 pukul 20.00 WIB

Dokumen yang terkait

Penentuan Jalur Alternatif untuk Menghindari Kemacetan Lalu Lintas dengan Menggunakan Algoritma Dijkstra (Studi Kasus: Simpang Empat Waspada Medan)

19 115 45

Hubungan Beban Lalu Lintas dan Structural Number terhadap Prediksi Mulainya Retak dan Perkembangannya

1 42 74

UPAYA POLISI LALU LINTAS DALAM RANGKA PENERTIBAN DAN PENINDAKAN TERHADAP PENGENDARA KENDARAAN BERMOTOR YANG TIDAK MEMILIKI SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM)

1 29 65

Peran Kepolisian Dalam Menanggulangi Tingginya Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Terhadap Pengendara Yang Tidak Memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) (Studi di Polresta Bandar Lampung)

0 6 64

Perancangan Sistem Informasi Permohonan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Berbasis Web Pada Unit Pelayanan SIM Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung

9 62 148

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DI SATUAN LALU LINTAS KEPOLISIAN RESORT PALU | Salim | Katalogis 8957 29402 1 PB

0 0 8

PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINGGINYA TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA TERHADAP PENGENDARA YANG TIDAK MEMILIKI SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) (Studi Di Polresta Bandar Lampung)

0 1 12

UPAYA DIREKTORAT LALU LINTAS KEPOLISIAN DAERAH LAMPUNG DALAM PENANGGULANGAN PELANGGARAN TERHADAP PENGENDARA KENDARAAN BERMOTOR YANG TIDAK MEMILIKI KELENGKAPAN SURAT (Jurnal Ilmiah)

0 0 18

PERAN SATUAN LALU LINTAS (SATLANTAS) DALAM MENANGGULANGI TINGGINYA TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi di Polres Cilacap)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PERAN SATUAN LALU LINTAS (SATLANTAS) DALAM MENANGGULANGI TINGGINYA TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi di Polres Cilacap) - repository perpustakaan

0 3 7