Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak bulat sempurna, terdapat perbedaan antara jari-jari bumi di kutub dengan di katulistiwa. Nilai
gayaberat dikutub akan lebih besar dibandingkan nilai gayaberat di katulistiwa, seperti ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9. Perbedaan nilai gayaberat di kutub dengan di khatulistiwa
4. Koreksi udara bebas free air correction
Koreksi udara bebas adalah koreksi yang digunakan untuk menghilangkan perbedaan harga gayaberat yang disebabkan oleh pengaruh ketinggian antara
pengamatan dengan titik datum referensi. Pada koreksi udara bebas hanya memperhitungkan elevasi antara titik pengamatan dengan titik datum referensi
dengan mengabaikan massa diantaranya. Besar koreksi udara bebas ini adalah Grant West, 1965:
Equator l
a b
Kutub
Garis normal
Gambar 8. Elipsoid sebagai bentuk bumi
KUB = 0,3086 h mgal
15 dimana : h
= ketinggian titik amat KUB = koreksi udara bebas
Gambar 10. Titik amat P pada ketinggian h terhadap permukaan acuan Koreksi udara bebas dilakukan terhadap titik-titik pengukuran yang terletak
pada ketinggian h dari permukaan air laut. Koreksi gayaberat yang dihitung dari persamaan gayaberat normal bumi dengan bentuk ellipsoid.
h h
g g
g
h
,
16
2
sin 2
1 2
f m
f a
g h
g
17
308765 .
h
untuk
18
5. Koreksi Bouguer Bouguer correction
Pada koreksi udara bebas belum diperhitungkan adanya efek tarikan dari massa yang berada di antara bidang datum dan stasiun pengukuran itu sendiri, untuk
itu pengukuran di darat efek tarikan dari massa tersebut menyebabkan peningkatan
nilai Δg. Koreksi Bouguer berfungsi untuk mereduksi pangaruh efek tarikan dari suatu massa yang diberikan pada persamaan:
Geoid P
P h
mGal 19
dengan h = ketinggian stasiun pengukuran meter ρ
r
= densitas batuan rata-rata grcc
Gambar 11. Koreksi Bouguer terhadap data gayaberat terukur Zhou, 1990
6. Koreksi medan terrain correction
Pada koreksi medan yang diperlihatkan pada Gambar 14 nilai koreksi Bouguer diperbaiki dengan mengasumsikan terdapat suatu efek topografi permukaan
yang relatif kasar dengan perbedaan elevasi yang besar, seperti permukaan atau lembah di sekitar titik pengukuran. Metode grafis yang dapat digunakan untuk
menghitung koreksi medan adalah Hammer Chart.
Gambar 12. Koreksi medan terhadap gayaberat terukur Zhou, 1990
Piringan melingkar circular disk pada Gambar 15 dan sebuah persamaan untuk digunakan untuk menyatakan daya tarik gayaberat yang terjadi di titik
tengah piringan tersebut, yaitu: √
20 dengan,
R = radius piringan cm ρ = densitas piringan grcc
H = ketebalan piringan cm
Gambar 13. Piringan melingkar sebagai dasar untuk perhitungan koreksi medan Robinson, 1988
Kemudian Persamaan 20 digunakan untuk menentukan daya tarik gayaberat yang terjadi pada cincin silindris melingkar seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 16 efek gayaberat dari setiap kompartemen diperoleh dengan menggunakan persamaan dalam meter:
√ √
21 dengan,
n = jumlah kompartemen dalam zona tersebut. z = perbedaan elevasi rata-rata kompartemen dan titik pengukuran
r
L
dan r
D
= radius luar dan radius dalam kompartemen ρ = densitas batuan rata-rata
Gambar 14. Cincin silindris melingkar yang terbagi menjadi 8 segmen untuk menghitung koreksi medan Robinson, 1988
Gambar 15. Hammer Chart untuk menghitung koreksi medan Reynolds, 1997
7. Anomali Bouguer Bouguer anomaly