I. Uji Persyaratan Statistik Parametrik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan uji Lilifors. Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah sampel berdistribusi normal atau sebaliknya.
Menggunakan rumus: Lo = F Z
i
– S Z
i
Keterangan: Lo
= harga mutlak besar F Z
i
= peluang angka baku S Z
i
= proporsi angka baku Kriteria pengujian adalah L
hitung
L
tabel
dengan huruf signifikan 0,05 maka variabel tersebut berdistribusi normal, demikian pula sebaliknya Sudjana,
2010: 466-467.
2. Uji Homogenitas
Hipotesis yang akan diuji berdasarkan n yang sama. Tetapi varian kedua sampel homogen atau tidak , maka perlu diuji homogenitas variansnya
terlebih dulu dengan uji F adalah sebagai berikut.
F=
Sugiyono, 2010: 276 Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa bila harga F
hitung
F
tabel
maka data sampel akan homogen, dengan huruf signifikansi 0,05 dan dk n
1
; n
2
-1.
J. Teknik Analisis Data
1. T-Tes Dua Sampel Independen
Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen.
Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan untuk pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen.
=
1 2
2 1
1
+ 2
2
2
separatedvarians =
1 2
1
1
2 1
+
2
1
2 2
1+ 2
2
+ 1
1
+ 1
2
polledvarians Keterangan:
X
1
= rata-rata hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Jigsaw
X
2
= rata-rata hasil belajar IPS Terpadu siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran VCT
S
1 2
= varian total kelompok 1 S
2 2
= varian total kelompok 2 n
1
= banyaknya sampel kelompok 1 n
2
= banyaknya sampel kelompok 2 Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:
a. Apakah ada dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya sama atau tidak.
b. Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak. Untuk menjawab itu perlu pengujian homogenitas varian.
Berdasarkan dua hal diatas maka berikut ini diberikan petunjuk untuk memilih rumus t-test.
a. Bila jumlah anggota sampel n
1
= n
2
dan varians homogen, maka dapat menggunakan rumus t-test baik separated varians maupun
pooled varians untuk melihat harga t-tabel maka digunakan dk yang besarnya dk = n
1 +
n
2
– 2. b. Bila n
1
≠n
2
dan varians homogen dapat digunakan rumus t-test dengan poled varians, dengan dk = n
1 +
n
2
– 2. c. Bila n
1
= n
2
dan varian tidak homogen, dapat digunakan rumus t-test dengan polled varians maupun separated varians, dengan dk = n
1
– 1, jadi dk bukan n
1 +
n
2
– 2. d. Bila n
1
≠n
2
dan varians tidak homogen, untuk ini digunakan rumus t-test dengan sparated varians, harga t sebagai pengganti harga t-
tabel hitung dari selisih harga t-tabel dengan dk = n
1
– 1 dibagi dua kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.
2. Analisis Varians Dua Jalan
Analisis Varian atau Anava merupakan sebuah teknik inferesial yang digunakan untuk menguji rerata nilai. Penelitian ini menggunakan anava
dua jalan. Analisis dua jalan merupakan teknik analisis data penelitian dengan desain faktorial dua faktor dalam Arikunto 2007: 424. Penelitian
ini menggunakan Anava dua jalan untuk mengetahui tingkat signifikasi perbedaan dua model pembelajaran pada mata pelajaran IPS Terpadu.
Tabel 5. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan
K keterangan:
JK
T
= jumlah kuadrat nilai total JK
A
= jumlah kuadrat variabel A JK
B
= jumlah kuadrat variabel B JK
AB
= jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B
Sumber variasi
Jumlah Kuadrat JK Db
MK F
o
p Antara A
Antara B Antara
AB interaksi
Dalam d JK
A
= ∑ JK
B
= ∑ JK
AB
= ∑ JK
JK JK
d
=JK JK
JK A-1 2
B -1 2 db
A
x db
B
4 db
T
–db
A
– db
B
-db
AB
JK db
JK db
JK db
JK db
MK MK
MK MK
MK MK
Total T JK
T
= ∑ X
T 2
- N – 1 49
JK
d
= jumlah kuadrat dalam MK
A
= mean kuadrat variabel A MK
B
= mean kuadrat variabel B MK
AB
= mean kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B F
A
= harga Fountuk variabel A F
B
= harga Fountuk variabel B F
AB
= harga Fountuk interaksi variabel A dengan varibel B Arikunto 2010: 409
Tabel 6. Cara Untuk Menentukan Kesimpulan Hipotesis Anava
Jika
O
F
≥
t
F
1 Jika
O
F
≥
t
F
5 Jika
O
F
t
F
5 1. harga Fo yang
diperoleh sangat signifikan
1. harga Fo yang diperoleh signifikan
1. harga Fo yang diperoleh tidak
signifikan
2. ada perbedaan mean secara sangat
signifikan 2. ada perbedaan
mean secara signifikan
2. tidak ada perbedaan mean secara sangat
signifikan
3. hipotesis nihil Ho ditolak
3. hipotesis nihil Ho ditolak
3. hipotesis nihil Ho diterima
4. p0,01 atau p=0,01 4. p0,01 atau p=0,01
4. p0,01 atau p=0,01 Suharsimi Arikunto, 2007: 410
K. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini dilakukan empat pengujian hipotesis, yaitu. Rumus Hipotesis 1
H =
Tidak terdapat
perbedaan life skill siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe VCT Value Clarification Technique.
H
1
= Terdapat perbedaan life skill siswa yang pembelajarannya
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model
kooperatif tipe VCT Value Clarification Technique.