3. Proses penulisan Al-qur’an ada 3 periode. Jelaskan proses penulisan Al- qur’an pada masa Rasulullah, Abu Bakar, Utsman
4. Jelaskan penyempurnaan pemeliharaan Al-qur’an setelah Khulafaur Rasyiddin
1 Hikmah-hikamah Al-qur’an diturunkan secara berangsur-angsur :
1. Memantapkan dan menguatkan hati nabi.
Ketika menyampaikan dakwah, nabi kerap kali berhadapan dengan para penentang maka turunlah wahyu yang berangsur-angsur itu merupakan
dorongan tersendiri bagi nabi untuk terus menyampaikan dakwah. Hal ini diisyaratkan oleh firman Allah SWT. :
tAsur tûïÏ© rãxÿx. Ÿwöqs9 tAÌh“çR Ïmø‹n=tã ãbuäöàø9 \s÷Häd Zoy‰Ïnºur 4 y7Ï9ºx‹Ÿ2 |MÎm7s[ãZÏ9 ¾ÏmÎ
x8yŠxsèù çm»oYù=¨?u‘ur Wx‹Ï?ös? ÇÌËÈ
32. berkatalah orang-orang yang kafir: Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?; demikianlah[1066] supaya Kami perkuat hatimu
dengannya dan Kami membacanya secara tartil teratur dan benar.
[1066] Maksudnya: Al Quran itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur agar dengan cara demikian hati Nabi Muhammad s.a.w
menjadi kuat dan tetap.
2. Menentang dan melemahkan orang-orang kafir yang mengingkari Al- qur’an.
Menurut mereka aneh kalau kitab suci diturunkan berangsur-angsur. Dengan begitu Allah menantang mereka untuk membuat satu surat saja yang
sebanding tidak perlu melebihi dengannya. Dan ternyata mereka tidak sanggup membuat satu surat saja yang seperti Qur’an, apalagi membuat langsung satu
kitab.
3. Memudahkan untuk dihafal dan difahami.
Nabi Muhammad SAW sangat merindukan turunnya wahyu. Karna kerinduannya itu, suatu ketika beliau mengikuti bacaan wahyu yang disampaikan Jibril sebelum
wahyu itu selesai dibacakannya. Oleh karna itu Allah berfirman :
’n?»yètGsù ª à7Î=yJø9 ‘,ysø9 3 Ÿwur öyf÷ès? Èbuäöàø9Î `ÏB Èö6s br Ó|Óøムš ø‹s9Î ¼çmã‹ômur èur Éb§‘ ’ÎT÷ŠÎ— VJù=Ïã
ÇÊÊÍÈ
114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al quran sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu[946], dan Katakanlah: Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.
[946] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, agar
dapat Nabi Muhammad s.a.w. menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.
Dengan turunnya Al-qur’an secara berangsur-angsur, sangatlah mudah bagi manusia untuk menghafal serta memahami maknanya. Lebih-lebih bagi orang
yang buta huruf seperti orang-orang arab pada saat itu dan tentu sangat menolong mereka dalam menghafal serta memahami ayat-ayatnya serta
mempraktekkan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya Umar bin Khattab pernah berkata :
“pelajarilah Al-qu’an lima ayat - lima ayat, karena Jibril biasa turun membawa Al- qur’an kepada Nabi SAW lima ayat – lima ayat”
4. Mengikuti setiap kejadian yang karenanya ayat-ayat Al-qur’an turun.