fasilitas yang disediakan adalah misalnya LCD ,laptop serta ruangan yang cukup nyaman.
4.
Anggota atau peserta English Club
Saat mengikuti program mendapat layanan yang memungkinkan para anggota English Club secara maksimal dalam menyerap apa yang disampaikan
atau diberikan oleh guru. Ini tidak lain karena English Club diadakan dikelas setelah jam sekolah. Kemudian, siswa berkata bahwa mereka mengikuti English
Club untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka.sehingga layanan yang diberikan juga harus secara baik dan optimal.
5. Faktor penghambat dan pendukung
Faktor penghambat dan pendukung yang ditemukan saat observasi adalah Guru pengajar juga menghadapi banyak masalah dalam mengajar debat, pidato
dan bercerita, seperti cara pelafalan siswa, kosa kata dan kurangnya percaya diri siswa. Guru pengajar selalu mrnyuruh siswa untuk tampil didepan kelas untuk
membuat mereka lebih percaya diri. Untuk cara pelafalan dan kosa kata, guru mencoba mengulangi kata-kata sulit dan menjelaskan arti dari kata-kata sulit
tersebut diakhir kelas. Adapun faktor pendukung adalah semangat serta minat peserta English
Club dan juga fasilitas yang diberikan oleh sekolah. Sehingga proses pembelajaran English Club dapat berjalan sesuai dengan harapan.
2.6 Model Evaluasi Program Berbasis CIPP
Evaluasi program adalah langkah awal dalam supervisi, yaitu
mengumpulkan data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula. Evaluasi program sangat penting dan bermanfaat
terutama bagi pengambil keputusan. Alasannya adalah dengan masukan hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan akan menentukan
tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan. Hal terpenting dan perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu :
1 realisasi atau implementasi suatu kebijakan, 2 terjadi dalam waktu yang relatif lama, karena merupakan kegiatan berkesinambungan, 3 terjadi dalam organisasi
yang melibatkan sekelompok orang. Adapun kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil evaluasi suatu
program, keputusan yang diambil diantaranya : 1 menghentikan program, karena dipandang tidak ada manfaatnya atau tidak dapat terlaksana sebagaimana
yang diharapkan. 2 merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan. 3 melanjutkan program, karena pelaksanaan program
menunjukkan segala sesuatunya sudah berjalan dengan harapan. 4
menyebarluaskan program, karena program tersebut sudah berhasil dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat waktu yang lain. Secara
umum alasan dilaksanakannya program evaluasi yaitu; 1. Pemenuhan ketentuan undang-undang dan peraturan pelaksanaannya,
2. Mengukur efektivitas dan efesiensi program, 3. Mengukur pengaruh, efek sampingan program,
4. Akuntabilitas pelaksanaan program,
5. Akreditasi program, 6. Alat mengontrol pelaksanaan program,
7. Alat komunikasi dengan stakeholder program, 8. Keputusan mengenai program ;
a. diteruskan
b. dilaksanakan di tempat lain
c. dirubah
d. dihentikan
Untuk mempermudah mengidentifikasi tujuan evaluasi program, dengan memperhatikan unsur-unsur dalam kegiatan pelaksanaannya yang terdiri dari:
a. What yaitu apa yang akan di evaluasi b. Who yaitu siapa yang akan melaksanakan evaluasi
c. How yaitu bagaimana melaksanakannya Dengan memperhatikan pada tiga unsur kegiatan tersebut, ada tiga
komponen paling sedikit yang dapat dievaluasi: tujuan, pelaksana kegiatan dan prosedur atau teknik pelaksanaan. Didalam evaluasi program pendidikan terdapat
ketepatan model evaluasi yang berarti ada keterkaitan yang erat antara evaluasi program dengan jenis program yang dievaluasi. dan jenis program ini dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu: a.
Program pemrosesan, adalah program yang kegiatan pokoknya mengubah bahan mentah input menjadi bahan jadi sebagai hasil proses output.
b. Program layanan, maksudnya adalah sebuah kesatuan kegiatan yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu sehingga merasa puas dengan tujuan program.
c. Program umum, maksudnya adalah sebuah program yang tidak tampak apa
yang menjadi ciri utamanya Terdapat banyak model evaluasi program yang digunakan para ahli. Salah
satunya adalah model CIPP Context – Input – Process – Product. Model ini
dikembangkan oleh Stufflebeam, model CIPP oleh Stufflebeam 1971. Model CIPP 1971 melihat kepada empat dimensi yaitu dimensi Konteks, dimensi Input,
dimensi Proses dan dimensi Produk. Keunikan model ini adalah pada setiap tipe evaluasi terkait pada perangkat
pengambil keputusan decission yang menyangkut perencanaan dan operasional sebuah program. Keunggulan model CIPP memberikan suatu format evaluasi
yang komprehensif pada setiap tahapan evaluasi yaitu tahap konteks, masukan, proses, dan produk. Untuk memahami hubungan model CIPP dengan pembuat
keputusan dan akuntabilitas dapat diamati pada visualisasi sebagai berikut :
Tipe Evaluasi Konteks
Input Proses
Produk
Pembuat Keputusan
Obyektif Solusi strategi
desain prosedur Implementasi
Dihentikan Dilanjutkan
Dimodifikasi Program Ulang
Akuntabilitas Rekaman
Obyektif Rekaman
pilihan strategi desain dan
desain Rekaman
Proses Akutual Rekaman
pencapaian dan keputusan
ulang
Evaluasi konteks mencakup analisis masalah yang berkaitan dengan lingkungan program atau kondisi obyektif yang akan dilaksanakan. Berisi tentang
analisis kekuatan dan kelemahan obyek tertentu. Stufflebeam menyatakan evaluasi konteks sebagai fokus institusi yang mengidentifikasi peluang dan
menilai kebutuhan. Suatu kebutuhan dirumuskan sebagai suatu kesenjangan discrepancy
view kondisi nyata reality dengan kondisi yang diharapkan ideality. dengan kata lain evaluasi konteks berhubungan dengan analisis masalah kekuatan dan
kelemahan dari obyek tertentu yang akan atau sedang berjalan. Evaluasi konteks memberikan informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan suatu
program yang akan dilakukan. Selain itu, konteks juga bermaksud bagaimana rasionalnya suatu program.
Analisis ini akan membantu dalam merencanakan keputusan, menentapkan kebutuhan dan merumuskan tujuan program secara lebih terarah dan demokratis.
Evaluasi konteks juga mendiagnostik suatu kebutuhan yang selayaknya tersedia sehingga tidak menimbulkan kerugian jangka panjang Isaac and Michael:1981
Evaluasi input meliputi analisis personal yang berhubungan dengan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-alternatif strategi
yang harus dipertimbangkan untuk mencapai suatu program. Mengidentifikasi dan menilai kapabilitas sistem, anternatif strategi program, desain prosedur untuk
strategi implementasi, pembiayaan dan penjadwalan. Evaluasi masukan bermanfaat untuk membimbing pemilihan strategi
program dalam menspesifikasikan rancangan prosedural. Informasi dan data yang terkumpul dapat digunakan untuk menentukan sumber dan strategi dalam