Pasal 53 Pasal 54 Pasal 55 Pasal 56 Pendekatan Masalah

8. Informasi yang apabila dibuka dan diberikan kepada pemohon dapat mengungkapkan rahasia pribadi. 9. Memorandum atau surat-surat antar badan publik atau intra badan publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan komisi informasi atau pengadilan 10. Informasi yang tidak boleh diunhkapkan berdasarkan Undang-Undang

b. Pasal 51

“Setiap orang dengan sengaja menggunakan informasi publik secara melawan hukum dipidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun dan atau denda paling banyak Rp 5 juta”.

c. Pasal 52

“Badan publik yang dengan sengaja tidak menyediakan, tidak memeberikan,danatau tidak menerbitkan informasi publik berupa informasi publik secara berkala, informasi publik yang wajib diumumkan secara serta- merta, informasi publik yang wajib tersedia setiap saat, danatau informasi publik yang harus diberikan atas dasar permintaan sesuai dengan UU ini, dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain dikenekan pidana kurungan paling lama satu tahun danatau pidana denda paling banyak Rp 5 juta”.

d. Pasal 53

“Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan, merusak, danatau menghilangkan dokumen informasi publik dalam bentuk media apa pun yang dilindungi negara danatau yang berkaitan dengan kepentingan umum dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun danatau pidana denda paling banyak Rp10 juta”.

e. Pasal 54

“Ayat 1, setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengakses danatau memperoleh danatau memberikan informasi yang dikecualikan yang diatur dalam Pasal 17 huruf a, d, f, g, h, i, dan j dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan pidana denda paling banyak Rp10 juta”. “Ayat 2, setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengakses danatau memperoleh danatau memberikan informasi yang dikecualikan yang diatur dalam Pasal 17 huruf c dan e, dipidana dengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan pidana denda paling banyak Rp20 juta”.

f. Pasal 55

“Setiap orang yang dengan sengaja membuat informasi publik yang tidak benar dan menyesatkan dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain dipidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun danatau denda paling banyak Rp5 juta”.

g. Pasal 56

“Setiap pelanggaran yang dikenai sanksi pidana dalam UU ini dan juga diancam dengan sanksi pidana dalam UU lain yang bersifat khusus, yang berlaku dalam UU yang lebih khusus tersebut”.

h. Pasal 57

“Tuntutan pidana berdasarkan UU ini merupakan delik aduan dan diajukan melalui peradilan pidana”. Jenis-jenis informasi publik: 1. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala a. Informasi yang berkaitan dengan badan publik b. Informasi mengenai kegiatan dan kinerja badan publik c. Informasi laporan keuangan 2. Informasi yang wajib diumumkan secara berkala Informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketetiban umum 3. Informasi yang wajib tersedia setiap saat a. Daftar seluruh informasi publik b. Hasil keputusan badan publik c. Seluruh kebijakan ynga ada berikut dokumen pendukung d. Rencana kerja proyek, termasuk perkiraan pengeluaran tahunan badan publik e. Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga f. Prosedur kerja pegawai badan publik Beberapa pengertian-pengertian yang tercakup dalam keterbukaan informasi publik antara lain :

2.4.6 Pengertian Badan Publik

Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara danatau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara danatau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, danatau luar negeri.

2.4.7 Pengertian Komisi Informasi

Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang- Undang ini dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi danatau ajudikasi nonlitigasi

2.4.8 Pengertian Sengketa Informasi Publik

Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antara badan publik dan pengguna informasi publik yang berkaitan dengan hak memperoleh dan menggunakan informasi berdasarkan perundang- undangan

2.4.9 Pengertian Mediasi

Mediasi adalah penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak melalui bantuan mediator komisi informasi

2.4.10 Pengertian Ajudikasi

Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketa informasi publik antara para pihak yang diputus oleh komisi informasi.

2.4.11 Pengertian Pejabat Publik

Pejabat Publik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk menduduki posisi atau jabatan tertentu pada badan publik

2.4.12 Pengertian Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, danatau pelayanan informasi di badan publik.

2.4.13 Pengertian Pemohon Informasi Publik

Pemohon Informasi Publik adalah warga negara danatau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. ✁ . BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu bentuk atau cara yang akan digunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat memecahkan suatu permasalahan Soerjono Soekanto, 1996: 5. Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini disebabakan oleh karena penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten, serta diadakan analisa dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, 2001: 1.

3.1 Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah adalah suatu bentuk usaha dalam melakukan gerakan langkah untuk mencari dan mendapatkan jawaban atas masalah yang diajukan. Pendekatan masalah yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan yuridis empiris guna memperoleh hasil penelitian yang benar dan obyektif. Pendekatan yuridis empiris dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat fakta-fakta yang ada dalam pelaksanaan yang tertuang dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2008 yang ada di Provinsi Lampung. ✂ ✄ Pendekatan dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: Tahapan pertama, mengumpulkan bahan-bahan tulisan berupa buku- buku,dokumen-dokumen serta peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang bertalian dengan pokok permasalahan yang akan dipecahkan. selain itu, penulis akan menuliskan bagian-bagian yang merupakan bahan dari materi penulisan. Tahapan kedua, menyususn kerangka konsepsional yang berhubungan dengan materi skripsi ini berupa pengertian-pengertian dan hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan dalam skripsi ini. Tahapan ketiga, meneliti kembali bahan-bahan tulisan yang telah disusun, disesuaikan dengan kerangaka konsepsional agar pembahasan benar-benar mencapai sasaran untuk memecahkan persoalan.

3.2 Sumber dan Jenis Data