Penghasilan 1. Perencanaan pajak penyusutan aktiva tetap pada PT.Asuransi Bitang TBK

xlvii

3. Pengendalian Pajak

Pengendalian pajak bertujuan untuk memastikan bahwa kewajiban pajak telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dan telah memenuhi persyaratan formal maupun material. Hal terpenting dalam pengendalian pajak adalah pemeriksaan pembayaran pajak. Oleh sebab itu, pengendalian dan pengaturan arus kas sangat penting dalam strategi penghematan pajak, misalnya melakukan pembayaran pajak pada saat terakhir tentu lebih menguntungkan jika dibandingkan membayar lebih awal. Pengendalian pajak termasuk pemeriksaan jika perusahaan telah membayar pajak lebih besar dari jumlah pajak terutang.

D. Penghasilan 1.

Penghasilan Kena Pajak Sesuai dengan Pasal 6 Undang-undang Pajak Penghasilan besarnya PKP bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi: 1. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya administrasi, dan pajak kecuali pajak penghasilan. xlviii 2. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun. 3. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. 4. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. 5. Kerugian dari selisih kurs mata uang asing. 6. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia. 7. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan. 8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih.

2. Penghasilan Tidak Kena Pajak

a. Adapun kepada orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri diberikan pengurangan berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak sebesar: 1. Rp 13.200.000,00 untuk diri Wajib Pajak pribadi; 2. Rp 1.200.000,00 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin; 3. Rp 13.200.000,00 tambahan untuk seorang isteri yang mempunyai penghasilan dari usaha atau dari pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan usaha suami atau anggota keluarga. 4. Rp 1.200.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak xlix angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga. b. Penerapan besarnya PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun pajak atau awal bagian tahun pajak. c. Penyesuaian besarnya PTKP ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan. Berdasarkan Pasal 17 ayat 1 No. 17 Tahun 2000 yaitu: 1. Tarif pajak yang ditentukan atas Penghasilan Kena Pajak bagi: a. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut: Tabel 2.6 Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri No Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak 1 Sampai dengan Rp 25.000.000,00 5 2 Diatas Rp 25.000.000,00 sd Rp 50.000.000,00 10 3 Diatas Rp 50.000.000,00 sd Rp 100.000.000,00 15 4 Diatas Rp 100.000.000,00 sd Rp 200.000.000,00 25 5 Diatas Rp 200.000.000,00 35 Sumber:Undang–Undang Pajak RI b. Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebagai berikut; Tabel 2.7 Penghasilan Kena Pajak Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Badan Usaha Tetap No Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak 1 Sampai dengan Rp 50.000.000,00 10 2 Diatas Rp 50.000.000,00 sd Rp 100.000.000,00 15 3 Diatas Rp 100.000.000,00 30 Sumber:Undang–Undang Pajak RI l

E. Perbedaan Perlakuan Penyusutan dari Sudut Pandang Akuntansi dan