6 membran sel bakteri sehingga menyebabkan sel bakterilisis, jadi mekanisme kerja
saponin termasuk dalam kelompok antibakteri yang mengganggu permeabilitas membran sel bakteri, yang mengakibatkan kerusakan membran sel dan
menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel bakteri yaitu protein, asam nukleat dan nukleotida Purbowati, 2011. Saponin memiliki sifat
seperti busa sabun yang dapat membersihkan materi-materi yang menempel pada dinding usus. Usus yang telah bersih akan memudahkan penyerapan
molekul-molekul besar dalam tubuh dan terjadi peningkatan zat nutrisi yang dideposit dalam tubuh, sehingga berpengaruh terhadap pertambahan berat tubuh
Francis dkk., 2002. Laju pertumbuhan yang bertambah akan memengaruhi perkembangan jaringan tubuh, organ tubuh, dan bobot hidup serta berpengaruh
terhadap kualitas karkas. Persentase bobot karkas mempunyai hubungan erat dengan bobot hidup broiler. Semakin tinggi bobot hidup, semakin tinggi bobot
karkas yang dihasilkan Daryanti, 1982. Bobot karkas sangat ditentukan oleh bagian tubuh ayam seperti daging, tulang, dan lemak. Peningkatan bobot hidup
akan diikuti dengan peningkatan bobot karkas yang dihasilkan. Parakkasi 1998 menyatakan bahwa pencapaian bobot karkas sangat berkaitan
erat dengan bobot potong dan pertambahan berat tubuh. Semakin besar bobot potong dan pertambahan berat tubuh maka bobot karkas akan semakin meningkat.
Hasil penelitian Makalalag dkk. 2013 menunjukkan bahwa ekstrak daun
binahong dengan dosis 1,80 gberat tubuh dapat menurunkan kadar gula darah tikus galur jantan putih. Penelitian Purbowati 2011 menggunakan ekstrak daun
binahong dengan dosis 250 mgbobot tubuh dapat menurunkan kadar glukosa
7 darah tikus putih jantan. Oleh karena itu, dosis pemberian ekstrak daun binahong
didasarkan secara analog terhadap hewan monogastrik untuk memenuhi kualitas dan kuantitas serta mencapai pertumbuhan yang terbaik sehingga akan
berpengaruh terhadap bobot tubuh, bobot karkas, dan bobot giblet broiler.
E. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
1. terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun binahong dalam air minum
terhadap bobot hidup, karkas dan giblet broiler, 2.
terdapat salah satu dosis perlakuan yang terbaik dalam pemberian ekstrak daun binahong dalam air minum terhadap bobot hidup, karkas dan giblet
broiler.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Binahong
Tanaman binahong adalah tanaman asli yang berasal dari Amerika Selatan yang disebut juga Anredera cordifolia Ten steenis. Binahong merupakan tumbuhan
menjalar yang berumur panjang perennial dan panjangnya bisa mencapai ± 5m. Tanaman ini tumbuh baik di cuaca tropis dan subtropis Pink, 2004.
Bentuk daun binahong adalah tunggal, bertangkai pendek subsessile,
susunannya berseling, berwarna hijau, berbentuk jantung cordata, panjangnya 5- -10 cm, lebar 3--7 cm helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk
emerginatus, tepi rata, permukaan licin dan bisa dimakan. Batang dari tanaman binahong lunak, berbentuk silindris, saling membelit, permukaan halus dan
berwarna merah. Tanaman binahong memiliki bunga yang berbentuk majemuk rimpang, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota berwarna krem
keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan dan panjang helai mahkota 0,5--1 cm serta berbau harum. Bentuk dari akarnya rimpang dan berdaging lunak
Manoi, 2009. Manfaat tanaman binahong adalah mempercepat pemulihan kesehatan setelah
operasi, melahirkan, khitan, segala luka-luka dalam, radang usus, melancarkan
9 dan menormalkan peredaran darah dan tekanan darah, mencegah stroke, asam
urat, maag, menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh, wasir ambeien, melancarkan buang air kecil dan buang air besar, diabetes, dan lain-
lainnya Robinson, 1995.
B. Kandungan Kimia Daun Binahong
Berdasarkan hasil penelitian daun binahong mengadung saponin, flavonoid,
alkaloid, dan polifenol Astuti, 2011. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun. Penyarian senyawa saponin akan
memberikan hasil yang lebih baik sebagai antibakteri jika menggunakan pelarut polar seperti etanol 70 Harborne, 1987.
1. Saponin
Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam lebih
dari 90 suku tumbuhan. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun, serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuan membentuk
busa dan menghemolisis sel darah Robinson, 1995. Sifat sabun yang baik, beracun bagi hewan berdarah dingin akan tetapi tidak beracun bagi hewan
berdarah panas Syamsuhidayat dan Robinson, 1991. Triterpena tertentu terkenal karena rasanya, terutama kepahitannya. Saponin digunakan sebagai bahan baku
untuk sintesis yang diperoleh dari beberapa tumbuhan dengan hasil yang baik dan digunakan dalam bidang kesehatan.
10 Saponin dan glikosida sapogenin adalah salah satu tipe glikosida yang tersebar
luas dalam tumbuhan Harborne, 1987. Dikenal dua macam saponin, yaitu glikosida triterpenoid alkohol dan glikosida dengan struktur steroid. Kedua
saponin ini larut dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter Robinson, 1995. Pada ternak ruminansia dan ternak domestikasi lain, saponin pakan
mempunyai pengaruh terhadap semua fase metabolisme, mulai dari konsumsi pakan hingga pengeluaran kotoran Syamsuhidayat dan Robinson, 1991.
Kelemahan dari saponin dapat menghambat kerja enzim proteolitik yang
menyebabkan penurunan kecernaan dan penggunaan protein Johnson., dkk, 1986. Saponin alfalfa secara invitro menghambat enzim yang terlibat dalam
metabolisme crebs cycle sehingga berefek pada penghambatan pertumbuhan Cheeked and Oldfield, 1970. Saponin termasuk dalam kelompok antibakteri
yang mengganggu permeabilitas membran sel bakteri, yang mengakibatkan kerusakan membrane sel dan menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting
dari dalam sel bakteri yaitu protein, asam nukleat dan nukleotida Purbowati, 2011.
Keuntungan saponin dapat menurunkan kolesterol, mempunyai sifat sebagai
antioksidan, antivirus, anti karsinogenik, dan manipulator fermentasi rumen Klita dkk., 1996. Saponin memiliki sifat seperti sabun yang dapat membersihkan
materi-materi yang menempel pada dinding usus Astuti, 2012.