Model Pembelajaran Individual mandiri

44 pelayanan belajar secara individual ini menggunakan pendekatan terbuka antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dalam belajar. Ketiga strategi penyajian di atas digunakan dalam penyajian pembelajaran menggunakan modul dalam tesis ini, dipilh berdasarkan karakteristik modul yang menekankan pada kemandirian siswa dan karakteristik ketiga metode tersebut yang bersifat berpusat pada siswa dengan konsep behavioristik dan konstruktivistik

2.6 Penelitian yang Relevan

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah: 1. Pengembangan modul pembelajaran fisika untuk biologi dengan tema torka momen gaya, pusat gravitasi, dan keseimbangan pada perkuliahan mahasiswa biologi Diaur Rahman. Dengan hasil uji coba lapangan diketahui bahwa penggunaan modul pembelajatan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa 2. Pengembangan modul pembelajaran mata kuliah bahasa inggris bisnis program studi akuntansi jurusan ekonomi dan bisnis politeknik negeri Lampung Anwar Rahman. Dengan hasil uji coba lapangan diketahui bahwa penggunaan modul pembelajatan bahasa inggris bisnis mempunyai efektifitas sedang untuk meningkatkan kemapuan berbahasa inggris mahasiswa. 3. The development of an e-learning modul On the sandy shores ecosystem for grade-8 Secondary students Archaree Pummawan dengan kesimpulan 45 modul e learning pada materi ekosistem pantai efektif dan dapat digunakan untuk siswa kelas 8 sebagai salah satu media untuk meningkatkan kemampuna kognitif dan ketrampilan TIK 4. The Development of Computer – Assited Learning Module in physical Therapy Neurologic Education : A Mixed study Case. Diana Veveri dengan kesimpulan bahwa siswa merespon CAL dengan modul lebiah baik daripada video sendiri. 5. Pengembangan Modul dan Pembelajaran Kompetensi Kejuruan Teknik Permesinan CNC SMK Bernardus Sentot Wijanarka Dengan kesimpulan modul dan pembelajaran hasil pengembangan fisibel dan efektif dalam meningkatkan kompetensi siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum berbasis kompetensi.

2.7 Kerangka Berpikir

Modul adalah sumber belajar yang sengaja dirancang untuk merekayasa siswa belajar secara individu. Perancangan modul yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Pembuatan modul yang baik dengan keterbacaan yang baik, ilustrasi yang baik, penyusunan yang tepat akan menambah motivasi belajar. Dengan demikian pengembangan modul memerlukan analisis pembelajar terlebih dahulu sebelum menentukan tujuan, materi, media dan strategi. Penyusunan yang merangsang berpikir, interaktif, sesuai dengan urutan heariskis, penyajian materi yang tepat, pemilihan media yang tepat, penulisan evaluasi soal 46 yang sesuai tujuan pembelajaran dan adanya dukungan latihan yang baik akan mengarahkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang efektif dan efesien. Penggunaan modul dengan metode yang tepat dalam pembelajaran akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sehingga sesuai dengan teori pembelajaran Reigeluth bahwa pemilihan strategi penyampaian, pengemasan dan penyajian pembelajaran menggunakan modul untuk menperoleh hasil yang efektif, efesien dan menarik harus memperhatikan kondisi dan karaakteristik siswa dan materi

2.8 Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut: H : μ 1 ≤μ 2 : Rata rata hasil belajar pada siswa sesudah menggunakan modul lebih kecil atau sama dengan rata rata hasil belajar pada siswa sebelum menggunakan modul H 1 : μ 1 μ 2 : Rata rata hasil belajar pada siswa sesudah menggunakan modul lebih besar dibandingkan dengan rata rata hasil belajar pada siswa sebelum menggunakan modul.

III. METODE PENELITIAN 3.1

Rancangan Penlitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development RD pada mata pelajaran fisika atau penelitian yang berfokus pada analisis kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran fisika. Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg and Gall 1969: 626 adalah: “research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation ”. Metode pengembangan Model Borg and Gall terdiri dari 10 langkah pengembangan, yaitu: 1. Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan data awal untuk kaji pustaka, pengamatan kelas, identifikasi permasalahan dan merangkum permasalahan. 2. Melakukan perencanaan yaitu identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, dan uji ahli atau uji coba pada skala kecil, atau expert judgement. 3. Mengembangkan jenis bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku petunjuk, dan perangkat evaluasi.