Fasilitas Kesehatan IMPLEMENTASI JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

8. Menerima pembayaran klaim atas pelayanan yang diberikan kepada Peserta paling lambat 15 lima belas hari kerja sejak dokumen klaim diterima lengkap. Kewajiban rumah sakit menurut Pasal 29 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, disebutkan bahwa setiap rumah sakit mempunyai kewajiban sebagai berikut 5 : 1. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat. 2. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit. 3. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya. 4. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin. 5. Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampumiskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan. 6. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien. 7. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien. 5 Lihat Pasal 29 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 8. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun nasional.

D. Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan Kesehatan Nasional JKN diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan merupakan badan hukum publik milik negara bersifat non profit, yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menentukan bahwa untuk melaksanakan tugasnya, BPJS berkewajiban untuk: 1. Memberikan nomor identitas tunggal kepada Peserta; yang dimaksud dengan ”nomor identitas tunggal” adalah nomor yang diberikan secara khusus oleh BPJS kepada setiap peserta untuk menjamin tertib administrasi atas hak dan kewajiban setiap peserta. Nomor identitas tunggal berlaku untuk semua program jaminan sosial. 2. Mengembangkan aset Dana Jaminan Sosial dan asset BPJS untuk sebesar- besarnya kepentingan peserta. 3. Memberikan informasi melalui media massa cetak dan elektronik mengenai kinerja, kondisi keuangan, serta kekayaan dan hasil pengembangannya; Informasi mengenai kinerja dan kondisi keuangan BPJS mencakup informasi mengenai jumlah asset dan liabilitas, penerimaan, dan pengeluaran untuk setiap Dana Jaminan Sosial, danatau jumlah asset dan liabilitas, penerimaan dan pengeluaran BPJS. 4. Memberikan manfaat kepada seluruh peserta sesuai dengan Undang-Undang SJSN. 5. Memberikan informasi kepada peserta mengenai hak dan kewajiban untuk mengikuti ketentuan yang berlaku. 6. Memberikan informasi kepada peserta mengenai prosedur untuk mendapatkan hak dan memenuhi kewajiban. 7. Memberikan informasi kepada peserta mengenai saldo Jaminan Hari Tua dan pengembangannya 1 kali dalam 1 tahun. 8. Memberikan informasi kepada peserta mengenai besar hak pensiun 1 kali dalam 1 tahun. 9. Membentuk cadangan teknis sesuai dengan standar praktik aktuaria yang lazim dan berlaku umum. 10. Melakukan pembukuan sesuai dengan standar akuntasi yang berlaku dalam penyelenggaraan jaminan sosial. 11. Melaporkan pelaksanaan setiap program, termasuk kondisi keuangan, secara berkala 6 bulan sekali kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN. 12. Memberikan informasi kepada Fasilitas Kesehatan berkaitan dengan kepesertaan, prosedur pelayanan, pembayaran dan proses kerja sama dengan BPJS Kesehatan. 13. Melakukan pembayaran klaim kepada Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada Peserta paling lambat 15 lima belas hari kerja sejak dokumen klaim diterima lengkap. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menentukan dalam melaksanakan kewenangannya, BPJS berhak: 6 1. Memperoleh dana operasional untuk penyelenggaraan program yang bersumber dari Dana Jaminan Sosial danatau sumber lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Memperoleh hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program jaminan sosial dari DJSN. 3. Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan Fasilitas Kesehatan. Menerima laporan pelayanan sesuai waktu dan jenis yang telah disepakati.

E. Perjanjian pada Umumnya 1. Pengertian Perjanjian

Secara yuridis pengertian perjanjian terdapat pada Pasal 1313 KUHPerdata yang berbunyi “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lainnya atau lebih” 7 . Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada pihak lain, atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Melalui perjanjian terciptalah perikatan atau hubungan hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak yang membuat perjanjian. 8 6 Lihat pasal 11 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 7 Purwahid Patrik, Dasar-Dasar Hukum Perikatan, Bandung : Mandar Maju, 1994, hlm. 94. 8 B Nasution, Pengaturan dan Bentuk Perjanjian Kerjasama Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Antara PT JAMSOSTEK PERSERO dengan Klinik Kesehatan Swasta di Kota Binjai, Universitas Sumatra Utara : Medan, 2013, hlm.20, diakses dari http:repository.usu.ac.idbitstream123456789382793Chapter20II.pdf diunduh pada tanggal 14 Januari 2015 pukul 19.00 WIB.

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai)

6 127 174

Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs)

1 50 107

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial - [ PERATURAN ]

0 3 68

PENEGAKAN SANKSI PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN Penegakan Sanksi Pidana Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surak

0 3 19

Struktur kelembagaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial paska Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dengan adanya investor pihak ketiga.

0 0 14

Kewenangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam Pengelolaan Dana Jaminan Sosial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011.

0 0 15

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

0 0 68

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

0 0 68

ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai)

0 0 38