Syarat Sahnya Perjanjian Perjanjian pada Umumnya 1. Pengertian Perjanjian

4. Perjanjian Kerjasama Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional

Untuk menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan Nasional, terlebih dahulu dimulai dengan dibuatnya perjanjian kerjasama khususnya antara pihak BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan, Pasal 23 ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN menentukan bahwa, manfaat jaminan kesehatan diberikan pada fasilitas kesehatan milik Pemerintah atau swasta yang menjalin kerjasama dengan BPJS. Hanya dalam keadaan darurat, pelayanan kesehatan dimaksud dapat diberikan pada fasilitas kesehatan yang tidak menjalin kerjasama dengan BPJS. Fasilitas kesehatan meliputi rumah sakit, dokter praktek, klinik, laboratorium, apotek dan fasilitas kesehatan lainnya. Jalinan kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan dilakukan berbasis kontrak, yaitu perjanjian tertulis antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang bersangkutan. Kontrak antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan semakin meningkat menyongsong mulai beroperasinya BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014 dan pencapaian target Universal Coverage Jaminan Kesehatan Tahun 2014. Kontrak tersebut tentunya bertujuan untuk saling menguntungkan para pihak. Sesuai dengan asas hukum, perjanjian kontrak yang sah berlaku sebagai undang- undang bagi para pihak yang membuatnya atau dikenal dengan asas pacta sunt servanda. Salah satu kewenangan BPJS menurut Pasal 11 huruf e Undang- Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS adalah membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan. Wewenang tersebut menurut Pasal 24 ayat 3 Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS dilaksanakan oleh Direksi. Kontrak kerjasama antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan berfungsi sebagai alat bukti, untuk memenuhi persayaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, dan untuk menjamin kepastian hukum tentang isi perjanjian yang mengikat para pihak.

F. Perlindungan Hukum Pada Umumnya 1. Pengertian Perlindungan Hukum

Kata perlindungan menurut kamus umum bahasa Indonesia berarti tempat berlindung atau merupakan perbuatan hal melindungi, misalnya memberi perlindungan pada orang yang lemah. 12 Menurut Sudikno Mertokusumo yang dimaksud dengan hukum adalah kumpulan peraturan atau kaedah yang yang mempunyai isi yang bersifat umum dan normatif, umum karena berlaku bagi setiap orang dan normatif karena menentukan apa yang seyogyanya dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan serta menentukan bagaimana caranya melaksanakan kepatuhan kepada kaedah-kaedah. 13 Dengan demikian, perlindungan hukum dapat diartikan sebagai suatu perbuatan hal melindungi subjek-subjek hukum dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan pelaksanaannya dapat dipaksakan dengan suau sanksi. 14 Perlindungan 12 W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Cetakan IX, Balai Pustaka: Jakarta, 1986, hlm.600. 13 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty: Yogyakarta, 1991, hlm.38. 14 Khrisine Agustine, Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Hukum Konsumen dalam Karcis Parkir, Universitas Indonesia: Depok, 2010, hlm.13, diakses dari hukum dapat pula diartikan dengan segala upaya pemerintah untuk menjamin adanya kepastian hukum, untuk memberi perlindungan kepada warganya agar hak-haknya sebagai seorang warga negara tidak dilanggar, dan bagi yang melanggarnya akan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku 15 . Menurut Hadjon, perlindungan hukum bagi rakyat meliputi dua hal, yakni perlindungan hukum preventif dan perlindungan hukum represif, perlindungan hukum preventif yaitu, bentuk perlindungan hukum dimana rakyat diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif. Perlindungan Hukum Represif, yaitu bentuk perlindungan hukum dimana lebih ditujukan dalam penyelesian sengketa. Secara konseptual, perlindungan hukum yang diberikan bagi rakyat Indonesia merupakan implementasi atas prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia yang bersumber pada Pancasila dan prinsip Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila. 16 Dengan demikian, suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum apabila mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. Adanya pengayoman dari pemerintah terhadap warganya. 2. Jaminan kepastian hukum. http:lib.ui.ac.idfile?file=digital128996-T2026649-Perlindungan20hukum-Literatur.pdf, diunduh pada tanggal 14 Januari 2015 pukul 19.00 WIB. 15 DH Simandjuntak, Tinjauan UmumTentang Perlindungan Hukum dan Kontrak Franchise, Universitas Sumatra Utara: Medan, 2011, hlm.20, diakses dari http:repository.usu.ac.idbitstreamchapter 20III-V.pdf, diunduh pada tanggal 14 Januari 2015 pukul 20.00 WIB. 16 Philipus M Hadjon, Perlindungan hukum bagi rakyat di Indonesia, Bina Ilmu : Surabaya, 1987,hlm.150, diakses dari http:statushukum.comperlindungan-hukum.html, diunduh pada tanggal 14 Januari 2015 pukul 19.00.

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai)

6 127 174

Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Bagi Pekerja/Buruh Setelah Berlakunya Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs)

1 50 107

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial - [ PERATURAN ]

0 3 68

PENEGAKAN SANKSI PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN Penegakan Sanksi Pidana Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Surak

0 3 19

Struktur kelembagaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial paska Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dengan adanya investor pihak ketiga.

0 0 14

Kewenangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam Pengelolaan Dana Jaminan Sosial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011.

0 0 15

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

0 0 68

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

0 0 68

ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2011

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Studi Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Binjai)

0 0 38