Hak dan Kewajiban Wasit dan Asisten Wasit.

Menurut Stan Popovic yang dikutip oleh Singgih D. Gunarsa 2004: 75 kecemasan dapat menjadi problem utama sesorang wasit. Oleh karena itu wasit harus memiliki kemampuan untuk mengatasi kecemasan melalui beberapa teknik baik secara umum maupun subjektif. Teknik secara umum maksudnya adalah cara yang diberikan oleh ahli – ahli psikologi, adapun secara subjektif adalah aktivitas pribadi yang dapat menghilangkan atau mengurangi kecemasan. Menurut Singgih D. Gunarsa 2004: 65-67 kecemasan dapat berpengaruh pada kondisi psokologis maupun fisiologis atlit. Meskipun terjadi pada atlet, pengaruh kecemasan yang demekian juga terjadi pada seorang wasit. Artinya untuk mengetahui tingkat kecemasan wasit dapat diketahui dari indikator sebagai berikut : a. Psikologis Faktor psikologis yang menjadi indikator munculnya kecemasan yang dapat di tinjau secara kognitif yaitu kecemasan mengenai tingkat kekhawatiran dan pikiran negatif maupun emosi. Beberapa indikator secara psikologis yaitu : 1 Wasit menjadi gelisah. 2 Gejolak emosi naik turun, artinya wasit menjadi sangat peka, sehingga cepat bereaksi atau sebaliknya, reaksi emosinya menjadi tumpul. 3 Konsentrasi terhambat, sehingga kemampuan berpikir menjadi kacau. 4 Kemampuan membaca menjadi berkurang. 5 Timbulnya keragu – raguan dalam mengambil keputusan. b. Fisiologis Secara psikologis kecemasan fisiologis dapat terlihat dari kondisi somatif kecemasan mengenai perubahan keadaan yang dirasakan secara fisiologi yang berdampak pada psikomotor atau gerak. Bebrapa indikator munculnya kecemasan secara fisiologis yaitu : 1 Denyut jantung meningkat. 2 Telapak tangan berkeringat. 3 Mulut kering, yang mengakibatkan bertambahnya rasa haus. 4 Gangguan – gangguan pada perut atau lambung, baik yang benar – benar menimbulkan luka pada lambung maupun yang bersifat semu seperti mula – mual. 5 Otot pundak dan leher menjadi kaku. Lebih lanjut Singgih D. Gunarsa 2004: 66 menyebutkan bahwa, jika seseorang termasuk di dalamnya wasit dalam keadaan kondisi psikis dan fisiologis seperti tersebut diatas, tentu penampilnya pun akan ikut terganggu. Gangguan – gangguan yang dialami wasit adalah sebagai berikut: a. Faktor ancaman dari ekstern menjadi sulit dikendalikan. b. Pengaturan ketepatan waktu untuk bereaksi menjadi berkurang. c. Koordinasi otot menjadi tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. d. Pemakaian energi menjadi boros. Maka kondisi tegang, wasit akan cepat merasa lelah. e. Kemampuan dan kecermatan dalam membaca permainan lawan menjadi berkurang. f. Pengambilan keputusan menjadi cenderung tergesa – gesa. g. Penampilan saat memutuskan suatu pelanggaran menjadi dikuasai oleh emosi sesaat. Harsono yang dikutip oleh Singgih D. Gunarsa 2004: 63 menyatakan bahwa ada hubungan antara kecemasan yang menimpa atlit dan pertandingan. Kasus yang sama juga dapat terjadi pada diri seorang wasit. Adapun hubungan tersebut sebagai berikut : a. Sebelum pertandingan dimulai, kecemasan biasanya naik. b. Selama pertandingan berlangsung, tingkat kecemasan biasanya mulai menurun. Akan tetapi dalam pertandingan yang berlangsung menegangkan, tingkat kecemasan biasanya semakin lama semakin naik. c. Mendekati akhir pertandingan, tingkat kecemasan biasanya akan naik lagi, terutama bila tensi pertandingan naik.

E. Teknik-Teknik Peredaan Kecemasan dan Ketegangan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI WASIT DENGAN KEBERHASILAN MEMIMPIN PERTANDINGAN FUTSAL: studi deskriptif pada wasit futsal pengcab kota bandung.

19 57 30

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEPUTUSAN WASIT DALAM MEMIMPIN PERTANDINGAN FUTSAL: Studi Deskriptif Pada Wasit Wanita Sebelum Memmimpin Pertandingan Futsal.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN (INTERPRETASI) PERATURAN PERMAINAN DAN TINGKAT KECEMASAN (ANXIETY) SEBELUM MEMIMPIN PERTANDINGAN DENGAN RASA PERCAYA DIRI WASIT BOLA VOLI : Studi Deskriptif Terhadap Wasit Bola Voli Jawa Barat.

0 5 59

HUBUNGAN ANTARA KOHESIVITAS KELOMPOK FUTSAL DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN Hubungan Antara Kohesivitas Kelompok Futsal Dengan Kecemasan Menghadapi Pertandingan.

1 4 16

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI WASIT SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH MEMIMPIN PERTANDINGAN : Studi Deskriptif di Kejuaraan Nasional Futsal KIT.

3 8 32

TINGKAT KECEMASAN WASIT SEBELUM, SELAMA DAN SESUDAH MEMIMPIN PERTANDINGAN : Studi Deskriptif di Kejuaraan Nasional Futsal.

2 7 38

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KINERJA WASIT BULUTANGKIS DALAM MEMIMPIN SUATU PERTANDINGAN.

5 12 64

Tingkat Kecemasan Wasit Sebelum, Se dan Sesudah Memimpin Pertandingan Futsal | Putra | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7611 16201 2 PB

0 2 4

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEPUTUSAN WASIT DALAM MEMIMPIN PERTANDINGAN FUTSAL | Hena | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8061 16168 2 PB

0 0 10

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT DENGAN KINERJA WASIT-JURI DALAM MEMIMPIN PERTANDINGAN - repository UPI S JKR 1203741 Title

0 0 2