Analisis Data KEKUATAN HUKUM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI (PPJB) TANAH MENURUT HUKUM PERDATA

dengan asas konsesualisme dan akta otentik itu merupakan suatu bukti yang mengikat, artinya akta tersebut harus dipercaya oleh hakim dan tidak memerlukan suatu bukti pendukung lain dalam suatu persidangan. Akta otentik tidak hanya mempunyai kekuatan pembuktian formal, tetapi juga memiliki kekuatan pembuktian lahiriah dan materil.

B. Saran

Saran yang diharapkan dari adanya penelitian ini adalah sebaiknya mengenai pengikatan jual beli diatur lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan khusus dengan format yang baku sehingga para pihak yang memakai pengikatan jual beli sebagai perjanjian pendahuluan dalam jual beli hak atas tanah lebih terlindungi dengan baik dan sebaiknya dalam pembuatan Perjanjian Pengikatan Jual Beli PPJB yang dibuat oleh atau di hadapan notaris harus secara tegas menuliskan dalam pasal-pasalnya tentang klausul mengenai syarat batal sehingga pihak yang dirugikan karena pihak lain wanprestasi dapat menuntut pembatalan perjanjian. DAFTAR PUSTAKA

A. BukuLiteratur

Adjie, Habib, 2009, Sanksi Perdata Administratif Terhadap Notaris sebagai Pejabat Publik, Refika Aditama, Bandung. ----------------, 2011, Hukum Notaris Indonesia, Refika Aditama, Bandung. Budiono, Herlin, 2010, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan, Citra Aditya Bakti, Bandung. -------------, 2010, Ajaran Hukum Perjanjian dan Penerapan di Bidang Kenotariatan, Citra Aditya Bakti, Bandung. Hernoko, Agus Yudha, 2010, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial, Kencana, Jakarta. HS, Salim, eds., 2008, Perancangan Kontrak Memorandum of Understanding MoU, Sinar Grafika, Jakarta. HS, Salim, 2004, Hukum Kontrak Teori Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta. -------------, 2011, Pengantar Hukum Perdata Tertulis BW, Sinar Grafika, Jakarta. Miru, Ahmadi, 2011, Hukum Kontrak Perancangan Kontrak, Rajawali Pers, Jakarta. Muhammad, Abdulkadir, 2000, Hukum Perdata Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung.