PERBEDAAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MODEL POGIL BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DI KELAS XI MAN I MEDAN.

PERBEDAAN HASIL BELAJARMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MODEL POGIL
BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
DI KELAS XI MAN I MEDAN

Oleh:
Elbi Diana
NIM 4111131005
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ii


RIWAYAT HIDUP

Elbi Diana dilahirkan di desa Tanjung Sarang Elang, Kec. Panai Hulu, Kab.
Labuhan Batu, Prov. Sumatera Utara pada tanggal 7 Juni 1993. Ibu bernama
Salmah dan ayah bernama Buyung Amrin, dan merupakan anak kedua dari empat
bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri 112203 Tanjung Sarang
Elang, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah
di SMP Negeri 1 Panai Hulu, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Panai Hulu Tanjung Sarang Elang, dan
lulus pada tahun 2011. Pada Tahun 2011, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada bulan Juni 2015. Kegiatan
intrakurikuler di Universitas Negeri Medan yang pernah diikuti yakni menjadi
anggota UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam) Ar-Rahman pada tahun
2011/2015 dan Anggota FORSIMKA (Forum Silaturahim Muslim Kimia) pada
tahun 2011/2013. Selama kuliah penulis aktif dalam pembuatan karya ilmiah pada
tahun 2011 sebagai peserta PKM-GT (Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan
Tertulis) Tingkat Nasional, pada tahun 2012 mengikuti PMW (Program
Mahasiswa Wirausaha Se-Universitas Negeri Medan, dan pada tahun


2013

penulis pernah menjadi pemenang PKM-K (Program Kreativitas Mahasiswa
Kewirausahaan) tingkat Nasional, Pada Tahun 2015 penulis juga sebagai peserta
karya ilmiah Hibah Miti tingkat Nasional. Sekarang penulis aktif mengajar ekskul
sains dan guru dibeberapa sekolah.

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJARMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
GROUP INVESTIGATION (GI) DENGAN MODEL POGIL
BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
DI KELAS XI MAN I MEDAN

Elbi Diana (NIM 4111131005)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) dibandingkan dengan siswa yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif POGIL pada pokok bahasan
Hidrolisis Garam. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas XI MAN 1 Medan
T.A. 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
MAN 1 Medan yang terdiri dari 8 (delapan) kelas. Sampel ditetapkan dengan
cluster random sampling yakni mengambil 2 kelas yang dijadikan kelas
eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Pengambilan
data untuk hasil belajar siswa diperoleh dengan tes hasil belajar yang
menggunakan instrumen yang valid sebanyak 20 soal dan reliabel (0,867). Hasil
penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan
dibelajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) dibandingkan
dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran POGIL. Peningkatan
hasil belajar siswa pada kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) sebesar 77,38 % dan peningkatan hasil
belajar siswa pada kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran POGIL
sebesar 82,28 %. Maka, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) dan Model POGIL.

Kata kunci: Hasil Belajar, Group Investigation, Model Pembelajaran POGIL


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perbedaan Hasil Belajar Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation
(GI) dengan Model Pogil Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS)” di kelas XI
MAN I Medan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si
sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan,
pengarahan, saran, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal
perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Ramlan Silaban M.Si,
Bapak Dr.Ayi Darmana M,Si serta Bapak Drs. Eddiyanto Ph,D. sebagai dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi

ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai Jurusan
Kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak H. Ali Masran
Daulay S.Pd, MA selaku Kepala Sekolah MAN 1 Medan dan Siti Aminah Daulay
Ma, selaku guru kimia MAN 1 Medan serta siswa-siswi kelas XI IPA-5 dan XI
IPA-6 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Rektor UNIMED, Prof. Dr.
Syawal Gultom, M.Pd. beserta seluruh wakil Rektor sebagai pimpinan UNIMED,
Bapak Dr.Asrin Lubis, M,Pd. selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu
Dekan I, II, III di lingkungan UNIMED, Bapak Agus Kambaren S,Si.M,Si selaku
ketua Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Kimia dan Bapak Drs. Jasmidi M,Si selaku Seketaris Jurusan Kimia.

v

Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda
Buyung Amrin dan Ibunda Salmah yang selalu mendukung, mendoakan, dan
memberi semangat kepada penulis hingga skripsi ini selesai. Terima kasih juga
penulis ucapkan kepada kakakku Rabiatul Adawiyah dan Adikku Siti Zahrah dan
Nurhidayah.

Penulis sampaikan terima kasih kepada abanganda Heri Purwanto yang
sudah turut membantu untuk menyelesaikan skripsi ini serta rekan-rekan
seperjuangan, yakni mahasiswa Pendidikan Kimia 2011 C, Julia Zetriyavona,
Julia Mardiya, Julianti, Nur ilman Aceh, Romlah, Srimariyati beserta rekan-rekan
yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberi banyak
pelajaran kehidupan selama bertahun-tahun bersama serta terima kasih kepada
teman–teman satu bimbingan skripsi Juliana Rizky Dalimunte, Dina Mardina.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kost-kosan luk-luk 04, Uci
Wulandari, Dewi, kak Khuzaima, Musiah, Yeni, Ari, Sari dan sahabat-sahabat
lainnya yang telah banyak memberikan doa, motivasi, dan menjadi keluarga
kedua bagi penulis.
Masih Banyak pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.


Medan, Januari 2016
Penulis

Elbi Diana
NIM. 4111131005

vii

DAFTAR ISI

Hal
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak


iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vii

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.2 Identifikasi Masalah

3

1.3 Batasan Masalah

3

1.4 Perumusan Masalah

3

1.5 Tujuan Penelitian

4


1.6 Manfaat Penelitian

4

1.7 Definisi Operasional

5

BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Kerangka Teoritis

6

2.1.1 Belajar dan Hasil Belajar

6

2.1.2 faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

8


2.1.3 Model Pembelajaran

9

2.1.4 Pembelajaran Kooperatif

9

2.1.5 Investigasi Kelompok (Group Investigation)

13

2.1.6 Model Pembelajaran POGIL

17

2.1.7 Media Pembelajaran

21

2.1.8 Lembar Kerja Siswa (LKS)

23

viii

2.2 Materi Ajar
2.2.1Pengertian Hidrolisis

24

2.2.2 Jenis Garam dan reaksi Hidrolisi s

26

2.2.3 Penentuan Tatapan Hidrolisis (Kh) dan Harga pH Larutan Garam

28

2.3 Kerangka Konseptual

31

2.4 Hipotesis Penelitian

32

BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

35

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

35

3.2.1 Populasi dan Sampel

35

3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian

35

3.3.1 Variabel Penelitian

35

3.3.2 Instrumen Penelitian

36

3.4 Rancangan dan Desain Penelitian

37

3.5 Prosedur Penelitian

38

3.6 Teknik Pengumpulan Data

40

3.6.1 Validitas Tes

40

3.6.2 Reabilitas Tes

41

3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal

41

3.6.4 Daya Pembeda Soal

42

3.7 Teknik Analisis Data

43

3.7.1 Uji Normalitas

43

3.7.2 Uji Homogenitas Data

43

3.7.3 Uji Hipotesis

43

3.7.4 Persen (%) Peningkatkan Hasil Belajar

44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen Tes

45
45

ix

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian

47

4.3 Uji Persyaratan Analisa Data

48

4.3.1 Uji Normalitas Data

49

4.3.2 Uji Homogenitas Data

49

4.3.2.1 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar
4.4 Uji Hipotesis
4.4.1 Pengujian Hipotesis

49
50
50

4.5 Peningkatan Hasil Belajar

50

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

53

5.2 Saran

53

DAFTAR PUSTAKA

54

x

DAFTAR TABEL

Tabel

Hal

Tabel 2.1

Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dan Konvensional

11

Tabel 2.2

Sintak Pembelajaran Kooperatif

13

Tabel 2.3

Langkah-langkah Model Pembelajaran Pogil

20

Tabel 2.4

Ringkasan Hasil Literatur GI dan POGIL

33

Tabel 3.1

Rancangan Penelitian

37

Tabel 4.1

Hasil Validitas, Reliabel, Tingkat Kesukaran, dan Daya

46

Beda Soal
Tabel 4.2

Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Pretes dan Postes Hasil Belajar Kelompok Sampel

47

Tabel 4.3

Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Gain Hasil Belajar Kelompok Sampel

48

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Data

49

Tabel 4.5

Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Siswa

50

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Lampiran 1

Hal
Silabus Kimia

57

Lampiran 2a RPP Kelas Eksperimen I

58

Lampiran 2b RPP Kelas Eksperimen II

64

Lampiran 3

74

Lembar Kerja Siswa

Lampiran 4a Kisi-Kisi Soal Sebelum Valid

91

Lampiran 4b Kisi-Kisi Soal Valid

106

Lampiran 5a Instrumen Tes (Soal Belum Valid)

117

Lampiran 5b Instrumen Tes (Soal Valid)

124

Lampiran 6a Kunci Jawaban Instrumen Tes (Soal Sebelum di Validasi)

129

Lampiran 6b Kunci Jawaban Instrumen Tes (Soal Sesudah di Validasi)

130

Lampiran 7

Perhitungan Validitas Tes

131

Lampiran 8

Perhitungan Reliabilitas Tes

134

Lampiran 9

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

136

Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes

140

Lampiran 11 Data Hasil Penelitian

144

Lampiran 12 Uji Normalitas

146

Lampiran 13 Uji Homogenitas

151

Lampiran 14 Uji Hipotesis

152

Lampiran 15 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar

163

Lampiran 16 Glosarium

154

Lampiran 17 Jadwal Penelitian

155

Lampiran 18 Tabel r-product moment

156

Lampiran 19 Dokumentasi Penelitian

157

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional, menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan Negara (Sagala, 2012).
Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus
menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk menciptakan
pendidikan yang bermutu, guru memegang peranan penting tenaga pendidik
khususnya, memerlukan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan keguruan
yang memadai sesuai dengan tuntutan zaman, dan kemajuan sains dan teknologi
(Widyaningsih, 2012).
Guru merupakan komponen penting dari tenaga kependidikan yang
memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran. Seorang guru
diharapkan paham tentang strategi pembelajaran. Penggunaan strategi dalam
kegiatan

pembelajaran

sangat

diperlukan

untuk

mempermudah

proses

pembelajaran agar dapat mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas,
proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sulit tercapai secara optimal. Selain itu, proses pembelajaran tidak
berlangsung secara efektif dan efesien tanpa penerapan strategi pembelajaran yang
tepat. Strategi pembelajaran tertentu dapat diterapkan pada setiap pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran yang diharapkan
(Wena, 2009).

2

Berdasarkan fakta di lapangan, sebagian besar proses belajar di MAN 1
Medan masih menggunakan model pembelajaran teacher centered artinya proses
belajar masih terpusat pada guru, sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif
dalam proses belajar mengajar tersebut. Hal ini dikarenakan sifat dari metode
pembelajaran tersebut adalah satu arah yaitu dari guru ke siswa yang
menyebabkan siswa kurang aktif dalam belajar. Oleh karena itu, diperlukan
metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif untuk berpikir dan
mengembangkan pengetahuan, memberikan dukungan dan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan ide-idenya.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guna meningkatkan
keikutsertaan siswa secara aktif dalam pembelajaran adalah dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif akan memberi kesempatan
pada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan kesempatan bagi
seorang siswa untuk menjadi sumber belajar bagi teman-temannya yang lain.
Robert E.Slavin (2005) menyatakan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan pencapaian prestasi siswa, dan juga akibat positif lainya yang
dapat mengembangkan hubungan antarkelompok, penerimaan terhadap teman
sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri.
Penggunaan media belajar juga akan sangat membantu kegiatan
pembelajaran terutama dalam mata pelajaran kimia. Ada beberapa media belajar
yang dapat digunakan dalam pembelajaran kimia, salah satunya lembar kerja. Di
dalam lembar kerja atau yang biasa disebut dengan Lembar Kerja Siswa (LKS)
biasanya terdapat ringkasan materi dan soal-soal yang berhubungan dengan materi
yang disampaikan guru. Melalui pemanfaatan lembar kerja ini diharapkan siswa
mampu berpikir, mencoba menyelesaikan soal, dan ketika menghadapi kesulitan
bisa saja mengungkapkan dengan berdiskusi dengan teman.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul “Perbedaan Hasil Belajar Model Pembelajaran Kooperatif GI (Group
Investigation) dengan Model POGIL Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS)
di Kelas XI MAN 1 Medan”

3

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang kurang bervariasi di sekolah
Dalam hal ini, guru cenderung kurang pandai menyesuaikan model yang dapat
digunakan dalam setiap materi kimia. Karena tidak semua model
pembelajaran dapat diterapkan di dalam proses belajar mengajar dan harus
memperhatikan karakter materi yang akan disajikan.
2. Hasil belajar kimia siswa yang relatif rendah
Hal ini juga menjadi tolak ukur bagaimana tingkat keberhasilan seorang guru
dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.

1.3 Batasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang termasuk dalam pembelajaran kimia,
maka dalam penelitian ini masalah dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dan model pembelajaran
kooperatif POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning).
2. Hasil belajar kimia siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
Group Investigation dan model pembelajaran kooperatif POGIL (Process
Oriented Guided Inquiry Learning) pada pokok bahasan Hidrolisis.
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MAN 1 Medan.
4. Materi yang disajikan kepada siswa dalam penelitian ini hanya dibatasi pada
materi pokok Hidrolisis.

1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
dapat penulis mengambil rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Mendeskripsikan nilai/hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dengan Model POGIL
bantuan Lembar Kerja Siswa (LKS)

4

2. Mengatahui ketuntasan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dan POGIL berbantuan
lembar kerja siswa
3. Mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar kimia siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan
model pembelajaran POGIL pada pokok bahasan Hidrolisis

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah mendeskripsikan hasil belajar kimia
siswa dan ketuntasan belajar siswa serta mengetahui perbedaan signifikan hasil
belajar yang diajarkan dengan model pembelajaran Group Investugation (GI)
dengan model pembelajaran POGIL dengan bantuan lembar kerja siswa pada
pokok bahasan Hidrolisis.

1.6 Manfaat Penelitian
Pemilihan topik penelitian ini dengan harapan agar hasil penelitian ini
nantinya akan memberikan manfaat yang besar terutama untuk perbaikan sistem
pendidikan dan memproyeksikan hal-hal yang akan dilaksanakan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Maka, manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru bidang studi khususnya Kimia, dapat menjadikan model
pembelajaran kooperatif Group Investigation dan model pembelajaran
kooperatif POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) sebagai
alternatif proses pembelajaran.
2. Bagi peneliti, menyampaikan informasi tentang perbedaan hasil belajar pada
kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation
dan model pembelajaran kooperatif POGIL (Process Oriented Guide Inquiry
Learning).
3. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar, melatih keterampilan,
bertanggung jawab pada setiap tugasnya, mengembangkan kemampuan
berpikir positif, berpendapat, dan memberikan bekal untuk bekerja sama.

5

1.7 Defenisi Operasioal

a. Model pembelajaran Group Investigation merupakan pembelajaran kooperatif,
siswa membentuk kelompok-kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya
untuk mencapai tujuan bersama. Di dalam implementasinya pembelajaran
kooperatif tipe group investigation, setiap kelompok presentasi atas hasil
investigasi mereka di depan kelas. Tugas kelompok lain, ketika satu kelompok
presentasi di depan kelas adalah melakukan evaluasi sajian kelompok.
b. Model

Pembelajaran

POGIL merupakan

pembelajaran

inquiry

yang

berorientasis proses yang berpusat pada siswa. POGIL singkatan dari Process
Oriented Guided Inquiry Learning yaitu proses berorientasi pada pembelajaran
Inkuiri Terbimbing. Dalam kelas POGIL, siswa bekerja dalam kelompok
(disebut belajar tim) yang bertujuan penguasaan konsep.
c. Lembar kerja siswa (LKS) adalah sarana untuk belajar yang wujudnya
lembaran yang berisi informasi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh
siswa dalam proses belajar mengajar.
d. Hasil belajar merupakan kemampuan kognitif siswa yang diperoleh dalam
bentuk skor setelah proses pembelajaran berlangsung.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan

model

pembelajaran

kooperatif

Group

Investigation

(GI)

dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif POGIL.
2. peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif Group Investigation (GI) adalah sebesar 77,38 %.
3. peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif POGIL adalah sebesar 82,28 %

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan,maka disarankan hal-hal berikut:
1.

Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan model POGIL
sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran kimia.

2.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan untuk membandingkan model POGIL dengan model pembelajaran
yang lain dan diterapkan pada pokok bahasan yang berbeda agar dapat
dijadikan sebagai perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas mutu
pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia

53

54

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Barthlow MJ. 2011. The Effectiveness of process guided inquiry learning to reduce
alternate conception in secondary chemistry (Disertasi). Lynchburg: Liberty
University.

Djamarah, syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya.
Dimayanti dan Mudjiono. 2013. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV PUSTAKA SETIA
Muchtaridi, Sandri Justiana. 2007. Kimia 2 SMA Kelas XI. Bandung: Yudhistira.
Hanson, David. 2006. Intoduction Process Oriented Guided Inquiry Learning, Stony
Brook University New York: https://pogil.org/uploads/media_items/pogilinstructor-s-guide 1.original.pdf (akses januari 2015).

Nurhidayat, Anita. 2011. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran kooperatifTipe
Group Investigation terhadap aktivitas dan Penguasaan Konsep pada Pokok
Bahasan Archaebacteria dan Eubacteria Siswa Kelas X SMA N 3 Bantul.
Yogyakarta : Fakultas Saintek UIN Kalijaga Yogyakarta.

Panji. 2013. Pengembangan Suplemen Pembelajaran Berbasis POGIL Pada Materi
Sistem Peredaran Darah Tingkat SMP. Semarang: Skripsi S-1 FMIPA
Universitas Negeri S Semarang (UNNES).

Rohmah, Yanuarin Nisaur. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Dengan Strategi
POGIL Pada Materi Pokok Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Untuk
Melatih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI SMA NEGERI I
Sooko Mojokerto. Jurnal Vol 2 (3) hlm 19-23 .

55

Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Rosidah. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran POGIL Berbantuan Lembar
Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah. Semarang : FMIPA Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membangun
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: ALFABETA,cv.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: prenada Media
Silitonga, PM. 2011. Metodelogi Penelitian. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning, Teori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa
media.
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offest.
Sugiyanto. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuatitatif, kualitatif, dan
R dan D. Bandung: ALFABETA ,cv.
Trianto. 2011. Mendesai Model Pembelajaran Inovatif- Progresif: Konsep, Landasan,
dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

56

Trevathan, Jarrod and Trina Myers. 2013. Towards Online Delivery of ProcessOriented Guided Inquiry Learning Techniques in Information Technology
Courses,
Journal
of
Learning
Design.
/Vol.6
No.2.
https://www.jld.edu.au/article/view/122.
Suyanto, dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional Strategi Meningkatkan
Kualifikasi

dan

Kualitas Guru di Era Global. Jakarta : Erlangga.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Widyaningsih, Sri Yani, dkk. 2012. Model MFI dan POGIL ditinjau dari aktivitas
belajar dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar. Jurnal inquiry vol 1 (3)/
http:// jurnal.pasca.uns.ac.id.

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation siswa kelas IV SD Negeri Sukamaju 3 Depok

0 6 189

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

PERBEDAAN HASILBELAJARMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DENGANMODEL POGIL BERBANTUANLEMBARKERJASISWA (LKS) DI KELAS XI MAN I MEDAN.

1 11 21

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KERJA KERAS SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL JIGSAW BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS).

0 3 19

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS.

0 0 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

0 0 6

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) MELALUI PROYEK TERBIMBING DAN EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 91