PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK PADA SISWA KELAS XI TPTL SMK NEGERI 2 MEDAN.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT

INSTRUCTIONTERHADAP HASIL BELAJAR

MENERAPKANTEKNIK PEMANFAATAN

INSTALASI TENAGA LISTRIK PADA

SISWA KELAS XI TPTL

SMK NEGERI 2 MEDAN

SKRIPSI

OLEH

IRWANTO RUSYADI SIAHAAN

5147331001

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Irwanto Rusyadi Siahaan, NIM 5147331001. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK PADA SISWA KELAS XI TPTL SMK NEGERI 2 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Khususnya Pada Materi Memasang Instalasi Listrik Antara Siswa Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Explicit Instruction Dengan siswa yang diajarkan Dengan Model Pembelajaran

Konvensional Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Medan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental, dimana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok ekperimen.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TPTL SMK Negeri 2 Medan Yang Mengikuti Mata Pelajaran Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik yang terdiri dari 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas dari populasi secara acak, yaitu kelas eksperimen kelas yang menerapkan Model Pembelajaran Explicit Instruction adalah kelas XI -1 TPTL yang berjumlah 30siswa serta kelas XI-2 TPTL menjadi kelas kontrol kelas yang menerapkan Model Pembelajaran Konvensional yang berjumlah 32 siswa. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 62 siswa.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh terdapat pengaruh hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik antara Model Pembelajaran Explicit

Instruction dengan Model Pembelajaran Konvensional, dimana hasil belajar

Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikuntuk kelas yang menerapkan Model Pembelajaran Explicit Instruction lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikuntuk kelas yang menerapkan Model Pembelajaran Konvensional. Nilai rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar22,7 dan rata-rata pada kelas kelompok kontrol sebesar 20,03. Untuk menguji normalitas data digunakan Uji Lilliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Uji normalitas instrumen Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan Model Pembelajaran Explicit Instruction diperoleh Lhitung sebesar 0,0885 dan Ltabel sebesar 0,161 karena Lhitung<Ltabel atau 0,0885< 0,161, maka data instrumen pada kelas

Eksperimen pada kategori Normal, uji normalitas instrument Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdengan Model Pembelajaran Konvensional diperoleh

Lhitung sebesar 0,114 Ltabel = 0,156 karena Lhitung<Ltabel atau 0,114 < 0,156, maka

data instrumen pada kelas Kontrol pada kategori Normal. Uji homogenitas instrument hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdiperoleh Fhitung sebesar 1,49dan Ftabel 1,83karena Fhitung<Ftabelatau 1,49<1,83maka seluruh


(6)

ii

varians adalah homogen, sehingga dapat disimpulkan seluruh data varians hasil penelitian homogen.

Dengan hasil analisis uji beda yang memakai Uji-t dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga ListrikPada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Medan. Hal ini terlihat dari nilai thitung = 3,363 yang lebih


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat TuhanYang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga Proposal ini dapat terselesaikan dengan baik. Proposal ini mengungkap pengaruh model pembelajaran explicit instruction terhadap hasil belajar menerapkan teknik pemanfaatan tenaga listrik pada siswa kelas XI TPTL SMK Negeri 2 Medan

Dalam penyusunan Proposal ini penulis banyak memperoleh masukan dan dukungan yang sangat membantu dalam menyelesaikannya, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan, dorongan serta motivasinya. Kepada yang terhormat :

1. Orang tua, Ayah Marlon B. Siahaan dan Ibu Yoselina Hendriani Napitupulu yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam hal dukungan doa, moral dan materi.

2. Dr. Baharuddin, S.T, M.Pd selaku dosen penasehat akademik dan ketua jurusan di jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan serta menjadi salah seorang dosen penguji.

3. Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah senantiasa membimbing penulis dalam penyusunan proposal ini dan selaku sekretaris jurusan di jurusan Pendidikan Teknik Elektro Univesitas Negeri Medan.


(8)

iv

4. Drs.Wanapri Pangaribuan, M.T.,M.M selaku dosen penguji yang juga telah memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan Proposal ini

5. Drs.Juaksa Manurung S.T.,M.Si selaku dosen penguji yang juga telah memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan Proposal ini

6. Adik saya Evelin Siahaan S.Pd yang selalu menjadi penyemangat dalam penyelesaian proposal ini.

7. Teman-teman PA Kak Rebekka , Beben , Jenatan, Okta, Marince, Pide yang selalu menyemangati saya dalam menyelesaikan proposal.

8. Teman-teman seperjuangan tapol Omser, Evan, Agus Tinus, Andika, Febri, Winro, Pinal yang selalu menyemangati saya dalam menyelesaikan proposal.

Penulis menyadari betul bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan Proposal ini dikemudian hari.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengerjaan laporan ini dan penulis berharap semoga poposal ini akan bermanfaat bagi pembaca.

Medan, November 2016 Penulis,

Irwanto Rusyadi Siahaan NIM. 5147331001


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 5

C. PembatasanMasalah ... 6

D. RumusanMasalah ... 6

E. TujuanPenelitian ... 6

F. ManfaatPenelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 9

A. Deskripsi Teori ... 9

1. Hakekat Hasil Belajar ... 9

1.1 Pembelajaran ... 11

2. Hakekat Model Pembelajaran ... 12

2.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 12

2.2 Model PembelajaranExplicit Instruction ... 12

2.3 Model PembelajaranKonvensional ... 14

2.4 Perbedaan Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Model Pembelajaran Konvensional ... 16

B. Penelitian yang Relevan ... 17


(10)

vi

D. Pengajuan Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 21

A. Desain Penelitian ... 21

B. Definisi Operasional Variable Penelitian ... 22

1. Definisi Operasional Penelitian ... 22

1.1 Model Explicit Instruction ... 22

1.2 Hasil Belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik ... 22

2. Variabel Penelitian... 22

2.1Variabel Bebas (Independent Variable ) ... 23

2.2Variabel Terikat ( Dependent Variable ) ... 23

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

1. Tempat dan waktu penelitian ... 23

2. Populasi ... 23

3. Sampel ... 24

D. Instrumentasi danTeknikPengumpulan Data ... 25

1. Teknik Pengumpulan Data ... 25

1.1 Metode Dokumentasi ... 25

1.2 Metode Observasi ... 26

1.3 Metode Tes... 26

2. Instrumen Penelitian ... 37

2.1 Tes Hasil Belajar ... 27

2.2 Pedoman Observasi ... 33

2.3 Pedoman Dokumentasi ... 34

E. Teknik Analisis Data ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46


(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah – langkah Operasional Model Pembelajaran

Explicit Instruction ... 15

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 25

Gambar 4.1 Diagram Histogram Frekuensi Kelas Eksperimen ... 48


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 14

Tabel 2.2 Perbedaan model Explicit Instruction dengan model Konvensional ... 22

Tabel 3.1 Desain Experimen ... 27

Tabel 3.2 Jumlah Populasi ... 30

Tabel 3.3 Distribusi Subjek Penelitian ... 30

Tabel 3.4 Kisi – Kisi Instruction ... 34

Tabel 3.5 Klarifikasi Daya Pembeda Soal ... 36

Tabel 3.6 Klarifikasi Taraf Kesukaran Soal ... 37

Tabel 3.7 Klarifikasi Reliabilitas ... 39

Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Pada Kelas Eksperimen... 47

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Pada Kelas Kontrol ... 48

Tabel 4.3Hasil Uji Normalitas Data ... 49

Tabel 4.4Hasil Uji Homogenitas Data ... 50


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Keberhasilan pendidikan merupakan keberhasilan dari semua pihak. Model mengajar guru kebanyakan ceramah, mencatat, dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa berpendapat lain. Keberhasilan siswa dilihat dari hasil belajar yang diperolehnya. Hasil belajar menentukan tingkat prestasi siswa rendah, sedang, atau tinggi.

Tujuan kurikulum dapat tercapai, maka dibutuhkan pendekatan belajar yang tepat, yang mana siswanya tidak pasif, dan hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi siswa harus aktif, dan guru berperan memperhatikan dan mengarahkan siswa, karena pada hakekatnya pendidikan adalah usaha orang tua atau generasi tua mempersiapkan anak atau generasi muda agar mampu hidup secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas-tugas kehidupannya dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, pada tanggal 15 September 2016 didapat bahwa kegiatan pembelajaran praktik yang dilakukan di SMK Negeri 2 Medan tampak kurang maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan praktik. Model pembelajaran yang digunakan masih berupa model pembelajaran konvensional dimana guru mengajar dengan berceramah dan siswa mencatat. Model Pembelajaran seperti : ceramah, mencatat, perlu divariasikan dengan salah satu atau


(14)

2

beberapa model pembelajaran yang lain, pemilihan penggunaan media pengajaran yang tepat, metode pengajaran yang tepat. Selain itu, dari hasil observasi ditemukan bahwa siswa teknik listrik juga memiliki ketrampilan praktik yang rendah, padahal praktik merupakan tujuan penting dari pendidikan SMK. Menurut guru pengampu praktik pemanfaatan tenaga listrik, masih terdapat siswa yang dinyatakan tidak lulus dalam mengikuti praktik. Diperlukan latihan dan pembiasaan diri bagi siswa untuk berubah dari konsumen ide menjadi produsen ide. Jadi, diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu mengembangkan kemandirian dan kemampuan berfikir serta ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran. Untuk itulah peneliti melakukan penelitian di SMK Negeri 2 Medan.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dibutuhkan model pembelajaran yang tepat mengenai pembelajaran teknik pemanfaatan tenaga listrik. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran explicit instruction.

Model ini merupakan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.

Model ini ditujukan pada pencapaian dua tujuan utama siswa, yaitu penuntasan konten akademik yang terstruktur dengan baik dan perolehan seluruh jenis keterampilan. Model Explicit Instruction memiliki lima fase antara lain: (1) menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, (2) mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, (3) membimbing pelatihan, (4) mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, (5) memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

Model explicit instruction khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola


(15)

3

selangkah demi selangkah. Dimana dimulai dari menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, membimbing pelatihan, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dan memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan. Pembelajaran ini menjadikan guru menjadi fokus ketertarikan siswa selama proses belajar praktik. Siswa akan bereaksi aktif dalam pembelajaran jika guru mampu menjadi daya tarik bagi siwa untuk aktif mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru.

Beberapa penelitian tentang pengaruh model Explicit Instruction telah mengemukakan bahwa model ini dapat meningkatkan kreatifitas siswa yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Hilda Aini Siregar (2011) dengan judul Pengaruh Model Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012 mampu membantu siswa dalam pembelajaran di dalam kelas. Dan berdasarkan tanggapan/respon pada hasil kuesioner / angket semua positif menunjukan minat siswa dan guru tentang metode pembelajaran ini.

Peneliti Putu Prema Savita (2012) dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran

Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VIII, bahwa adanya pengaruh

yang signifikan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Explicit

Instruction terhadap hasil belajar untuk materi Microsoft Excel siswa kelas VIII E SMP

Negeri 3 Singaraja. Dan berdasarkan tanggapan pembelajaran TIK dengan model Explicit

Instruction sangat menarik dan tidak membosankan karena selain mereka belajar di sekolah

mereka juga diberikan tugas mandiri.

Peneliti S.Riyadu (2014) dengan judul Pengaruh Explicit Intruction Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTs. GUPPI Pogalan Trenggalek Tahun Ajaran


(16)

4

2013/2014.” Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan penulis, menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan peneliti dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu ada pengaruh penggunaan explicit instruction terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs. GUPPI Pogalan Trenggalek Tahun Ajaran 2013/2014. Tingginya nilai siswa dan minat belajar siswa yang diperoleh dalam pembelajaran matematika menggunakan explicit

instruction dikarenakan oleh proses pembelajaran siswa yang lebih menekankan

pembelajaran langsung terhadap ketrampilan apa yang hendak diajarkan kepada siswa. Pembelajaran scara jelas apa yang harus dilakukan siswa sehingga siswa mudah memahami materi yang diajarkan merupakan tujuan dari pembalajaran explicit instruction, mengingat pembelajaran ini menggabungkan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang tersetruktur dengan baik

Berdasarkan uraian penjelasan tersebut disertai dengan berbagai penelitian tentang model Explicit Instruction, peneliti memilih model pembelajaran Explicit Instruction karena dalam pelaksanaannya, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau ketrampilann yang telah dipelajari, memungkinkan siswa menerapkan konsep pada situasi yang baru sehingga membuat siswa dapat meningkatkan ketrampilannya, serta memberikan umpan balik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat judul Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Medan”.


(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat mengidentifikasikan beberapa masalah, yaitu: 1 Bagaimana tingkat Hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdi SMK Negeri 2 Medan?

2 Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdi SMK Negeri 2 Medan?

3 Bagaimana model pembelajaran yang digunakan guru pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdi SMK Negeri 2 Medan?

4 Apa Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Medan ?

C. Pembatasan Masalah

Guna memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah karena mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan, maka penulis membatasi hanya pada Model pembelajaran Eksplicit Instruction, Model pembelajaran Konvensional, Hasil Belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.


(18)

6

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction ? 2. Bagaimana tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang

instalasi tenaga listrik yang menggunakan model pembelajaran konvensional ?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara model explicit instruction dengan model konvensional pada siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model Explicit Instruction.

2. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model Explicit Instruction.

3. Mengetahui ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model Explicit Instruction dengan model konvensional.


(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Melalui pelaksanaan penelitian ini, maka diharapkan akan diperoleh manfaat, antara lain:

1) Bagi Siswa

Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi diri dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa sehingga berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif, potensi siswa serta menjalin hubungan timbal balik yang menguntungkan dengan gurunya.

2) Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam mengelola pembelajaran di kelas serta merangsang keaktifan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

3) Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan minat belajar siswa yang mana hal tersebut tidak dapat terlepas dari pengaruh model pembelajaran seperti Explicit Instruction

4) Bagi Peneliti

Sebagai bentuk pengembangan ilmu teoritis yang telah didapat dari bangku kuliah kemudian diterapkan di lokasi penelitian sehingga peneliti dapat mengumpulkan data dan menganalisisnya dan mengetahui existensi dan relevansi, serta pengaruh yang signifikan model pembelajaran explicit instruction terhadap hasil belajar siswa ditengah model-model pembelajaran yang lain.


(20)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar siswa kelas XITPTL pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrikyang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction memiliki skor rata-rata 22.7 dengan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 27 dan skor terendah adalah 16.

2. Hasil belajar siswa kelas XITPTL pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki skor rata-rata 20.03 dengan skor tertinggi siswa adalah 24 dan skor terendah adalah 14.

3. Hasil belajar siswa kelas XITPTL pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrikyang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction lebih tinggi dari model pembelajaran Konvensional.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut

1. Bagi sekolah

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, perlunya menciptakan suasana yang berbeda di dalam kelas untuk memampukan siswa lebih mudah menerima pelajaran dengan suasana yang menyenangkan bagi mereka.


(21)

47

2. Bagi guru

Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasinya di dalam kelas. Hal yang perlu disadari adalah bahwa siswa memiliki kemampuan awal masing-masing yang akan dikembangkan lewat tanggung jawab yang diberikan guru kepada mereka. Dengan begitu, siswa perlu diberikan tangggung jawab dan terlibat langsung dalam proses belajar mengajar baik itu di dalam kelas secara keseluruhan maupun dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Jadi, guru tidak lagi sebagai sumber informasi satu-satunya karena siswa dapat belajar dari siswa lainnya.

3. Bagi Siswa

Dalam mengikuti pembelajaran, siswa perlu mengingat tanggung jawab yang diberikan kepadanya baik itu secara individu maupun tanggung jawab dalam kelompoknya masing-masing. Selain itu, siswa sebagai peserta didik perlu melatih diri untuk aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.


(22)

48

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hilda Aini Siregar. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Hasil

Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Putu Wira Dharma Yudha, 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Instruction Pada Praktek Pemasangan Instalasi Penerangan Bangunan Sederhana

Kelas X TITL Kelas X TITL di SMKN 3 Singaraja Guna Meningkatkan hasil Belajar Siswa.

Rusman. 2012. Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Bandung: PT. Raja Gradfindo

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Cv Alfabeta.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Suryanto, F. 2002. Teknik Listrik Instalasi Penerangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

S.Riyadu, 2014. Pengaruh Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

VII Mts. GUPPI Pogalan Trenggalek Tahun Ajaran 2013/2014.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta: Kharisma Putra


(1)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat mengidentifikasikan beberapa masalah, yaitu: 1 Bagaimana tingkat Hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdi SMK Negeri 2 Medan?

2 Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdi SMK Negeri 2 Medan?

3 Bagaimana model pembelajaran yang digunakan guru pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdi SMK Negeri 2 Medan?

4 Apa Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Medan ?

C. Pembatasan Masalah

Guna memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah karena mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan, maka penulis membatasi hanya pada Model pembelajaran Eksplicit Instruction, Model pembelajaran Konvensional, Hasil Belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.


(2)

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction ? 2. Bagaimana tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang

instalasi tenaga listrik yang menggunakan model pembelajaran konvensional ?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara model explicit instruction dengan model konvensional pada siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model Explicit Instruction.

2. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model Explicit Instruction.

3. Mengetahui ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model Explicit Instruction dengan model konvensional.


(3)

F. Manfaat Penelitian

Melalui pelaksanaan penelitian ini, maka diharapkan akan diperoleh manfaat, antara lain:

1) Bagi Siswa

Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi diri dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa sehingga berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif, potensi siswa serta menjalin hubungan timbal balik yang menguntungkan dengan gurunya.

2) Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam mengelola pembelajaran di kelas serta merangsang keaktifan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

3) Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan minat belajar siswa yang mana hal tersebut tidak dapat terlepas dari pengaruh model pembelajaran seperti Explicit Instruction

4) Bagi Peneliti

Sebagai bentuk pengembangan ilmu teoritis yang telah didapat dari bangku kuliah kemudian diterapkan di lokasi penelitian sehingga peneliti dapat mengumpulkan data dan menganalisisnya dan mengetahui existensi dan relevansi, serta pengaruh yang signifikan model pembelajaran explicit instruction terhadap hasil belajar siswa ditengah model-model pembelajaran yang lain.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar siswa kelas XITPTL pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrikyang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction memiliki skor rata-rata 22.7 dengan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 27 dan skor terendah adalah 16.

2. Hasil belajar siswa kelas XITPTL pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki skor rata-rata 20.03 dengan skor tertinggi siswa adalah 24 dan skor terendah adalah 14.

3. Hasil belajar siswa kelas XITPTL pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga listrikyang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction lebih tinggi dari model pembelajaran Konvensional.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut

1. Bagi sekolah

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, perlunya menciptakan suasana yang berbeda di dalam kelas untuk memampukan siswa lebih mudah menerima pelajaran dengan suasana yang menyenangkan bagi mereka.


(5)

2. Bagi guru

Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasinya di dalam kelas. Hal yang perlu disadari adalah bahwa siswa memiliki kemampuan awal masing-masing yang akan dikembangkan lewat tanggung jawab yang diberikan guru kepada mereka. Dengan begitu, siswa perlu diberikan tangggung jawab dan terlibat langsung dalam proses belajar mengajar baik itu di dalam kelas secara keseluruhan maupun dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Jadi, guru tidak lagi sebagai sumber informasi satu-satunya karena siswa dapat belajar dari siswa lainnya.

3. Bagi Siswa

Dalam mengikuti pembelajaran, siswa perlu mengingat tanggung jawab yang diberikan kepadanya baik itu secara individu maupun tanggung jawab dalam kelompoknya masing-masing. Selain itu, siswa sebagai peserta didik perlu melatih diri untuk aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hilda Aini Siregar. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Putu Wira Dharma Yudha, 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Instruction Pada Praktek Pemasangan Instalasi Penerangan Bangunan Sederhana

Kelas X TITL Kelas X TITL di SMKN 3 Singaraja Guna Meningkatkan hasil Belajar Siswa. Rusman. 2012. Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi

Kedua. Bandung: PT. Raja Gradfindo

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Cv Alfabeta.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Suryanto, F. 2002. Teknik Listrik Instalasi Penerangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

S.Riyadu, 2014. Pengaruh Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII Mts. GUPPI Pogalan Trenggalek Tahun Ajaran 2013/2014.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta: Kharisma Putra Utama.


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR INSTALASI TENAGA LISTRIK PADA SISWA KELAS XI TPTL DI SMK N 2 MEDAN.

9 16 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR KELAS XI AP SMK NEGERI 1 TAN.

1 11 32

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN TEKNIK ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL DASAR PADA SISWA KELAS X SMK TKJ YAPIM TARUNA BELAWAN.

0 2 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMK SINAR HUSNI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

2 10 21

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA.

0 2 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA INSTALASI PENERANGAN LISTRIK KELAS XI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK GKPS 2 PEMATANGSIANTAR TAHUNAJARAN 2015/2016.

0 2 27

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK (MRL) PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 32

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN MINAT KEJURUAN TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA SISWA PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENJAHIT LUBANG KANCING PASPOILLE PADA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI LAGUBOTI.

1 14 12

PENGARUH MODEL EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 BINJAI TAHUN AJARAN 2011/2012.

1 2 25