PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA.

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN INSTALASI

PENERANGAN LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN

TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

FRIDAY S A PANJAITAN

NIM: 5103131017

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

i ABSTRAK

Friday S A Panjaitan: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Instalasi

Penerangan Listrik Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik antara pengguanaan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) dan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI

program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Siatas Barita.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Siatas Barita tahun ajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Negeri 2 Siatas Barita yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 58 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara random atau acak, dimana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) diterapkan pada kelas XI TITL1 yang berjumlah 30 orang

sedangkan pembelajaran konvensional pada kelas XI TITL2, yang berjumlah 28

orang.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test objektif.

Untuk menguji normalitas data digunakan uji liliefors pada taraf kepercayaan (α)

sebesar 0,05. Pada pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diperoleh Lhitung= 0, 084 dan Ltabel =0, 161 maka diperoleh Lhitung < Ltabel pada kategori normal,

dan pada pembelajaran konvensional Lhitung = 0,111 dan Ltabel =0,161 maka diperoleh

Lhitung < Ltabel pada kategori normal. Untuk menguji homogenitas antara pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan konvensional digunakan uji kesamaan varians pada taraf kepercayaan (α) 0,05 diperoleh Fhitung = 1, 091 dan Ftabel = 1, 875,

maka Fhitung < Ftabel dan disimpulkan bahwa varians sampel adalah homogen. Dengan

menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan α =0,05 untuk menguji hipotesis penelitian diperoleh, thitung = 5, 230 dan ttabel = 1, 675 sehingga thitung > ttabel dan diambil

kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik antara siswa kelompok eksperimen dan kelompok konvensional.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena hanya atas berkat-Nya skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik Siswa Kelas 2 Program Keahlian Teknik Instalasi

Tenaga Lisrik Smk Negeri 2 Siatas Barita” ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang turut membantu dalam penysunan skripsi ini, pada yang terhormat:

1. Yang tercinta kedua orang tua, T. Panjaitan dan J. Br. Lumban Tobing yang selalu memberikan kepercayaan dan dukungan moril maupun materil serta doa-doanya.

2. Bapak Drs. Marsangkap Silitonga, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi (PS) yang telah banyak memberi nasehat selama proses penyusunan skripsi.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed. 4. Bapak Prof. Dr. Sumarno M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Unimed.

5. Bapak Dr. Baharuddin, S.T, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Unimed.

6. Bapak Dr. Salman Bintang, M. Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Unimed.


(4)

iii

7. Bapak Drs. Sriadhi, S. T, M.Pd, M. Kom, selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA).

8. Dra. Purnamawaty Sinuhaji, M. Pd, selaku dosen penguji skripsi.

9. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Teknik Elektro yang telah banyak memberikan ilmunya selama masa perkuliahan.

10.Bapak Justin Simorangkir, S. Pd. selaku kepala SMK negeri 2 Siatas Barita.

11.Bapak Rudi Hasibuan, S. Pd, selaku guru mata pelajaran instalasi penerangan listrik di SMK negeri 2 Siatas Barita.

12.Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Unimed, khususnya angkatan 2010.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dikemudian hari. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2015 Penulis,

FRIDAY S A PANJAITAN NIM : 510 313 101


(5)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 10


(6)

v

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 44

C. Kerangka Berfikir ... 45

D. Hipotesis Penelitian ... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 49

B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 49

C. Variabel Penelitian ... 49

D. Jenis dan Desain Penelitian ... 50

E. Instrumen Penelitian... 50

F. Prosedur Penelitian... 57

G. Teknik Analisis Data ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Dan Hasil Penelitian ... 63

B. Kecenderungan Hasil Belajar ... 65

C. Uji Persyaratan Analis Data ... 66

D. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 68


(7)

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 72 B. Implikasi ... 73 C. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS …………. 24 Tabel 2.2 Skenario Pembelajaran TPS Pada Sub Materi Pokok Menjelaskan Pemasangan Instalasi Listrik………...…… 28 Tabel 2.3 Skenario Pembelajaran TPS Pada Sub Materi Pokok Simbol- Simbol Dan Diagram Dasar Instalasi Listrik………...30 Tabel 2.4 Lambang/Simbol Dalam Instalasi Listrik ………..………..39 Tabel 3.1 Desain Penelitian tipe Posttest Only Control Group Desain ….. 50 Tabel 3.2 Perincian Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa ….…………....….. 51 Tabel 3.3 Ringkasan Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian …………...….. 54 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS………...61 Tabel 4.2. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan

Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS………...63 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan

Pembelajaran Konvensional………...63 Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan

Pembelajaran Konvensional………..………….…………. 64 Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Kelas

Eksperimen...……… 65 Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen …... 66


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Simbol Saklar dalam Instalasi Listrik.………...42

Gambar 2. 2 Diagram Dasar Instalasi ...43

Gambar 2. 3 Diagram Garis Ganda...43

Gambar 2. 4 Diagram Garis Tunggal………...43

Gambar 4. 1 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ...………...62

Gambar 4. 2 Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Konvensional………..…………...64


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Silabus ... 74

Lampiran 2. Rancangan Perencanaan Pembelajaran TPS... 79

Lampiran 3. Rancangan Perencanaan Pembelajaran Konvensional ... 87

Lampiran 4. Instrument Post Test Hasil Belajar Instalasi Penerangan Listrik ... 93

Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrument Post Test Hasil Belajar Instalasi Penerangan Listrik ... 97

Lampiran 6. Sebaran Data Hasil Uji Coba Instrument ... 98

Lampiran 7. Perhitungan Uji Validitas Uji Coba Tes Instalasi Penerangan Listrik 101 Lampiran 10. Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Instalasi Penerangan Listrik ... 103

Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Soal ... 105

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Tes Instalasi Penerangan Listrik ... 107

Lampiran 11. Data Hasil Belajar Instalasi Penerangan Listrik ... 108

Lampiran 12. Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi data Posttest dari Masing – Masing Kelompok Penelitian .... 109

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Masing – Masing Kelas Penelitian ... 116

Lampiran 14. Uji Homogenitas Data Penelitian ... 120


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), lembaga pendidikan harus dapat menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas. Lembaga pendidikan harus dapat menciptakan siswa yang memiliki keterampilan agar mampu menerapkan, mengembangkan dan memanfaatkan IPTEK dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Johannes Muller (2001:115) bahwa: “Pendidikan itu sendiri dapat

meliputi pendidikan formal (sekolah), pendidikan informal (keluarga, tempat kerja, agama) dan pendidikan nonformal yaitu pendidikan luar sekolah yang

dilembagakan (LSM, Media Massa, dan sebagainya)”. Sebagai lembaga yang

menyediakan tenaga-tenaga terampil di Indonesia, terdapat jalur pendidikan formal di sekolah lanjutan tingkat atas, yang salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan di bidang teknologi yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Hadiwinata (1983 : 44) bahwa sekolah kejuruan bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan kerja. Lulusan SMK juga harus dapat menampilkan diri sebagai manusia yang


(12)

2

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai tanggung jawab kemasyarakatan dan berkebangsaan.

Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif, adaptif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia industri. Untuk program keahlian listrik instalasi, salah satu mata pelajaran produktifnya adalah mata pelajaran yang mengasah keterampilan siswa dalam instalasi penerangan listrik.

Untuk memaksimalkan hasil yang dicapai dalam proses belajar mengajar tersebut, pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu guna memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah memperbaharui kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja, mengadakan penataran bagi tenaga pendidik, memperbaharui dan melengkapi fasilitas penunjang baik untuk teori maupun kelengkapan praktek hingga menjalin kerja sama dengan dunia usaha maupun industri dalam program pendidikan sistem ganda. Usaha-usaha tersebut ditujukan kepada peningkatan kemampuan dan keterampilan siswa, namun usaha ini belum memberikan hasil yang sesuai dengan harapan karena selain faktor-faktor eksternal yang telah diperbaharui ternyata faktor internal dari diri peserta didik juga harus diperhatikan. Kurang berhasilnya program pemerintah tersebut terlihat pada rendahnya keterampilan


(13)

3

yang dimiliki siswa terlebih pada keterampilan operasional. Kurangnya kemampuan para lulusan lembaga pendidikan menguasai ilmu dan tidak siap pakainya tenaga lulusan di lapangan kerja, rendahnya mutu pendidikan di tanah air menyebabkan lulusan lembaga pendidikan tidak mampu mandiri, kurang rasa tanggung jawab dan kurang rasa kedewasaan. Rendahnya kemampuan operasional untuk menjadi tenaga teknisi menyebabkan sulitnya lulusan SMK untuk dapat bekerja di industri dengan memenuhi tuntutan industri. Hal ini terlihat dari adanya pengiriman tenaga kerja ke Balai Latihan Kerja (BLK) Medan oleh dunia industri yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalisme angkatan kerja dalam menghadapi era globalisasi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada November 2014 di SMK N II Siatas Barita, pembelajaran yang dilakukan masih kurang memberikan hasil yang maksimal. Hal ini diketahui dari nilai siswa khususnya kelas II Teknik Instalasi Listrik pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik masih belum memenuhi standar yang ditentukan.

Kurangnya keterampilan peserta didik merupakan indikator dari tidak tercapainya hasil belajar. Tidak tercapainya hasil belajar siswa, secara umum adalah akibat kesulitan belajar yang dialami oleh siswa tersebut. Kesulitan belajar yang dialami siswa disebabkan oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri maupun yang berasal dari luar diri siswa. Natawijaya (1980:22) menyatakan tardapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu:

1. Faktor dalam (internal) berupa kurangnya kemampuan dasar (inteligensi), kurangnya bakat khusus yang mendasari kegiatan belajar, kurangnya motivasi


(14)

4

dan dorongan untuk belajar, situsi pribadi terutaman emosional yang dialami oleh siswa, faktor bawaan (herediter) seperti buta warna, cacat tubuh dan sebagainya.

2. Faktor luar (eksternal) berupa faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai, situasi keluarga yang kurang menunjang belajar siswa dan lingkungan sosial yang kurang memadai yang kesemuanya merujuk kepada kemampuan belajar siswa yang rendah.

Faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa salah satunya adalah strategi pembelajaran yang keliru. Di SMK N II Siatas Barita khususnya kelas II Teknik Instalasi Listrik pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik pembelajaran masih menggunakan strategi konvensional. Materi pelajaran disampaikan oleh guru dengan cara ceramah di depan kelas lalu siswa hanya mendengarkan. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi pada saat pembelajaran berlansung . Siswa yang hanya dibuat sebagai pendengar saja membuat minat siswa dalam mempelajari materi pelajaran menjadi berkurang menyebabkan munculnya rasa bosan dan jenuh sehingga pada saat proses pembelajaran kebanyakan siswa menjadi mengantuk dan sebagian hanya bermain atau bercerita-cerita dengan teman di sebelahnya. Strategi pembelajaran seperti ini membuat siswa tidak belajar sehingga mendapat nilai dibawah standar.

Salah satu persyaratan agar siswa berhasil dalam melaksanakan praktek instalasi penerangan listrik adalah siswa terlebih dahulu harus menguasai teori tentang instalasi penerangan listrik sebelum dipraktekkan. Apabila siswa belajar dengan terlebih dahulu memiliki bekal kemampuan yang dipersyaratkan untuk


(15)

5

mempelajari sesuatu, maka dia lebih cenderung akan berhasil dalam kegiatan belajar tersebut. Hal ini diperoleh dalam mata pelajaran teori instalasi penerangan listrik yang diberikan kepada siswa sebelum melaksanakan praktek. Dengan demikian siswa akan lebih mudah dalam melaksanakan praktek karena terlebih dahulu telah menguasai teorinya sehingga kemampuannya dalam praktek pun akan meningkat. Namun apabila menggunakan strategi pembelajaran ceramah maka teori yang diharapkan bisa dikuasai oleh siswa tidak akan bisa dicapai dikarenakan strategi pembelajaran ini membuat siswa kurang aktif selama proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih aktif yaitu model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran kooperatif adalah pendekatan struktural tipe Think Pair Share (TPS). TPS tumbuh dari penelitian pembelajaran kooperatif. Tipe ini dikembangkan Frank Lyman dan kawan-kawannya dari Universitas Maryland pada tahun 1985 yang mampu mengubah asumsi bahwa model resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam kelompok kelas. TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, menjawab dan membantu satu sama lain. Dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional, model pembelajaran tipe TPS lebih mengajak siwa untuk aktif dan turut ambil bagian dalam proses pembelajaran siswa juga diajak untuk bisa mencari dan menyimpulkan solusi untuk suatu permasalahan selain itu siswa juga diajari untuk bisa bekerjasama dan saling memperbaiki kesalahan pada saat proses


(16)

6

pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS diharapkan hasil belajar siswa dalam teori instalasi penerangan listrik dapat meningkat dan sesuai dengan standar rata-rata.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya minat siswa dalam mempelajari materi pelajaran pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik.

2. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang tepat. 3. Siswa kurang aktif pada saat proses pembelajaran.

4. Hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi konvensional tidak mencapai rata-rata.

5. Siswa tidak mampu menerapkan prosedur instalasi sesuai peraturan pada saat praktek instalasi penerangan listrik.

6. Kemampuan siswa dalam praktek Instalasi Penerangan Listrik tidak mencapai standar dunia kerja.

C. Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) yang diterapkan di kelas eksperimen.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK N II Siatas Barita Tahun Pelajaran 2014/2015.


(17)

7

3. Mata pelajaran yang diajarkan adalah Instalasi penerangan Listrik pada sub materi pokok menjelaskan pemasangan instalasi tenaga litrik dan menafsirkan gambar instalasi tenaga litrik di kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK N II Siatas Barita Tahun Pelajaran 2014/2015.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan model pembelajaran konvensional?

3. Apakah hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi dari pada hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kovensional?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas secara operasional, maka tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS).


(18)

8

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional.

3. Untuk mengetahui Apakah hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi

Tenaga Listrik pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi dari pada hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kovensional.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) di SMK N 2 Siatas Barita.

2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Thimk Pair Share (TPS).

3. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya. Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat:

1. Menambah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik.


(19)

9

2. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan efisien.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan.


(20)

72

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik

lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Konvensional dengan rata-rata skor 17, 567.

2. Hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan model pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik lebih rendah dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share (TPS) dengan rata-rata skor 15, 61.

3. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Konvensional.


(21)

73

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut

1. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 2 Siatas Barita dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.

2. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu dilakukan sosialisasi penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share pada guru SMK Negeri 2 Siatas Barita guna mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik.

C. SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

 Agar guru-guru menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu strategi pembelajaran didalam

meningkatkan hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik.

 Agar guru-guru dapat menyesuaikan dan menerapkan model pembelajaran sesuai dengan materi yang berjalan.


(22)

74

DAFTAR PUSTAKA

Afip Rahman Pane. (2006). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Listrik Statis Di Kelas IX SMP Negeri 5 Binjai T.P 2006/2007. Skripsi,

Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2001). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Dahar, W.R. (1988). Teori Belajar, Erlangga: Jakarta.

Gagne, R. M. (1984). Teaching of Learning : Applying Educational Psychology in the Classroom. California : Good Year Publis. Company, Inc.

Gator Priowirjanto. (2003). Instalasi Listrik Dasar. Diakses pada 26 November 2014 dari http://titl.files.wordpress.com/2010/01/instalasi_listrik_dasar.pdf. Hadiwinata. (1983). Buku Petunjuk Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.

Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Belajar: Jakarta. Isjoni. (2011). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Muller, J. (2001). Perkembangan Masyarakat Lintas Ilmu. Gramedia Pustaka Utama: Yogyakarta.

Nababan, G. (2010). Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Siswa Kelas X SMK N 1 Siborong-borong Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi,Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.


(23)

Linsley, Trevor. (2004). Instalasi Listrik Dasar. (Terjemahan Mirza Satriawan, Ph. D). Jakarta: Erlangga.

Rusmadi, Dedy. (2001). Belajar Instalasi Listrik. Bandung: CV. Pionir Jaya. Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sabriono. (2010). Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Ketrampilan Elektronika Kelas II SMP PAB 2 helvetia. Skripsi, Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Shindunata. (2000). Membuka Masa Depan Anak Kita: Mencari Kurikulum

Pendidikan Abad XXI. Yogyakarta: Kanisius.

Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning. (Diterjemahkan Narulita Yusron). Bandung: Penerbit Nusa Media.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Sumanto. (2014). Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).


(1)

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional.

3. Untuk mengetahui Apakah hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) lebih tinggi dari pada hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kovensional.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) di SMK N 2 Siatas Barita.

2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Thimk Pair Share (TPS).

3. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya. Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat:

1. Menambah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), serta pengaruhnya terhadap hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik.


(2)

9

2. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan efisien.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk melakukan penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan.


(3)

72 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Konvensional dengan rata-rata skor 17, 567.

2. Hasil belajar siswa kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita yang diajar dengan model pembelajaran Konvensional pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik lebih rendah dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan rata-rata skor 15, 61.

3. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Konvensional.


(4)

73

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan implikasi sebagai berikut

1. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 2 Siatas Barita dalam upaya meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika.

2. Dengan diterimanya hipotesis yang telah dikemukakan, maka perlu dilakukan sosialisasi penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share pada guru SMK Negeri 2 Siatas Barita guna mendukung hasil belajar khususnya hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik.

C. SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

 Agar guru-guru menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) sebagai salah satu strategi pembelajaran didalam

meningkatkan hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik.

 Agar guru-guru dapat menyesuaikan dan menerapkan model pembelajaran sesuai dengan materi yang berjalan.


(5)

74

Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2001). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Dahar, W.R. (1988). Teori Belajar, Erlangga: Jakarta.

Gagne, R. M. (1984). Teaching of Learning : Applying Educational Psychology in the Classroom. California : Good Year Publis. Company, Inc.

Gator Priowirjanto. (2003). Instalasi Listrik Dasar. Diakses pada 26 November 2014 dari http://titl.files.wordpress.com/2010/01/instalasi_listrik_dasar.pdf. Hadiwinata. (1983). Buku Petunjuk Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.

Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Belajar: Jakarta. Isjoni. (2011). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Muller, J. (2001). Perkembangan Masyarakat Lintas Ilmu. Gramedia Pustaka Utama: Yogyakarta.

Nababan, G. (2010). Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Siswa Kelas X SMK N 1 Siborong-borong Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi,Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.


(6)

75

Linsley, Trevor. (2004). Instalasi Listrik Dasar. (Terjemahan Mirza Satriawan, Ph. D). Jakarta: Erlangga.

Rusmadi, Dedy. (2001). Belajar Instalasi Listrik. Bandung: CV. Pionir Jaya. Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sabriono. (2010). Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Ketrampilan Elektronika Kelas II SMP PAB 2 helvetia. Skripsi, Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Shindunata. (2000). Membuka Masa Depan Anak Kita: Mencari Kurikulum Pendidikan Abad XXI. Yogyakarta: Kanisius.

Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning. (Diterjemahkan Narulita Yusron). Bandung: Penerbit Nusa Media.

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Sumanto. (2014). Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIRS-SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR INSTALASI MOTOR LISTRIK PADA SISWA KELAS XI TIPTL DI SMK SWASTA BUDHI DARMA.

0 5 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMAHAMI BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TGB SMK NEGERI 2 SIATAS BARITA T.A 2015/2016.

0 3 29

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL) SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI T.A 2014/2015.

0 3 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK – PAIR – SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MEMASANG INSTALASI PENERANGAN LISTRIK BANGUNAN SEDERHANA KELAS XI TITL DI SMK NEGERI 1 SIRANDORUNG.

0 2 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA INSTALASI PENERANGAN LISTRIK KELAS XI TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK GKPS 2 PEMATANGSIANTAR TAHUNAJARAN 2015/2016.

0 2 27

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR INSTALASI PENERANGAN LISTRIK SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

1 6 18

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 231

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 WONOSARI.

0 2 207