PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQURY TRAINING DAN KEMAMPUANBERPIKIRKRITISTERHADAPHASILBELAJAR SISWA PADAMATERIFLUIDASTATISKELASXI SMANEGERI 4 KISARAN T.P. 2015/2016.
SMA NEGERI 4 KISARAN T.P. 2015/2016
Oleh :
Laila Azwani Panjaitan NIM 4123321027
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2016
(2)
(3)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINQURY TRAININGDAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISTERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS KELAS XI SMAN 4 KISARAN
T.P 2015/2016
LAILA AZWANI PANJAITAN (4123321027) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaranInquiry Trainingpada materi Fluida Statis di Kelas XI SMAN 4 Kisaran T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan two group pretest postest design. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI Semester genap SMAN 4 Kisaran yang terdiri dari 4 kelas. Sampel diambil dua kelas dengan
teknik Cluster Random Sampling, kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 3 = 33
orang dan kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 2 = 33 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) tes hasil belajar; 2) tes kemampuan berpikir kritis. Tes hasil belajar berjumlah 7 item dalam bentuk uraian dan tes kemampuan berpikir kritis berjumlah 3 item dalam bentuk uraian. Kedua tes telah divaidasi oleh validator. Teknik analasis data yang digunakan adalah analisis varians dua jalur.
Dari hasil analisis pretest diperoleh nilai rata rata kelas eksperimen = 63,84 dengan standar deviasi 10,04 dan kelas kontrol = 68,87 dengan standar deviasi 7,65. Kedua sampel penelitian ini berdistribusi normal dan homogen. Nilai rata rata postest kelas eksperimen = 89,66 dengan standar deviasi 6,35 dan kelas kontrol = 78,21 dengan standar deviasi 6,69. Nilai rata rata sikap siswa pertemuan I = 79,15; pertemuan II = 80,42; pertemuan III = 83,94; pertemuan IV = 87,97. Nilai rata rata psikomototik siswa pertemuan I = 67,76; pertemuan II = 77,85; pertemuan III = 77,97; pertemuan IV = 78,45. Hasil perhitungan anava diperoleh Fkolom> Ftabel = 45,45>4,15, sehingga ada pengaruh perbedaan hasil belajar akibat
penerapan model pembelajaranInquiry Trainingpada materi pokok fluida statis di kelas XI SMAN 4 Kisaran T.P. 2015/2016. Fbaris> Ftabel= 101,017>4,15, sehingga
ada pengaruh berpikir kritis tinggi dengan berpikir kritis rendah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMAN 4 Kisaran T.P. 2015/2016. Finteraksi>Ftabel=1056,555>4,15, sehingga ada interaksi antara model
pembelajaranInquiry Trainingdengan berpikir kritis terhadap hasil belajar. Kata Kunci:Inquiry Training, Kemampuan Berpikir Kritis
(4)
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, skripsi
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training dan Kemampuan
Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Statis di Kelas XI SMAN 4 Kisaran T.P 201/2016”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih teristimewa kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si., Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd., dan Bapak Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si., selaku ketua jurusan, Bapak Drs. J.B. Sinuraya, M.Pd., selaku ketua prodi pendidikan fisika, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd., selaku dekan FMIPA UNIMED dan juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED. Terima kasih juga kepada Bapak Drs. Wini, MM., selaku kepala sekolah SMAN 4 Kisaran atas ijin penelitian yang diberikan, dan Ibu Kurnia Sari, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika yang telah membimbing saya selama penelitian di sekolah tersebut.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada orang tua tercinta, Ayahanda (Alm) Kamaluddin Hasan Panjaitan dan Ibunda Yuli Br. Sitorus yang
selalu memberikan dorongan, do’a dan semangat kepada saya selama
menyelesaikan studi di Unimed, juga teristimewa kepada kakak dan abang saya Elfi Zahra Panjaitan, Am.Keb., S.KM., Mia Adilla Panjaitan, S.Pd., Hendrik Hasibuan, S.Pd., serta adik-adik saya Wiwid dan Subuh yang telah memberi
(5)
dukungan dan doa. Juga teristimewa kepada sahabat saya Nisa, Ipeh, Adel, Rambe, Dulas, Anju, Dina ndut, Ratna Khan, Enun, Ira Permata, Nika, Adit, dan Oyeek yang selalu memotivasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dan selalu ada di saat saya senang dan sedih. Terima kasih kepada Ekstensi A 2012 (Andi, Astrid, Cut, Dahniati, Desi, Dewi Ratna, Dewi Sartika, Dewi Novita, Evi, Edi, Felisa, Hana, Laina, Irma, Irene, Joan, Aisyah, Juni dan Fadli) yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan pendidikan di UNIMED. Terima kasih kepada teman-teman se PS Jenni, Siska yang selalu bersama merasakan menunggu, ‘diceramahi’ oleh dosen pembimbing. Ucapan terima kasih juga kepada teman-teman PPL SMAN 4 Kisaran, terkhusus kamar 03 (Sri, Teteh, Meli, ketua Ramkel) dan rekan-rekan lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih kepada Bapak Jawa yang selalu ada menemani dan memotivasi disaat saya berada dalam titik terendah sekalipun.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi mau pun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.
Medan, Agustus 2016
Penulis
Laila Azwani Panjaitan NIM. 4123321027
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Abstrak ii
Daftar Isi iii
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar viii
Daftar Lampiran ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Batasan Masalah 6
1.4 Rumusan Masalah 6
1.5 Tujuan Penelitian 6
1.6 Manfaat Penelitian 7
1.7 Definisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 9
2.1.1 Pengertian Belajar 9
2.1.2 Hasil Belajar 10
2.1.2.1 Ranah Kogmitif 11
2.1.2.2 Ranah Afektif 17
2.1.2.3 Ranah Psikomotorik 18
2.1.3 Aktivitas Belajar 19
2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran 20
2.1.4 Model Pembelajaran Inquiry Training 21
2.1.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Inquiry Training 21
2.1.4.2 Tujuan Inquiry Training 22
2.1.4.3 Sintaks Inquiry Training 23
2.1.4.4 Keunggulan dan Kelemahan Inquiry Training 25
2.1.4.5 Teori Belajar Yang Mendukung Model Inquiry Training 26
2.1.5 Model Pembelajaran Konvensional 27
2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Konvensioanal 27
2.1.5.2 Sintaks Model Pembelajarann Konvensional 28
2.1.6 Kemampuan Berpikir Kritis 29
2.1.6.1 Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis 30
2.1.7 Penelitian Terdahulu 31
2.1.8 Materi Pembelajaran 33
2.1.8.1 Fluida 33
2.1.8.2 Fluida Statis (Hidrostatika) 34
2.1.8.3 Massa Jenis 34
2.1.8.4 Tekanan 35
(7)
2.1.8.6 Hukum Pascal 36
2.1.8.7 Hukum Archimedes 38
2.1.8.8 Keadaan Benda 38
2.1.8.9 Penerapan Hukum Archimedes 40
2.1.8.10 Viskositas Dan Hukum Stokes 40
2.1.8.11 Tegangan Permukaan 41
2.1.8.12 Gejala Kapilaritas 42
2.2 Kerangka Konseptual 44
2.3 Hipotesis Penelitian 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan 46
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 46
3.3 Variabel Penelitian 46
3.4 Jenis Dan Rancangan Penelitian 47
3.5 Prosedur Penelitian 48
3.6 Instrumen Penelitian 51
3.6.1 Tes Hasil Belajar 51
3.6.2 Tes Keterampilan Berpikir Kritis 51
3.6.3 Lembar Aktivitas Siswa 52
3.6.3.1 Lembar Penilaian Afektif (Sikap) 52
3.6.3.2 Lembar Penilaian Psikomotorik 53
3.6.4 Lembar Angket Siswa 55
3.6.5 Lembar Wawancara Guru 55
3.7 Validitas 55
3.7.1 Validitas Isi 55
3.8 Teknik Analisis Data 56
3.8.1 Menghitung Nilai Rata – Rata Dan Simpangan Baku 56
3.8.2 Uji Normalitas Data 56
3.8.3 Uji Homogenitas 57
3.8.4 Uji Hipotesis 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 63
4.1.1 Pretes Hasil Belajar 63
4.1.2 Kemampuan Berpikir Kritis 65
4.1.3 Perlakuan dalam Pelaksanaan Penelitian 67
4.1.4 Postes Hasil Belajar 71
4.2 Pengujian Hipotesis 73
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 75
4.3.1 Pengaruh Model PembelajaranInquiry Training 75
Terhadap Hasil Belajar
4.3.2 Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar 76
4.3.3 Interaksi ModelInquiry Trainingdan Kemampuan Berpikir 78
(8)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 80
5.2 Saran 80
(9)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jenis Dan Subjenis Dimensi Pengetahuan 12
Tabel 2.2 Enam Kategori Proses Kognitif 13
Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri 23
Tabel 2.4 Sintaks Model Pembelajaran Langsung 28
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu 31
Tabel 2.6 Massa Jenis Beberapa Zat 34
Tabel 2.7 Viskositas Beberapa Fluida 41
Tabel 2.8 Nilai Tegangan Permukaan Beberapa Zat Cair 42
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Hasil Belajar siswa 47
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian ANAVA 2 Jalur 48
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Materi Fluida Statis 51
Tabel 3.4 Kriteria Hasil Belajar Siswa 51
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Sikap 52
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Sikap 53
Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Psikomotorik 54
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Psikomotorik 54
Tabel 3.9 Ringkasan Anava Dua Jalur 61
Tabel 4.1 Data Pretes Hasil Belajar Kelas Eksperimen & Kelas Kontrol 63
Tabel 4.2 Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 64
Tabel 4.3 Uji HomogenitasKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 64
Tabel 4.4 Uji Kemampuan Awal Siswa 65
Tabel 4.5 Data Kemampuan Berpikir Kritis 65
Tabel 4.6 Data Kemampuan Berpikir Kritis tinggi dan Rendah 66
Tabel 4.7 Hubungan Nilai Pretest, Postest, Sikap, dan Psikomotorik 68
(10)
Tabel 4.9 Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 72
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Postes Kelas Eksperimen & Kelas Kontrol 73
Tabel 4.11 Ringkasan Tabel Penolong ANAVA 73
Tabel 4.12 Ringkasan ANAVA 2 Jalur 74
(11)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Langkah – Langkah Pembelajaran Inkuiri 24
Gambar 2.2Tekanan Pada Fluida 35
Gambar 2.3Prinsip Kerja Pengangkat Hidrolik 37
Gambar 2.4Benda Terapung 39
Gambar 2.5 Benda Melayang 39
Gambar 2.6 Benda Tenggelam 39
Gambar 2.7 Pipa Kapiler 43
Gambar 2.8 Sifat Kapilaritas Fluida Pada Pipa Kapiler 43
Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian 50
Gambar 4.1. Pretes Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen 64
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Nilai Pretest, Postest, Sikap dan 69
Psikomotorik kelas eksperimen
Gambar 4.3 Nilai Rata – Rata Penilaian Sikap 70
Gambar 4.4 Nilai Rata – Rata Penilaian Psikomotorik 70
Gambar 4.5 Postes Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen 72
(12)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 83
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 144
Lampiran 3 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 154
Lampiran 4 Kisi – Kisi Tes Berpikir Kritis siswa 164
Lampiran 5 Rubrik Berpikir Kritis 175
Lampiran 6 Tes Hasil Belajar 178
Lampiran 7 Tes Kemampuan Berpikir Kritis 180
Lampiran 8 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 182
Lampiran 9 Distribusi Nilai Postes Kelas Eksperimen 184
Lampiran 10 Distribusi Nilai Pretes Kelas Kontrol 186
Lampiran 11 Distribusi Nilai Postes Kelas Kontrol 188
Lampiran 12 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 190
Lampiran 13 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 191
Lampiran 14 Perhitungan Nilai Rata – Rata, Standar Deviasi &Varians 192
Lampiran 15 Uji Normalitas Data Pretes dan Data Postes 195
Lampiran 16 Uji Homogenitas Data Pretes dan Data Postes 199
Lampiran 17 Uji Kesamaan Rata – Rata Pretes (Uji – t Dua Pihak) 202
Lampiran 18 Distribusi Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 205
Kelas Eksperimen
Lampiran 19 Distribusi Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 206
Kelas Kontrol
Lampiran 20 Perhitungan Nilai Rata – Rata, Standar Deviasi dan 207
Varians Kemampuan Berpikir Kritis
Lampiran 21 Distribusi Berpikir Kritis Tinggi & Berpikir Kritis Rendah 208 Kelas Eksperimen
Lampiran 22 Distribusi Berpikir Kritis Tinggi dan Berpikir Kritis Rendah 209 Kelas Kontrol
Lampiran 23 Analisis Varians Dua Jalur 210
(13)
x
Lampiran 25 Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 222
Lampiran 26 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors 230
Lampiran 27 Luas Distribusi Normal Standar 231
Lampiran 28 Nilai Kritis Distribusi t 234
Lampiran 29 Daftar Nilai Kritis Distribusi F 235
(14)
1
Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa (Sagala, 2009: 3)
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Informasi dari berbagai media massa, baik media cetak atau elektronika sering dikemukakan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah terutama untuk hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Berdasarkan hasil survey kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh tertingal bila dibandingkan dengan negara lain. Berdasarkan data peringkat pendidikan dunia yang dikeluarkan oleh Global School Rangkings 2015, pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 76 negara. Hal ini dikarenakan sistem pendidikan di Indonesia masih bersifatteacher center artinya pendidikan yang masih berorientasi pada guru dan bukan kepada siswanya.
Berbicara tentang proses pendidikan sudah tentu tak dapat dipisahkan dengan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu, dilihat dari segi pendidikan, telah terkandung secara jelas dalam tujuan pendidikan nasional. (Hamalik, 2011: 1)
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemerintah telah
menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di lapangan belum menunjukkan hasil yang memuaskan. (Trianto, 2011: 4)
Kegiatan proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa menuntut guru mampu membawa siswa menemukan sendiri pengetahuannya. Terutama dalam belajar yang berhubungan dengan lingkungan alam sekitar siswa. Fisika
(15)
merupakan ilmu yang mempelajari tentang semua peristiwa dan gejala fisis yang terjadi di alam. Pengetahuan fisika diperoleh dan dikembangkan dengan berlandaskan pada serangkaian penelitian yang dilakukan fisikawan dalam mencari jawaban pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dari gejala-gejala alam serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kunci keberhasilan belajar fisika adalah menyenangi fisika. Siswa akan menyenangi fisika fisika dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari (Derlina dan Barumun, 2014: 39)
Hasil pengalaman mengajar saat peneliti melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) tahun 2015 di SMA Negeri 4 Kisaran Kabupaten Asahan, peneliti menemukan banyak siswa yang masih kurang aktif selama proses pembelajaran, mereka tidak menyukai pelajaran fisika bahkan tidak tertarik untuk belajar fisika, karena menurut mereka fisika itu pelajaran yang serius dan sulit untuk di pahami, membutuhkan pemahaman konsep, penyelesaian soal-soal dengan angka-angka yang cukup rumit. Siswa juga mengatakan, bahwa mereka dapat dengan mudah mengerjakan soal fisika jika soal yang diberikan guru harus sama dengan contoh soal yang diberikan. Hal ini tentu saja akan membuat siswa tidak dapat mengembangkan pola pikirnya dalam mengerjakan soal – soal fisika yang lebih bervariasi. Selain itu, pada saat proses pembelajaran berlangsung guru tidak melibatkan siswa secara aktif dan hanya menekankan siswa untuk menghafal rumus dan mencatat materi yang ada di buku pelajaran.Kemudian daripada itu, kebanyakan siswa juga pada saat diberlakukan diskusi, siswa didapati hanya 1-2 orang dalam 1 kelompok yang mau bekerja menyelesaikan tugas tersebut. Pembelajaran seperti ini menimbulkan kebosanan siswa yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Hasil studi pendahuluan di SMA Negeri 4 Kisaran pada tanggal 22 Januari
2016 dengan menggunakan instrumen angket yang disebarkan pada 33 siswa
kelas XI diperoleh data bahwa 61% (20 siswa) menganggap bahwa pelajaran fisika itu biasa saja, 22% (7 siswa) tidak menyukai pelajaran fisika, 13% (4 siswa) menyukai pelajaran fisika, dan 4% (1 siswa) tidak menyukai pelajaran fisika sama sekali. Berdasarkan angket yang disebarkan juga diperoleh bahwa 45% (15 siswa) menganggap fisika itu sulit, 45% (15 siswa) menganggap bahwa fisika itu biasa
(16)
saja, 10% (3 siswa) menganggap bahwa fisika itu sangat sulit. Menurut siswa cara guru mengajar fisika di kelas ialah dengan mencatat dan mengerjakan soal (63%), ceramah (18%), berdiskusi dan tanya jawab (13%), dan melakukan eksperimen (6%).
Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu guru fisika di SMA Negeri 4 Kisaran, Ibu Kurnia Sari, S.Pd. beliau mengemukakan bahwa hasil belajar fisika masih kurang memuaskan, hanya 50% siswa yang berhasil mendapatkan nilai di atas KKM. Terbukti dari nilai Ulangan Harian para siswa yang diperoleh dengan nilai rata-rata hanya mencapai 68. Ibu Kurnia Sari, S.Pd.
juga mengatakan bahwa bila siswa diajarkan secara teori, maka minat siswa
terhadap pelajaran fisika masih kurang.Adanya keterbatasan penyediaan alat-alat laboratorium di sekolah membuat guru sulit untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Model pembelajaran yang paling sering
digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Menurut guru karena kurangnya
minat dan perhatian siswa serta kurangnya penyediaan media pendukung pembelajaran membuat model tersebut sulit diterapkan. Upaya yang dilakukan
guru untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dilakukan dengan
demonstrasi di kelas dengan menggunakan media sederhana pada materi–materi
tertentu, mengaitkan dengan kehidupan sehari–hari, berdiskusi serta
memanfaatkan teknologi internet untuk mencari bahan atau menyelesaikan permasalahan dalam diskusi namun hal tersebut tetap kurang menarik minat dan perhatian siswa. Siswa masih cenderung pasif di kelas hal tersebut dapat diketahui dari kurangnya keingintahuan siswa untuk bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti kepada guru, siswa lebih suka bertanya pada teman. Alasannya karna takut dimarahi guru dan lebih memilih teman yang juga belum tentu paham serta siswa jarang mengemukakan pendapat.
Setelah peneliti melakukan studi pendahuluan di Sekolah SMA Negeri 4 Kisaran, peneliti menemukan masalah dalam proses pembelajaran yakni; pembelajaran fisika disekolah masih bersifat verbal, hanya mencatat dan mengerjakan soal-soal, siswa tidak di tuntut untuk berpikir secara kritis. Siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan apa yang diberikan guru,
(17)
proses pembelajaran dilakukan disekolah masih berpusat pada guru. Saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya atau menjawab siswa hanya diam karena bingung apa yang harus ditanyakan dan dijawab
Berdasarkan hal yang terjadi diatas maka diperlukan suatu suasana belajar yang menitikberatkan pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa lebih mengerti tentang materi yang diajarkan dan menjadi lebih aktif karena pada hakikatnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Model pembelajaran yang juga dapat mengatasi permasalahan diatas adalah model
pembelajaran inquiry training. Inquiry training merupakan suatu rangkaian
kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Pembelajaran inquiry training dirancang untuk mengajak siswa secara langsung
ke dalam waktu yang relatif singkat. Hasil penelitian Schlenker, dalam Joice dan
Weil menunjukkan bahwa latihan inquiry training dapat meningkatkan
pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif , dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi. (Trianto, 2011: 166 – 167)
Hifni, M dan Turnip, B.M (2015) telah meneliti mengenai model
pembelajaran inquiry trainingdengan judul “Efek Model Pembelajaran Inquiry
Training Menggunakan MediaMacromedia Flash Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Kemampuan Berpikir Logis”. Dari hasil analisis data diperoleh rata-rata nilai pretes ketermpilan proses sains pada kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 36,60 dan 36,37. Sedangkan rata-rata nilai postes keterampilan proses sains pada kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 77,21 dan 70,10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan proses sains siswa yang
dibelajarkan dengan model inquiry training menggunakan media macromedia
(18)
Arissa dan Simamora (2014) memperoleh hasil bahwa model pembelajaran
inquiry training lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. Terbukti dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol sebesar 64,14 sedangkan kelas eksperimen sebesar 76,7.Hasil uji hipotesis untuk postes menggunakan uji t satu pihak pada taraf signifikan = 0,05 diperoleh thitung> ttabel (3,357>1,676)yang
berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran inquiry training
terhadap hasil belajar siswa dan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
inquiry trainingmelalui memiliki kelebihan.
Kemampuan berpikir kritis dengan model pembelajaran inquiryjuga sudah
pernah diterapkan sebelumnya oleh Anggreini,dkk (2013) dan diperoleh hasil pengujian hipotesis bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara
kelompok siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran inquiry dibandingkan
kelompok siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran langsung
(Fhitung=85,601>Ftabel=3,94;p<0,05). Perbedaan tersebut juga ditunjukkan pada
perolehan rata-rata skor siswa dalam pembelajaran. Rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran inquiry adalah sebesar 77,197 yang termasuk dalam katagori tinggi, sedangkan rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran langsung sebesar 68,77.
Dari uraian permasalahan diatas, apakah hasil belajar fisika siswa dapat
ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training serta
kaitannya dengan kemampuan berpikir kritis siswa. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul“ Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training dan Kemampuan Berpikir Kritis terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Fluida Statis di Kelas XI SMA Negeri 4 Kisaran T.P. 2015/2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
(19)
2. Pembelajaran yang digunakan cenderung masih berpusat pada guru (teacher centered)
3. Rendahnya kemampuan siswa dalam menjawab soal fisika
4. Penggunaan model dan metode pembelajaran yang kurang variatif dikelas
5. Guru jarang menggunakan media dalam proses belajar-mengajar
1.3 Batasan Masasalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas batasan masalah adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Inquiry
Training untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol.
2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi kelas XI semester II yaitu materi pokok fluida statis
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI semester II SMA Negeri 4
Kisaran T.P.2015/2016.
4. Hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi fluida statis
1.4 Rumusan Masalah
Dalam masalah ini perumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh hasil belajar siswa akibat penerapan model
pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok fluida statis di kelas XI
SMA Negeri 4 Kisaran T.P.2015/2016?
2. Apakah ada pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dengan berpikir kritis rendah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMA Negeri 4 Kisaran T.P.2015/2016?
5. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran Inquiry Training dan
kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMA Negeri 4 Kisaran T.P.2015/2016?
1.5 Tujuan Penelitian
(20)
1. Mengetahui pengaruh hasil belajar siswa akibat penerapan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMA Negeri 4 Kisaran T.P.2015/2016.
2. Mengetahui pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dengan berpikir
kritis rendah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMA Negeri 4 Kisaran T.P.2015/2016.
3. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran Inquiry Training dengan
kemampuan berpikir kritis untuk meningkatkan hasil belajar pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMA Negeri 4 Kisaran T.P.2015/2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan bagi peneliti sebagai
calonguru dalam mengajar fisika pada masa yang akan datang.
2. Sebagai sumbangan pemikiran dan menjadi bahan informasi dalam
rangkaperbaikan variasi pembelajaran di tempat pelaksanaan penelitian khususnyadan dunia pendidikan umumnya.
3. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti
denganmodel pembelajaran yang sama.
1.7 Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variable. Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. (Trianto, 2011: 166)
(21)
2. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian – pengertian, sikap –sikap, apresiasi dan keterampilan. (Suprijono, 2010: 5 – 6)
3. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental
(Sardiman, 2011: 100)
4. Berpikir kritis adalah proses berpikir secara aktif yang berasal dari dirisendiri sehingga bisa memperoleh pilihan yang terbaik dari beberapa alternatif pilihan (Fisher, 2009 : 10)
(22)
82
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil uji anava memperoleh nilai Fhitung>Ftabel yakni 45,45>4,15 maka Ha
diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya
pengaruh hasil belajar akibat penerapan model pembelajaran Inquiry
Training pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMA Negeri 4 Kisaran T.P.2015/2016
2. Hasil belajar dengan kemampuan berpikir kritis di atas rata-rata lebih baik dibandingkan kemampuan berpikir kritis di bawah rata-rata. Berarti ada pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dengan berpikir kritis rendah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMA Negeri 4 Kisaran T.P.2015/2016
3. Adanya interaksi antara model pembelajaran Inquiry Training dan
kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMAN 4 Kisaran T.P 2015/2016.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya beberapa hal sebagai berikut :
1. Jika ingin meneliti dengan model pembelajaran yang sama dan juga
menggunakan kemampuan berpikir kritis, ada baiknya bagi peneliti selanjutnya menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi sebelum memulai pembelajaran dan bereksperimen.
2. Peneliti selanjutnya hendaknya pandai mengatur posisi duduk siswa dengan
tepat sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif dan lancar.
3. Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan simulasi cara penggunaan alat
(23)
menguasai semua dan mengatur waktu untuk melaksanakan sintaks tersebut dengan tepat waktu.
(24)
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus., (2013), Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum
2013,Penerbit Refika Aditama, Bandung
Al Rasyidin,(2013),Teori Belajar dan Pembelajaran,Penerbit Perdana, Jakarta
Anderson, L.W., Karthwohl, D.R., (2010), Pembelajaran, Pengajaran dan
Asesmen, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Anggareni, N.W., Ristiati, N.P., Widiyanti N. L. P., (2013), Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman
Konsep IPA Siswa SMP, e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha,Volume 3
Arisa, Yeni., dan Simamora, P., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry
Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis, Jurnal Inpafi,Volume 2: 54-60
Dimayati dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Fisher, A., (2009),Berpikir Kritis Sebuah Pengantar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Giancoli, D. C.,(2001),Fisika Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta
Hamalik, O., (2011), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Handayani, S.,(2009),Fisika 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Joice, B., Weil, M., Calhoun, E.,(2011),Models Of Teaching (terjemahan).
PenerbitPustaka Pelajar, Yogyakarta
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, (2014),Buku Guru Ilmu Pengetahuan
Alam, Penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Muhibbinsyah, (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Penerbit
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nurachmandani, S., (2009),Fisika 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
(25)
Palupi, D.S., (2009), Fisika : untuk SMA dan MA Kelas XI, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Pujianto, dkk.,(2013),Fisika Untuk SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika Dam
Ilmu Alam,Penerbit Yudhistira, Jakarta
Purwanto, N., (2011), Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sagala, Syaiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung
Sanjaya, Wina., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sardiman, A. M., (2011), Intraksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit
Rajawali Press, Jakarta.
Slameto, (2012),Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta,
Sudjana, (2009),Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Suprijono, Agus., (2010), Kumpulan Model Pembelajaran: Teori Dan Aplikasi,
Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Suryosubroto, B.,(2009),Proses Belajar Mengajar di Sekolah.PT Rhineka Cipta, Jakarta
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan, Penerbit Kencana Jakarta.
(26)
RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama lengkap Laila Azwani Panjaitan dilahirkan di Tanjungbalai, Sumatera Utara pada tanggal 25 November 1993. Ayah bernama Kamaluddin Hasan Panjaitan dan Ibu bernama Yuli Br. Sitorus. Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri 132415 Tanjungbalai, Sumatera Utara dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, Penulis melanjutkan ke MTs.S YMPI Sei Tualang Raso Tanjungbalai, dan lulus tahun 2009. Di tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah ke MAS YMPI Sei Tualang Raso Tanjungbalai, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis
di terima di program studi pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Pada tahun 2016, penulis menyelesaikan studinya di Universitas Negeri Medan.
(1)
2. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian – pengertian, sikap –sikap, apresiasi dan keterampilan. (Suprijono, 2010: 5 – 6)
3. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental (Sardiman, 2011: 100)
4. Berpikir kritis adalah proses berpikir secara aktif yang berasal dari dirisendiri sehingga bisa memperoleh pilihan yang terbaik dari beberapa alternatif pilihan (Fisher, 2009 : 10)
(2)
82
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil uji anava memperoleh nilai Fhitung>Ftabel yakni 45,45>4,15 maka Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh hasil belajar akibat penerapan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMA Negeri 4 Kisaran T.P.2015/2016
2. Hasil belajar dengan kemampuan berpikir kritis di atas rata-rata lebih baik dibandingkan kemampuan berpikir kritis di bawah rata-rata. Berarti ada pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dengan berpikir kritis rendah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMA Negeri 4 Kisaran T.P.2015/2016
3. Adanya interaksi antara model pembelajaran Inquiry Training dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI SMAN 4 Kisaran T.P 2015/2016.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya beberapa hal sebagai berikut :
1. Jika ingin meneliti dengan model pembelajaran yang sama dan juga menggunakan kemampuan berpikir kritis, ada baiknya bagi peneliti selanjutnya menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi sebelum memulai pembelajaran dan bereksperimen.
2. Peneliti selanjutnya hendaknya pandai mengatur posisi duduk siswa dengan tepat sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif dan lancar. 3. Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan simulasi cara penggunaan alat
(3)
menguasai semua dan mengatur waktu untuk melaksanakan sintaks tersebut dengan tepat waktu.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus., (2013), Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013,Penerbit Refika Aditama, Bandung
Al Rasyidin,(2013),Teori Belajar dan Pembelajaran,Penerbit Perdana, Jakarta Anderson, L.W., Karthwohl, D.R., (2010), Pembelajaran, Pengajaran dan
Asesmen, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Anggareni, N.W., Ristiati, N.P., Widiyanti N. L. P., (2013), Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha,Volume 3
Arisa, Yeni., dan Simamora, P., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis, Jurnal Inpafi,Volume 2: 54-60
Dimayati dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Fisher, A., (2009),Berpikir Kritis Sebuah Pengantar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Giancoli, D. C.,(2001),Fisika Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta
Hamalik, O., (2011), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.
Handayani, S.,(2009),Fisika 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Joice, B., Weil, M., Calhoun, E.,(2011),Models Of Teaching (terjemahan). PenerbitPustaka Pelajar, Yogyakarta
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, (2014),Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam, Penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Muhibbinsyah, (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nurachmandani, S., (2009),Fisika 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
(5)
Palupi, D.S., (2009), Fisika : untuk SMA dan MA Kelas XI, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Pujianto, dkk.,(2013),Fisika Untuk SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika Dam Ilmu Alam,Penerbit Yudhistira, Jakarta
Purwanto, N., (2011), Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sagala, Syaiful., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung
Sanjaya, Wina., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sardiman, A. M., (2011), Intraksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Press, Jakarta.
Slameto, (2012),Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta,
Sudjana, (2009),Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Suprijono, Agus., (2010), Kumpulan Model Pembelajaran: Teori Dan Aplikasi, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Suryosubroto, B.,(2009),Proses Belajar Mengajar di Sekolah.PT Rhineka Cipta, Jakarta
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan, Penerbit Kencana Jakarta.
(6)
RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama lengkap Laila Azwani Panjaitan dilahirkan di Tanjungbalai, Sumatera Utara pada tanggal 25 November 1993. Ayah bernama Kamaluddin Hasan Panjaitan dan Ibu bernama Yuli Br. Sitorus. Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri 132415 Tanjungbalai, Sumatera Utara dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, Penulis melanjutkan ke MTs.S YMPI Sei Tualang Raso Tanjungbalai, dan lulus tahun 2009. Di tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah ke MAS YMPI Sei Tualang Raso Tanjungbalai, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis di terima di program studi pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Pada tahun 2016, penulis menyelesaikan studinya di Universitas Negeri Medan.