4. Jumlah tenaga kerja adalah orang yang bekerja di kapal yang bekerja untuk menghasilkan produksi ikan dari laut
5. Pengalaman melaut adalah nelayan yang telah lama menjadi nelayan dan sering melakukan menangkap ikan di laut untuk menghasilkan produksi
6. Jumlah trip adalah Jumlah frekuensi nelayan pergi kelaut menangkap ikan dan hasil lautnya.
7. Modal adalah biaya yang digunakan nelayan untuk menghasilkan produksi 8. Produksi adalah seluruh hasil tangkapan ikan yang di hasilkan oleh
nelayan dalam jumlah tonkg. 9. Penerimaan adalah hasil penjualan hasil tangkapan nelayan sebelum di
kurangi biaya produksi. 10. Pendapatan adalah hasil penjualan hasil produksi penerimaan nelayan
yang dikurangi dengan biaya produksi. 11. Biaya Produksi adalah biaya yang dapat dihitung langsung dengan
menjumlahkan biaya tetap maupun biaya variabel.
12. Tingkat Efisiensi adalah selisih dari pendapatan bersih laba di bagi modal
di kali 100 .
Batasan Operasional
1. Lokasi penelitian adalah kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan- Belawan Kotamadya Medan .
2. Waktu Penelitian adalah tahun 2007. 3. Populasi adalah Nelayan yang melakukan tangkapan ikan .
4. Nelayan responden adalah nelayan yang menghasilkan produksi ikan sebagai mata pencaharian utamanya
Universitas Sumatera Utara
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL
Deskripsi Daerah Penelitian Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah
Pelabuhan perikanan merupakan salah satu pelabuhan yang terdapat di Indonesia yang berada di bawah naungan Direktorat Jendral Perikanan Tangkap
Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. prasarana pelabuhan perikanan ini terdapat juga Tempat Pelelangan Ikan dimana TPI berada di
Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan. Tempat Pelelangan Ikan Seluas 64,70 Ha dan Letaknya dekat Pinggiran Pantai.
Dalam upaya peningkatan pendapatan, taraf hidup, dan kesejahteraan nelayan, serta untuk menciptakan Produksi yang layak bagi konsumen sekaligus
meningkatkan pendapatan asli daerah PAD, semua hasil penangkapan Ikan di laut perlu dijual secara lelang di Tempat Pelelangan Ikan TPI, ataupun di jual ke
konsumen langsung yang disediakan oleh pemerintah daerah. Kelurahan Bagan Deli mempunyai topografi pantai, dengan ketinggian 1
m diatas permukaan laut dpl. Batas-batas kelurahan Bagan Deli adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Belawan 1 Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Deli
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Belawan II dan Belawan Bahari
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Bagan Deli berjarak 3 km dari ibukota Kecamatan dan berjarak 26 km dari pusat kota Medan. TPI Berlamat di jalan Gabion Belawan Medan dan
letak geografisnya TPI di 3 46-22,5 LU dan 98
41-59,33 BT.
Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur :
Jumlah penduduk Kelurahan Bagan Deli tahun 2007 adalah 1.355 jiwa, dapat diketahui bahwa penduduk Kelurahan Bagan Deli paling banyak pada umur
usia produktif 15-58 yaitu 678 jiwa.
Tabel 3. Komposisi Penduduk Kelurahan Bagan Deli Menurut Kelompok Umur
No Umur
Jumlah Jiwa
1 0-14
560 2
15-58 678
3 59
117 Jumlah
1.355
Sumber : Profil Kelurahan Bagan Deli 2007
Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Sebagian besar penduduk Kelurahan Bagan Deli telah berpendidikan, hal ini dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No Jenjang Pendidikan
Jumlah Jiwa Persentase
1 Belum Sekolah
150 11,07
2 Tidak Sekolah
115 8,04
3 Tidak Tamat SD
150 11,07
4 SD
210 15,49
5 SLTP
365 26,93
6 SLTA
285 19,04
7 Diploma I-II
40 2,95
8 Diploma III
56 4,13
9 Sarjana SI
11 8,11
Jumlah 1.355
100
Sumber : Profil Kelurahan Bagan Deli 2007
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penduduk Kelurahan Bagan Deli paling banyak berpendidikan setarap SLTP dengan jumlah persentase 26,93
dengan banyak jumlah orangnya 365 jiwa.
Sarana
Fasilitas yang terdapat di pelabuhan kelurahan Bagan Deli terdiri dari : Fasilitas pokok, yaitu fasilitas yang utama di Tempat Pelelangan Ikan
yang menjadikan lokasi sebagai pelabuhan perikanan. Fasilitas Fungsional, yaitu fasilitas yang berfungsi untuk mejalankan
kegiatan operasional di pelabuhan perikanan, tanpa adanya fasilitas fungsional kegiatan operasional pelabuhan perikanan seperti bongkar
muat, operasi kapal-kapal nelayan,penaganan hasil tangkapan tidak akan berjalan.
Fasilitas penunjang, Fasilitas yang mendukung kegiatan operasional tempat pelabuhan ikan
Prasarana terdiri dari :
Layanan bahan bakar yang mampu melayani permintaan solar hingga 5000 liter per harinya.
TPI Tempat Pelelangan ikan seluas 800 m
2
dengan jenis kontruksi baja.
Layanan listrik di lengkapi dengan mesin genset dengan daya listrik total 30 KVA .
Universitas Sumatera Utara
Navigasi pelayaran dan komunikasi, yaitu rambu pelayaran sebanyak 2 unit, lampu suar 2 unit, 4 line telepon serta pemancar radio.
Bagian dari fasilitas penunjang adalah balai pertemuan Nelayan 200 m
2
dengan konstruksi batu bata dan pagar kawat pembatas sepanjang 400 m dengan tinggi 2 m.
Daerah operasi kapal yang dilayani adalah wilayah laut teritoal, Zona Ekonomi Eksklusif ZEE dan perairan internasional.dan Volume Ikan
tangkapan yang didaratkan dusini rata-rata 60 ton perhari dan terdapat fasilitas pembinaan mutu hasil perikanan.
Karakteristik Nelayan Sampel
Karakteristik seseorang sangat mempengaruhi tindakan, serta wawasan yang dimilikinya. Berikut karakteristik nelayan yang menjadi sampel pada daerah
penelitian yang meliputi Tingkat pendidikan, umur, jumlah tanggungan , pengalaman melaut. Karakteristik Nelayan sampel dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 5. Karakteristik Nelayan Sampel
No. Uraian
Range Rataan
1 Tingkat Pendidikan Tahun
6-12 7.8
2 Umur Tahun
35-50 41.70
3 Jumlah Tanggungan Jiwa
2-6 3.53
4 Pengalaman Melaut Tahun
1-11 4.57
Sumber : Analisis Data Primer, tahun 2007 Lampiran 1
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nelayan sampel di Kelurahan Bagan Deli pada Tingkat pendidikan nelayan sampel berkisar antara 6
Universitas Sumatera Utara
12 tahun dengan rata-rata 7.8 tahun, hal ini menunjukkan bahwa nelayan sampel di daerah penelitian masih memiliki rata-rata tingkat pendidikan yang rendah
yaitu setingkat SMP Sekolah Menengah Pertama. Umur nelayan sampel berkisar antara 35-50 tahun dengan rata-rata 41.70
tahun, hal ini menunjukkan bahwa Nelayan sampel masih tergolong dalam kategori umur produktif sehingga dapat dikatakan bahwa Nelayan masih potensial
untuk mengelola hasil produksinya. Jumlah tanggungan nelayan sampel berkisar antara 2-6 jiwa dengan rata-
rata 3.53 jiwa, dan pengalaman sebagai nelayan sampel berkisar antara 1-11 tahun dengan rata-rata 4.57 tahun. dimana pengalaman nelayan akan berpengaruh
terhadap tingkat keterampilan nelayan dalam mengelola hasil produksi ikanya. Semakin lama nelayan mengusahakan perikanan lautnya maka semakin tinggi
pula pengetahuan dan wawasannya sehubungan dengan produksi yang dikelola.
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Besar Kapal dengan Jumlah Trip Menangkap Ikan di Laut di Daerah Penelitian.
Untuk mengetahui besar kapal dan jumlah trip menangkap ikan dalam menghasilkan produksi ikan tergantung dalam jumlah trip nelayan untuk pergi
menangkap ikan ke laut dan tergantung dengan besar kapal yang digunakan oleh nelayan untuk mendapatkan produksi tangkapan yang banyak. trip menangkap
ikan bagi nelayan beragam mulai dari 2 trip perbulan hingga 10 trip perbulan, untuk mengetahui bagaimana besar kapal yang digunakan dan jumlah trip di
daerah peenlitian dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 6. Jumlah Range Besar Kapal dan Jumlah Trip Pertahun untuk Menangkap Ikan di Laut di Daerah Penelitian.
No. Uraian
Range Rataan
1. Besar Kapal 5-94
27.20 2. Jumlah trip Tahun
60-120 114.80
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 1.
Trip melaut Nelayan di daerah Penelitian juga bervariasi antara 2 hari sampai 10 hari untuk 1 trip. Pada waktu kapal tidak berangkat kelaut, waktu ini di
maanfaatkan untuk membersihkan kapal dan memeriksa kondisi kapal. Berdasarkan tabel 6, diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan rataan untuk
besar kapal yan sering di gunakan oleh Nelayan untuk menghasilkan Produksi dengan besar kapal sebesar 5-94 Gt, dengan Jumlah rataan sebesar 27.20,
sedangkan untuk jumlah trip menangkap Ikan yang di lakukan oleh Nelayan berkisar sebesar 60-120 trip per tahunnya dengan jumlah rataan sebesar 114.80
dalam hal ini besar kapal yang di gunakan oleh Nelayan dan jumlah trip
Universitas Sumatera Utara
menangkap Ikan yang dilakukan oleh Nelayan sangat penting dalam menghasilkan produksi Ikan tangkap.
Biaya Produksi Ikan
Biaya produksi adalah seluruh total biaya variabel dan biaya tetap, selama proses produksi berlansung biaya variabel meliputi minyak tanah, solar, bensin,
garam, oli, bekal. Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan peralatan kapal, mesin, alat tangkap Biaya pemeliharaan peralatan, Biaya produksi ini sebagaian
besar dilokasikan untuk pembelian BBM. dipengaruhi oleh komponen input produksi tersebut. Rata-rata biaya produksi ikan terhadap nelayan dapat dilihat
pada Tabel berikut :
Tabel 7. Rata-rata biaya Porduksi Ikan Tahun.
No Komponen Biaya Produksi
Rp Thn Total
Rataan
1 Biaya Variabel Rp
10,018,280.000 333,942.667
2 Biaya Penyusutan Rp
83,690,815.02 2,789,693.83
3 Biaya Pemeliharaan Rp
6,535,000.00 217,833.33
4 Biaya Perizinan Rp
90,225,815,02 4,511,290,75
5 Total Biaya Produksi Rp
9,837,828,369,96 327,927,612,33
Sumber : Anlisis Data Primer Lampiran 7.
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa biaya variabel rata-rata pertahun adalah sebesar 333,942.667, dan biaya penyusutan rata-rata pertahun sebesar
2,789,693.83, biaya pemeliharaan rata-rata pertahun sebesar 217,833.33, dan biaya perizinan rata-rata 4,511,290,75 dan total biaya produksi rata-rata
pertahunnya sebesar 327,927,612,33. Berdasarkan tabel diatas maka biaya produksi yang paling tinggi mengeluarkan adalah Biaya perizinan dan yang
terendah biaya pemeliharaan.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil tersebut dapat dibuat kesimpulan dalam menghasilkan produksi ikan banyak mengeluarkan biaya produksi. banyaknya biaya produksi yang
dikeluarkan oleh nelayan untuk menghasilkan produksi ikan tangkap membuat para nelayan tidak berhenti untuk menangkap ikan dilaut, walaupun harga ikan
dibawah normal apalagi keadaan cuaca buruk sehingga harga ikan akan semakin naik karena disebabkan kurangnya nelayan pergi melaut pada musim cuaca buruk,
tetapi apabila keadaan cuaca baik nelayan pergi melaut juga banyak untuk menangkap Ikan dan harga ikan juga akan normal.
Penerimaan dan Pendapatan Bersih Produksi Ikan
Penerimaan dan Pendapatan Bersih Produksi Ikan . Penerimaan dalam produksi ikan adalah hasil kali antara total jumlah
pertrip pertahun yang dilakukan oleh nelayan dan harga penerimaan per trip, yang diukur jumlah trip dalam satuan rupiah dan Pendapatan bersih produksi
merupakan jumlah penerimaan dikurangi dengan seluruh biaya produksi. Rata- rata penerimaan dan pendapatan bersih pertahun pada produksi ikan dapat dilihat
pada Tabel berikut :
Tabel 8. Penerimaan dan Pendapatan Bersih Rata-rata Produksi Ikan pertahun. No
Uraian Total
Rataan
1 Jumlah Trip pertahun kali 2,296.00
114,80 2 Harga Penerimaan per trip Rp
214,069,000.00 7,135,633.33
3 Penerimaan Rp 16,373,264,000.00
545,775,466.67 4 Biaya Produksi Rp
9,837,828,369,96 327,927,612,33
5 Pendapatan Bersih Rp 10,541,120,486,89
351,370,682,90
Sumber : Anlisis Data Primer Lampiran 8.
Berdasarkan dari tabel 8 diatas hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerimaan pertahunya sebesar Rp 16,373,264,00.00 dengan
Universitas Sumatera Utara
rata- rata perbulanya sebesar Rp 1,543,655.36 dan pendapatan bersihnya sebesar Rp 10,541,120,486,89 dengan rata-rata sebesar Rp 351,370,682,90 dengan
pendapatan bersih perbulanya sebesar Rp 1,108,258.05 adalah lebih besar dari upah minimum provinsi yaitu sebesar Rp 820.000 bulanya. adanya Hipotesis
yang menyatakan bahwa penerimaan dan pendapatan bersih produksi ikan tangkap di daerah penelitian adalah tinggi ,di terima.
Analisis Regresi Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Pengalaman Melaut, Jumlah Tenaga Kerja, Modal Terhadap Produksi Ikan Tangkap di daerah
Penelitian.
Hasil analisis Uji Regresi Linier Berganda Pengaruh Pengalaman melaut, jumlah tenag kerja, modal terhadap produksi ikan tangkap an dapat dilihat pada
Tabel 9 :
Tabel 9 : Analisis Regresi Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Pengalaman Melaut, Jumlah Tenaga Kerja, Modal Terhadap Produksi Ikan
Tangkap di daerah Penelitian.
Variabel Koefisien
Regresi Standar Error
t-hitung Signifikansi
X
1
0.654 0.841
1.754 X
3
0.260 0.704
0.711 Tn
X
4
0.409 0.000
-1.765
Intercept = 4.518 Multiple R = 0.103
R = 0.321 t- tabel
;0.05 = 1.701 F- hitung = 6.977
F tabel 1-
; n-k-1 = 4.65 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 9.
Keterangan : Tn = Tidak Nyata = Nyata
Hasil Regresi di peroleh bentuk fungsi Regresi Linier Berganda Sebagai berikut :
Y = 4.518 + 0.654 X
1
0.260 X
2
- 0.409 X
3
Universitas Sumatera Utara
Interpretasi terhadap hasil analisis adalah
1. Secara serempak