Aspek Sosial Aspek Fisik dan Prasarana meliputi :

ditambah dengan ongkos penjulan hasil, termasuk ongkos bahan bakar, oli, es dan garam, biaya lain yang masih termasuk ongkos eksploitasi seperti biaya reparasi seluruhnya tanggungan dari perikanan alat dan boat Mulyadi, 2005. Permasalahan dalam pembangunan perikanan dalam hal ini, di defenisikan sebagai segenap perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kenyataan yang terjadi. Kondisi sosok dan profil pembangunan perikanan Indonesia yang diinginkan adalah suatu pembangunan perikanan yang dapat dimanfaatkan sumberdaya perikanan beserta ekosisitem perairanya untuk kesejahterahan umat manusia, terutama nelayan dan petani ikan secara berkelanjutan Mulyadi,2005. Permasalahan pokok yang dihadapi dalam pembangunan bidang perikanan dan kelautan dapat di kategorikan dalam empat aspek utama : 1. Aspek Fisik dan Prasarana 2. Aspek Ekonomi

3. Aspek Sosial Aspek Fisik dan Prasarana meliputi :

1. Kualitas dan kuantitas dan sarana prasarana bidang perikanan dan kelautan yang belum memadai dalam mendukung laju pembangunan bidang perikanan dan kelautan . 2. Belum adanya integrasi secara terpadu antara pembangunan wilayah yang satu dengan lainya karena pada prinsipnya terdapat keterpaduan dan keterkaitan antara pembangunan kota dengan pembangunan wilayah lainya yang terletak di sekitar wilayah kota khususnya wilayah utara Kota Medan yang saling mendukung satu sama yang lainnya. Universitas Sumatera Utara 3. Belum adanya pemanfaatan, pengelolaan,dan pengendalian tata ruang lahan yang dijalankan dengan baik antara pemangku dan kepentingan di daerah pesisir dan pantai sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku sehingga pemanfaatan dan pengelolaan wilayah pesisir pantai belum dapat dilaksanakan dengan baik. 4. Pemanfaatan sumber daya perikanan yang berlebihan mempercepat berkurangnya spesies tertentu, hal ini terjadi pada hasil produksi nelayan di Belawan secara jenis telah mengalami penurunan. Aspek Ekonomi : 1. Keterbatasan informasi pemasaran informasi produk perikanan dan kelautan, keterbatasan teknologi serta minimnya permodalan usaha merupakan faktor penghambat dalam bersaing dengan produk perikanan dan kelautan dengan sejenis dengan negara lain. 2. Kecenderungan terjadi konversi lahan dan pencemaran limbah menuju ke perairan laut yang mengakibatkan degradasi fisik di wilayah pesisir pantai, mengakibatkan penurunan produksi perikanan tangkap dan budidaya. 3. Sikap kewirausahaan masyarakat pesisir relatif sangant rendah sehingga mempengaruhi kengganan investor untuk berinvestasi mengakibatkan rendahnya iklim usaha dan mempengaruhi tingkat lapangan kerja. Universitas Sumatera Utara Aspek Sosial : Tingkat pendidikan,Pengalaman melaut, jumlah tenaga kerja yang berpengaruh dalam membantu perkembangan produksi ikan dan mempengaruhi tingkat produktifitas sehari-hari. Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan, 2006. Keadaan sosial ekonomi memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan kehidupan sehari-hari. Maka untuk menutupi kebutuhan ekonomi diperlukan kondisi sosial ekonomi yang memadai. Adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi keluarga akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam. Status sosial ekonomi masyarakat yang telah memadai merupakan salah satu faktor dalam perkembangan sosial, tingkat status sosial ekonomi ini sangat berkaitan dengan tingkat pendapatan yang diperoleh seseorang atau anggota masyarakat Mulyadi, 2005. Pembangunan perikanan masih jauh dari harapan. Dikatakan demikian karena nelayan dan petani ikan sebagian masih merupakan penduduk miskin, perolehan devisa yang relatif masih kecil, sumbangan terhadap PDB nasional yang masih rendah, sementara beberapa stok ikan di beberapa kawasan perairan sudah mengalami kondisi tangkap lebih. Hal tersebut dapat terjadi terutama pada pengelolaan pembangunan yang selama ini yang di terapkan kurang besar. Dengan kata lain, selama ini telah terjadi mis manajemen pada pembangunan nasional Mulyadi, 2005. Dalam upaya meningkatkan laju pembangunan perikanan dan kelautan secara langsung ataupun tidak langsung membutuhkan dukungan yang aktif dari Universitas Sumatera Utara masyarakat dan stake holder terkait di sekitarnya.Untuk itu dalam pencairan di rumuskan kebijakan bidang perikanan dan kelautan yang mengarahkan bagaimana program dan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang di rencanakan sebagai berikut: 1. Mendorong peningkatan produksi perikanan dan kelautan serta komoditi ekspor baik secara kualitatif maupun kuantitatif sehingga meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan. 2. Mendorong terciptanya kualitas sumberdaya masyarakat perikanan dan kelautan dalam penguasaan IPTEK bidang perikanan dan kelautan. 3. Mendorong terselenggaranya pemafaatan,pengelola dan pengendali sumber daya hayati perikanan dan kelautan secara efisien, lestari dan berbasis kerakyatan. 4. Mendorong terselenggaranya pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana bidang perikanan dan kelautan. 5. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang pesisir dan laut secara maksimal. 6. Mendorong peningkatan pendapatan asli daerah PAD bidang perikanan dan kelautan. Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan, 2006. Istilah faktor produksi sering disebut sebagai Korbanan Produksi , karena faktor produksi tersebut dikorbankan untuk menghasilkan produksi. Dalam bahasa inggris faktor produksi disebut sebagai Input , macam faktor produksi ini perlu diketahui kualitasnya dan jumlahnya oleh produsen. Oleh karena itu untuk menghasilkan suatu produk maka diperlukan pengetahuan Universitas Sumatera Utara hubungan antara faktor produksi Input dan produk Output. Hubungan antara input dan output ini disebut dengan faktor relationship FR. Dalam rumus matematis, FR ini ditulis dengan : analisis statistik Uji Regresi linier berganda sebagai berikut : Y = f X1,X2, X3, Xn Dimana : Y = Produk atau variabel yang dipengaruhi oleh faktor produksi X X = Faktor produksi atau variabel yang mempengaruhi Y Sudjana,1975. Dalam proses produksi perikanan, maka Y dapat berupa Produksi Perikanan dan dapat berupa Lama melaut, umur peralatan, jumlah tenaga kerja. namun demikian dalam praktek ketiga faktor produksi tersebut belum cukup untuk dapat menjelaskan Y. Faktor-faktor dalam produksi, dan lain-lain berperan dalam mempengaruhi tingkat produksi Sudjana,1975. Pendapatan untuk produksi adalah selisih antara penerimaan dengan biaya- biaya produksi. Pernyataan ini dapat di tuliskan sebagi berikut: Pd = TR TC Dimana : Pd = Pendapatan kuntungan Rp TR = Total Revenue Total Penerimaan Rp TC = Total Cost Total Biaya Rp Untuk mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan suatu produksi ikan pada nelayan, harus dilihat input yang masuk dalam proses produksi. Dengan demikian akan dapat mengetahui tingkat efisiensi yaitu dengan melihat tingkat kenaikan ROI Return of invesment dari masing-masing hasil produksi nelayan Soekartawi, 1995 : 54-57. Universitas Sumatera Utara Kerangka Pemikiran Perikanan merupakan sumber mata pencaharian utama penduduk di daerah penelitian yang terletak di pantai timur Sumatera Utara. Dalam menangkap ikan nelayan mengunakan kapal dengan berbagai macam jenisnya yang akan mempengaruhi jumlah tangkapan nelayan. Semakin besar kapal maka semakin sedikit jumlah tripnya dan semakin besar kapal maka semakin lama berada di laut. Peningkatan produksi dan hasil yang baik bergantung pada penggunaan faktor- faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi ikan. Laut adalah sebagai faktor produksi utama di samping faktor produksi yang lain seperti kapal, dan sarana dan prasarana seperti kapal motor ,alat tangkap dan sebagainya sangat mempengaruhi terhadap produksi ikan terhadap nelayan, serta faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi seperti pengalaman melaut, jumlah tenaga kerja, modal jumlah tangkapan nelayan yang bersifat tidak tetap dan juga sangat bergantung kepada musim, dan faktor lain yang tidak dapat dikendalikan seperti cuaca. Besar kapal dan sarana produksi yang berbeda dalam menjalankan usaha untuk produksi ikan laut akan mempengaruhi jumlah produksi tangkapan nelayan. Nelayan dengan kapal yang lebih besar akan mempunyai jumlah tangkapan yang menghasilkan produksi akan lebih besar di bandingkan dengan kapal yang kecil, namun belum tentup roduktifitasnya baik, Produktifitas adalah perbandingan jumlah produksi yang dihasilkan nelayan denagn besarnya kapal. Perbedaan dalam pengguanaan faktor-faktor produksi yang tersedia mempengaruhi terhadap produksi ikan. Universitas Sumatera Utara Hasil tangkapan yang di dapat nelayan dijual kepada konsumen untuk mendapatkan penerimaan. Biaya produksi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan nelayan untuk menjalankan hasil produksi ikan yang merupakan pengeluaran untuk memperoleh faktor- faktor produksi. Penerimaan dari hasil penjualan hasil produksi setelah dikurangi biaya produksi adalah pendapatan nelayan dari hasil produksi ikan laut yang di usahakan. Untuk tingkat keberhasilan suatu produksi ikan pada nelayan dapat dilihat input yang masuk dalam proses produksi. Dengan demikian akan dapat mengetahui tingkat efisiensi yaitu dengan melihat tingkat efisiensi kenaikan ROI Return of invesment dari masing-masing hasil produksi terhadap nelayan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema kerangka pemikiran berikut Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran keterangan : Saling berpengaruh ............. : Kurang Nelayan Kapal yang di gunakan Produksi ikan tangkap Faktor mempengaruhi Sosial Ekonomi 1. Pengalaman melaut 2. Jumlah Tenaga Kerja 4. Modal Pendapatan Bersih Jumlah trip Penerimaan Tingkat Efisiensi Total Biaya Produksi Universitas Sumatera Utara Hipotesis Penelitian : 1. Semakin besar kapal maka semakin rendah jumlah trip menangkap ikan di daerah penelitian. 2. Biaya produksi dan pendapatan bersih nelayan cukup besar di daerah penelitian 3. Ada pengaruh faktor sosial ekonomi pengalaman melaut, jumlah tenaga kerja, modal secara serempak dan parsial Terhadap Produksi Ikan tangkap di daerah Penelitian. 4. Tingkat Efisiensi usaha penangkapan ikan di laut cukup besar di daerah penelitian. Universitas Sumatera Utara METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah yang menjadi Tempat penelitian adalah Kota Medan yang ditentukan secara perposive disengaja, maksudnya daerah dipilih berdasarkan tujuan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Dari data sekunder yang diperoleh penelitian dilakukan dikelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Karena tempat ini terdapat tempat pelabuhan yang cukup besar yang berukuran 100 GT, dan kelurahan ini terdapat sebuah pelabuhan perikanan yaitu pelabuhan perikanan yang merupakan tempat kapal untuk menghasilkan produksi tangkapan ikan. Metode Penentuan Sampel Penelitian dilakukan di daerah Kelurahan Bagan Deli jumlah penduduk di daerah penelitian adalah dengan jumlah 365 KK. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah yang berprofesi sebagai nelayan dan yang menghasilkan produksi ikan tangkap dengan jumlah populasi 108 orang. Sampel diambil 30 dari populasi dengan metode Simple Random Sampling dengan jumlah sampel 30 sampel nelayan di daerah penelitian. Metode Pengumpul Data Jenis data yng digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam data yaitu: Universitas Sumatera Utara - Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada nelayan yang menjadi sampel dengan mengunakan daftar pertayaan yang telah dibuat. - Data sekunder, yaitu data yang diperoleh atau diambil dari Kantor Kecamatan, Dinas Perikanan, dan instansi lain yang ada kaitannya dengan penelitian. Metode Analisis Data Data primer yang telah di peroleh terlebih dahulu ditabulasikan, kemudian dianalisis dengan mengunakan alat uji statistik yang sesuai. Unuk menguji hipotesis 1, Dianalisis dengan mengunakan metode analisis deskriptif Untuk menguji hipotesis 2, dianalisis dengan mengunakan metode analisis dengan rumus : Pd = TR TC Dimana : Pd = Pendapatan Rp TR = Total Penerimaan Rp TC = Total Biaya Rp Sedangkan biaya dapat dihitung langsung dengan menjumlahkan biaya- biaya produksi yang ada baik biaya tetap maupun biaya variabel Soekartawi,1995 : 54. Untuk Menguji hipotesis 3, dianalisis dengan mengunakan metode Regresi Linier Berganda dengan rumus : Y = a + a 1 x 1 + a 2 x 2 + a 3 x 3 + e Universitas Sumatera Utara Dimana : Y = Produksi ikan tangkap Kg a = Koefesien Intercept a 1 a 2 a 3 ...... = Koefesien Regresi X 1 = Pengalaman Melaut Tahun X 2 = Jumlah Tenaga Kerja Jiwa X 3 = Modal Rp e = error Untuk melihat apakah variabel X berpengaruh secara serempak terhadap Y diuji F statistik dengan kriteria uji sebagai berikut : Tabel hitung F F  , maka Ho diterima, tidak ada pengaruh nyata secara simultan Tabel hitung F F  , maka Ho ditolak, ada pengaruh nyata secara simultan 1 k n reg Jk k reg Jk F    Dimana : Jk reg : Jumlah kuadrat regresi Jk reg : Jumlah kuadrat galat n : Jumlah sampel k : Jumlah variabel Untuk menguji secara parsial digunakan uji t dengan rumus sebagai brikut th = b i Sb i Keterangan : b i = Koefisien Regresi Dengan Kriteria uji : Jika th t tabel maka H O diterima dan H 1 ditolak Universitas Sumatera Utara Jika th t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima Sudjana,1975. Untuk Menguji hipotesis 4, dianalisis dengan menggunakan Metode ROI Return of Invesment dengan Rumus : ROI Return of Ivesment = 100 tan x Modal laba bersih Pendapa Kriteria: Jika ROI tingkat suku bunga yang berlaku, maka untuk produksi ikan layak untuk di hasilkan atau diusahakan. Jika ROI  tingkat suku bunga yang berlaku, maka produksi ikan tidak layak untuk dihasilkan atau diusahakan. Soekartawi, 1995. Definisi dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalah-pahaman mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut : Definisi 1. Nelayan sampel adalah orang yang menangkap ikan dan yang menghasilkan produksi ikan 2. Kapal adalah perahu atau kapal yang di gunakan untuk menghasilkan produksi ikan di laut 3. Umur peralatan adalah suatu bentuk yang digunakan untuk menangkap ikan dan berpengaruh untuk menghasilkan produksi ikan Universitas Sumatera Utara 4. Jumlah tenaga kerja adalah orang yang bekerja di kapal yang bekerja untuk menghasilkan produksi ikan dari laut 5. Pengalaman melaut adalah nelayan yang telah lama menjadi nelayan dan sering melakukan menangkap ikan di laut untuk menghasilkan produksi 6. Jumlah trip adalah Jumlah frekuensi nelayan pergi kelaut menangkap ikan dan hasil lautnya. 7. Modal adalah biaya yang digunakan nelayan untuk menghasilkan produksi 8. Produksi adalah seluruh hasil tangkapan ikan yang di hasilkan oleh nelayan dalam jumlah tonkg. 9. Penerimaan adalah hasil penjualan hasil tangkapan nelayan sebelum di kurangi biaya produksi. 10. Pendapatan adalah hasil penjualan hasil produksi penerimaan nelayan yang dikurangi dengan biaya produksi. 11. Biaya Produksi adalah biaya yang dapat dihitung langsung dengan menjumlahkan biaya tetap maupun biaya variabel.

12. Tingkat Efisiensi adalah selisih dari pendapatan bersih laba di bagi modal

Dokumen yang terkait

Analisis Hasil Tangkapan Alat Penangkapan Jaring Insang Satu Lembar (Gillnet¬) dan Tiga Lembar (Trammel net) di Perairan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

12 145 97

Analisis Ekonomi Usaha Penangkapan Ikan Laut Berdasarkan Jenis Dan Besarnya Investasi Alat Tangkap

0 34 104

TAP.COM - ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI ... - EPRINTS UNDIP

1 1 107

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 13

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 6

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 24

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai) Chapter III VI

0 0 27

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 3 3

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 11