60
Tabel 4.18 Tingkat Pelaksanaan Wajib Belajar Sembilan Tahun
dari Faktor Jarak Tempat Tinggal dengan Sekolah
No Interval skor Kriteria
Frekuensi Persentase 1
25,00 – 43,75 Sangat Rendah
29 85.3
2 43,76 – 62,50
Rendah 5
14.7 3
62,51 – 81,25 Tinggi
0.0 4
81,26 - 100 Sangat Tinggi
0.0 Jumlah
34 100
Sumber : Hasil Analisis Penelitian Tahun 2007 Lampiran No 7 Hal 86 Sebanyak 85,3 responden menyatakan faktor jarak tempat tinggal
dengan sekolah sangat rendah dan 14,7 responden menyatakan rendah dalam mengikuti program wajib belajar sembilan tahun bagi anak usia sekolah
karena faktor jarak tempat tinggal dengan sekolah.Tabel 4.18. Oleh karena itu kodisi tersebut dapat di jadikan faktor penghambat
pelaksanana program wajib belajar 9 tahun bagi anak usia sekolah di Desa Sendang Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri.Secara umum faktor jarak
antara tempat tinggal dengan sekolah menjadi faktor penghambat sangat tinggi dalam pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun.
6. Fasilitas Jalan
Kondisi jalan menurut persepsi responden tidak begitu menghambat pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun. Hal ini disebabkan karena sebagian
besar kondisi jalan menuju ke sekolah sudah beraspal. responden menyatakan bahwa kondisi jalan di lingkungan tempat tinggal adalah sebagai berikut:
61
Tabel 4.19 Keadaan Jalan yang ada di lingkungan tempat tinggal
No Kondisi jalan
Frekuensi Persentase 1 Beraspal
1 2.9
2 Makadam 23
67.6 3 Berbatu
10 29.4
4 Tanah 0.0
Jumlah 34
100 Sumber : Data Primer Lampiran No 5 Halaman 84
Sebanyak 67,6 keadaan jalan di lingkungan tempat tinggal berbentuk makadam, sedangkan 29,4 masih berbatu Tabel 4.19. Kondisi jalan
menuju SD terdekat juga sudah berbentuk makadam dan beraspal Tabel 4.20
Keadaan Jalan Menuju SD terdekat
No Kondisi jalan
Frekuensi Persentase 1 Beraspal
6 17.6
2 Makadam 17
50.0 3 Berbatu
11 32.4
4 Tanah 0.0
Jumlah 34
100 Sumber : Data Primer Lampiran 5 Halaman 84
Terlihat dari tabel 4.20 di atas, sebanyak 50 jalan menuju SD terdekat berbentuk makadam, sedangkan 32,4 berbatu dan 17,6 yang sudah
beraspal. Namun demikian semua jalan menuju SLTP terdekat sudah berbentuk aspal yang dilalui setelah jalan kaki selama 5 Km sampai ke jalan
raya yang kemudian dilanjutkan naik angkutan umum untuk menuju ke
62
sekolah. Lebih jelasnya dapat dilihat dari distribusi frekuensi tingkat hambatan siswa karena faktor kondisi jalan, sebagai berikut.
Tabel 4.21 Tingkat Pelaksanaan Wajib Belajar Sembilan Tahun
dari Faktor Kondisi Jalan Menuju Ke Sekolah
No Interval skor
Kriteria tingkat
hambatan Frekuensi Persentase
1 25,00 – 43,75
Sangat Rendah 0.0
2 43,76 – 62,50
Rendah 0.0
3 62,51 – 81,25
Tinggi 14
41.2 4
81,26 - 100 Sangat Tinggi
20 58.8
Jumlah 34
100 Sumber : Data Penelitian Tahun 2007 Lampiran No 8 Halaman 87
Tabel 4.21 di atas, sebanyak 41,2 responden menyatakan tinggi dan 58,8 responden menyatakan sangat tinggi atau tidak ada hambatan
mengikuti kegiatan wajib belajar sembilan tahun jika dilihat dari kondisi jalan Faktor kondisi jalan di daerah penelitian sebenarnya tidak begitu
menghambat pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun bagi anak usia sekolah di Desa Sendang Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Karena
sebagian besar jalan yang ada di daerah penelitian tergolong sudah baik dengan keadaan jalan di lingkungan tempat tinggal sudah berbentuk makadam
67,6 dan sedikit yang masih berbatu 29,4. Jalan yang menuju ke SD serta jalan yang digunakan untuk menuju ke jalan raya yang digunakaan untuk
berangkat ke SMP sudah beraspal.
63
7. Sarana Transportasi