Hockey Kondisi Fisik Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Hockey

Hokcey merupakan suatu permainan yang kreatif, bahkan bisa lebih kreatif dari sepak bola. Berbeda dengan sepak bola yang dimainkan dengan bola berukuran besar yang digerakkan dengan kaki dan seluruh tubuh kecuali tangan. Hockey dimainkan dengan menggerakan bola yang sekecil bola tenis dengan stik selebar 5 centimeter yang bengkok ujungnya dan tidak boleh dipakai sebalik atau bolak balik Primadi Tabrani, 1985:63. Sedangkan menurut Ward, Carl 1996:2, Hockey adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang terdiri dari 11 pemain. Setiap tim memilki 1 penjaga gawang, 5 pemain depan, 3 pemain tengah dan 2 pemain belakang. Tujuan permainan adalah untuk memasukan bola ke gawang lawan, pukulan bola hanya boleh menggunakan stik hockey, tidak boleh ditendang, dilempar atau dilambungkan dengan anggota badan. Hockey adalah olahraga dengan gaya permainan cepat. Secepatnya mengumpan bola, sedikit mungkin menggiring atau mengolah bola, berlari secepat mungkin ke arah gawang lawan, dan berusaha secepat mungkin memasukan bola ke gawang lawan. Dengan gaya permainan tersebut, hockey merupakan olahraga yang membutuhkan banyak energi sehingga atlet dituntut memiliki kondisi fisik yang baik untuk pencapaian prestasi optimal.

2.1.2 Kondisi Fisik

Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan. Walaupun di sana sini dilakukan dengan sistem prioritas tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan atau status yang dibutuhkan. M. Sajoto, 1988:16. Kondisi fisik adalah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawar-tawar lagi. Menurut Harsono 1988:153, jika kondisi fisik baik maka: 1 akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung. 2 akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan dan lain-lain komponen kondisi fisik. 3 akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan. 4 akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan. 5 akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh apabila sewaktu- waktu respon demikian diperlukan. Proses latihan kondisi fisik dalam olahraga, adalah suatu proses yang harus dilakukan dengan hati-hati, dengan sabar dan dengan penuh kewaspadaan terhadap atlet. Melalui latihan yang berulang-ulang dilakukan, yang intensitas dan kompleksitasnya sedikit demi sedikit bertambah, lama kelamaan atlet akan berubah menjadi seseorang yang lebih pegas, lebih lincah, lebih terampil dan lebih berhasil guna Harsono 1988:154. Kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan bagi atlet hockey. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara sistematis yang ditujukan untuk meningkatkan kondisi fisik dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian dapat mencapai prestasi yang lebih baik.

2.1.3 Komponen Kondisi fisik