14
Setelah selesai mengolah data hasil survai Delphi kedua didapatkan konsensus atau kesepametode design buildrancang bangun.
15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data melalui Kuisioner Delphi
Responden yang menjadi target dalam penelitian ini adalah para expert yang memiliki pemahaman yang mendalam dan keahlian di bidang metode design
build atau metode rancang bangun. Para expert tersebut diminta untuk memberikan opini dan pendapat mereka mengenai kendala dalam menerapkan
metode design build rancang bangun. Dalam survei kuisioner Delphi ini 40 expert diundang untuk berpartisipasi
dalam survei. Namun hanya 30 orang yang bersedia berpartisipasi dalm survei ini. Adapun para expert tersebut berasal dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Bali, Dinas Cipta Karya, Lembaga Pengadaan Jasa Konstruksi LPJK, kontraktor yang pernah menangani proyek dengan metode design build, dan konsultan
perencana dan pengawas yang pernah terlibat dalam proyek design build rancang bangun.
Survei kuisioner Delphi dalam penelitian ini dilakuaakn sebanyak dua putaran karena konsensus atau kesepakatan telah dicapai dalam 2 putaran,
sehingga tidak perlu lagi dilanjutkan ke putaran berikutnya.
4.2 Pemahaman Stakeholder Mengenai Metode Design Build Rancang Bangun
. Tujuansurvei kuisioner Delphi ini adalah untuk mencari konsensus atau
kesepakatan diantra para expert. Metode design build atau rancang bangun ini masih sangat jarang diterapkan walaupun dikatakan lebih menguntungkan dan
sudah ada dalam peraturan jasa konstruksi. Untuk itulah maka perlu diketahui pemahaman para stakeholder mengenai metode design build rancang bangun ini.
4.2.1 Delphi Putaran Pertama
16
Pemahaman stakeholder mengenai metode design build ini dikatagorikan menjadi dua grup yaitu konsep metode design build dan keuntungan design
buildrancang bangun. Tabel 4.1 Pemahaman Mengenai Definisi Metode Design Build Rancang
Bangun
Pemahaman mengenai Konsep DB Mean
Median Mode
SD Rating
Definisi
1 Klien langsung mengadakan perjanjian
dengan kontraktor untuk menyelesaikan perencanaan dan tahap
konstruksi 5.10 6.00 6.00 1.518
Tinggi 2
Penyedia jasa mempunyai satu tanggung jawab untuk perencanaan dan
konstruksi 5.20 5.00 5.00 1.152
3 Penyedia jasa merencanakan sekaligus
melaksanakan pekerjaan konstruksi 5.05 5.00 6.00 1.317
4 Proyek dikerjalan oleh satu badan
usaha 4.65 5.00 5.00 1.137
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hampir semua stakeholder mempunyai tingkat persetujuan yang tinggi mengenai definisi metode design build atau rancang
bangun dengan . Hal ini terlihat dari nilai nilai median 6 dan 5. Tabel 4.2 Pemahaman Mengenai Karakteristik Kontrak dan Procurement Metode
Design Build Rancang Bangun
Pemahaman mengenai Konsep DB Mean
Median Mode
SD Rating
Karakteristik Kontrak dan Procurement 1
Mengintegrasikan pekerjaan perencanaan dan konstruksi dalam satu
kontrak 5.10 5.00 5.00 1.210
Tinggi 2
Perencanaan dan Konstruksi dalam satu pengadaan procurement
5.00 5.00 5.00 1.214 3
Menggunakan kontrak lumpsum fixed price
4.50 5.00 5.00 1.192 4
Menggunakan metode tender terbatas 4.40
5.00 5.00
1.429 5
Perencanaan dan Konstruksi dibayar 4.40
5.00 5.00
1.188