c. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat di daerah; d.
Pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat; e.
Pelaksanaan koordinasi penegakan Perda dan peraturan kepala daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil daerah, danatau aparatur lainnya;
f. Pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar
mematuhi dan menaati Perda dan peraturan kepala daerah; dan g.
Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala daerah.
Peranan Satpol PP yang meliputi mengenai tugas, fungsi dan wewenang dari Satpol PP itu sendiri. Dalam penjelasan umum PP Nomor 6 Tahhun 2010
tersebut disebutkan Satpol PP mempunyai tugas membantu kepala daerah untuk menciptakan suatu kondisi daerah yang tentram, tertib dan teratur sehingga
penyelenggaraan roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan aman. Selain itu, disamping menegakan
Perda, Satpol PP juga dituntut untuk menegakan kebijakann pemerintah daerah lainnya yaitu peraturan kepala daerah.
1.2 Pengertian Izin
Menurut Sjachran Basah, izin adalah perbuatan hukum administrasi negara bersegi satu yang mengaplikasikan peraturan dalam hal konkret berdasarkan
persyaratan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan.
26
E. Utrech mengatakan bahwa bilamana peraturan umumnya tidak melarang suatu perbuatan, tetapi masih juga memperkenakannya
asal saja diadakan secara yang ditentukan untuk masing-masing hal konkret, maka keputusan administrasi negara yang memperkenankan perbuatan tersebut bersifat
suatu izin vergunning.
27
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu Daerah terdapat
pengertian izin yaitu dalam ketentuan tersebut izin diartikan sebagai dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah atau
peraturan lain yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegiatan
tertentu. Pengertian izin sendiri dalam Peraturan tersebut lebih ditekankan pada izin tertulis yang berbentuk dokumen, sehingga yang disebut izin tidak termasuk
yang diberikan secara lisan. Terdapat beberapa istilah lain yang sedikit banyak memiliki kesejajaran
dengan izin yaitu dispensasi, konsesi dan lisensi. Dispensasi adalah keputusan adminstrasi negara yang membebaskan suatu perbuatan dari kekuasaan peraturan
yang menolak perbuatan tersebut. Lisensi adalah suatu izin yang memberikan hak untuk menyelenggarakan suatu perusahaan. Lisensi digunakan untuk menyatakan
suatu izin yang memperkenankan seseorang untuk menjalankan suatu perusahaan dengan izin khusus atau istimewa. Sedangkan konsensi merupakan suatu izin
26
Sjachran Basah, 1995, Pencabutan Izin Salah Satu Sanksi Hukum Administrasi, Makalah Pada Penataran Hukum Administrasi Di Lingkungan di Fakultas Hukum Unair,
Surabaya, h.1-2.
27
E. Utrecht, 1998, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Pustaka Tinta Mas, Surabaya, h.11.
berhubungan dengan pekerjaan yang besar dimana kepentingan umum terlibat erat sekali sehingga sebenarnya pekerjaan itu menjadi tugas pemerintah, tetapi oleh
pemeritah diberikan hak penyelenggaraannya kepada konsesionaris pemegang izin yang bukan pejabat pemerintah. Bagir Manan menyebutkan bahwa izin
dalam arti luas berarti suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk memperbolehkan melakukan tindakan atau perbuatan
tertentu yang secara umum dilarang.
28
N.M. Spelt dan J.B.J.M ten Berge membagi pengertian izin dalam arti luas dan sempit, yaitu Izin adalah salah satu instrumen yang paling banyak digunakan
dalam Hukum Administratif. Pemerintah menggunakan izin sebagai sarana yuridis untuk mengemudikan tingkah laku para warga.Izin ialah suatu persetujuan
dari penguasa berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah untuk keadaan
terntentu menyimpang
dari ketentuan-ketentuan
larangan perundangan.Dengan memberi izin, penguasa memperkenankan orang yang
memohonnya untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang sebenarnya dilarang. Ini menyangkut perkenaan bagi suatu tindakan yang demi kepentingan
umum mengharuskan pengawasan khusus atasnya. Ini adalah paparan luas dari pengertian izin.
Izin dalam arti sempit adalah pengikatan-pengikatan pada suatu peraturan izin pada umumnya didasarkan pada keinginan pembuat undang-undang
untuk mencapai suatu tatanan tertentu atau untuk menghalangi keadaan-keadaan yang buruk. Tujuannya ialah mengatur tindakan-tindakn yang leh pembuat
28
Ridwan HR, op.cit, h.199.
undang-undang tidak seluruhnya dianggap tercelaa, namun dimana ia mengingankan dapat melakukan pengawsan sekadarnya.Yang pokok pada izin
dalam arti sempit ialah bahwa suatu tindakan dilarang, terkecuali diperkenankan, dengan tujuan agar dalam ketentuan-ketentuan yang disangkutkan dengan
perkenaan dapat dengan teliti diberikan batas-batas tertentu bagi tiap kasus. Jadi persoalannya bukanlah untuk hanya memberi perkenaan dalam keadaan-keadaan
yang sangat khusus, tetapi agar tindakan-tindakan yang diperkenankan dilakukan dengan cara tertentu dicantumkan dalam ketentuan-ketentuan.
29
1.2.1
Unsur – Unsur Perizinan
Dilihat dari pemaparan pendapat pada pakar tersebut, dapat disebutkan bahwa izin adalah perbuatan pemerintah bersegi satu berdasarkan peraturan
perundang-undangan untuk diterapkan pada peristiwa konkret menurut prosedur dan persyaratan tertentu. Dari pengertian ini ada beberapa unsur dalam perizinan,
yaitu : a.
Instrumen Yuridis Untuk menjaga ketertiban dan keamaanan serta mengupayakan
kesejahteraan umum, hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah. Tugas dan kewenangan pemerintah untuk menjaga ketertiban dan
keamanan merupakan tugas klasik yang sampai kini maih tetap dipertahankan. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang di bidang
pengaturan, muncul beberapa instrumen yuridis untuk menghadapi peristiw
29
Ibid
individual dan konkret yaitu dalam bentuk keputusan. Sesuai dengan sifatnya, individual dan konkret, keputusan ini merupakan ujung tombak
dari instrumen hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan atau sebagai norma penutup dalam rangkaian norma hukum. Salah satu wujud dari
keputusan ini adalah izin. Berdasarkan jenis-jenis keputusan izin termasuk sebagai keputusan yang bersifat konstitutif, yakni keputusan yang
menimbulkan hak baru yang sebelumnya tidak dimiliki oleh seseorang yang namanya tercantum dalam keputusan itu. Dengan demikian, izin
merupakan instrumen yuridis dalam bentuk keputusan yang bersifat konstitutif dan yang digunakan oleh pemerintah untuk menghadapai atau
menetapkan peristiwa konkret. b.
Peraturan Perundang-undangan Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan merupakan salah
satu prinsip dalam negara hukum. Dimana memiliki makna yaitu setiap tindakan hukum pemerintah baik dalam menjalankan fungsi pengaturan
maupun fungsi pelayanan harus didasarkan pada wewenang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembuatan dan
penerbitan keputusan izin merupakan tindakan hukum pemerintah. Sebagai tindakan, harus ada wewenang yang diberikan oleh peraturan perundang-
undangan atau harus berdasarkan asas legalitas. Tanpa ada dasar wewenang, tindakan hukum itu menjadi tidak sah. Oleh sebab itu dalam
penerbitan izin harus ada wewenang dari pemerintah. Wewenang yang
diperoleh pemerintah untuk mengeluarkan izin ditentukan secara tegas dalam peraturan perundang-undangan.
c. Organ Pemerintahan
Organ pemerintah adalah pihak yang memiliki kewennagan untuk mengeluarkan beschikking, dimana pihak yang dimaksudkan adalah organ
yang menjalankan urusan pemerintah baik ditingkat pusat maupun daerah. Banyaknya organ pemerintah yang berwenang memberikan izin tentu akan
berakibat pada penghambatan penerbitan izin, bahkan tidak mencapai sasaran yang hendak di capai. Hal ini berarti campur tangan pemerintah
dalam bentuk regulasi perizinan dapat menimbulkan kejenuhan bagi pelaku kegiatan yang membutuhkan izin, apalagi kegiatan usaha yang
menghendaki kecepatan pelayanan dan menuntut efisiensi. d.
Peristiwa Konkret Peristiwa konkret adalah peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu, orang
tertentu, tempat tertentu dan fakta hukum tertentu. Peristiwa konkret ini beragam, dan sejalan dengan keragaman perkembangan masyarakat, maka
izin pun memiliki berebagai keragaman. Peristiwa konkret, izin sebagai salah satu jenis dan beschiking memiliki bentuk dan sifat yaitu konkret
dimana objek yang diputuskan dalam Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak abstrak, tetapi berwujud, terntentu atau dapat ditentukan. Individual
yang artinya Keputusan Tatat Usaha Negara itu tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik alamat maupun hal dituju. Final yaitu sudah
definitif dan karenanya dapat menimbulkan akibat hukum.
e. Prosedur dan Persyaratan
Untuk penerbitan izin harus melalui prosedur tertentu yang ditentukan oleh pemerintah, selaku pemberi izin. Selain harus menempuh prosedur tertentu,
pemohon izin juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang ditentukan secara sepihak oleh pemerintah atau pemberi izin. Prosedur dan
persyaratan izin tersebut berbeda-beda sesuai dengan jenis izin, tujuan izin dan instansi pemberi izin. Penentuan prosedur dan persyaratan perizinan ini
dilakukan secara sepihak oleh pemerintah, meskipun demikian pemerintah tidak boleh membuat atau menentukan prosedur dan persyaratan menurut
kehendaknya sendiri secara arbitrer sewenang-wenang, akan tetapi harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dari
perizinan tersebut. Dimana dalam menentukan syarat izin tersebut tidak boleh melampui batas tujuan yang hendak dicapai oleh peraturan hukum
yang menjadi dasar perizinan bersangkutan. 1.2.2
Fungsi dan Tujuan Perizinan
Sebagai instrumen yuridis, izin yang digunakan oleh pemerintah untuk mempengaruhi masyarakat dengan tujuan supaya mau mengikuti cara yang
dianjurkan guna mencapai suatu tujuan yang konkret. Izin berfungsi sebagai ujung tombak instrumen hukum sebagai pengarah, perekayasa, dan perancang
masyarakat adil dan makmur itu dijelmakan.
30
Hal ini berarti, melalui izin dapat diketahui gambaran mengenai masyarakat adil dan makmur itu terwujud. Hal ini
berarti persyaratan-persyaratan yang terkandung dalam izin merupakan
30
Ibid, h.208.
pengendali dalam mengfungsikan izin itu sendiri. Berkenaan dengan fungsi- fungsi hukum modern, izin dapat diletakan dalam fungsi menertibkan maysrakat.
Tujuan perizinan terebut tergantung pada kenyataan konkret yang dihadapi. Keragaman peristiwa konkret menyebabkan keragaman pula dari
tujuan izin, yang secara umum yaitu : a.
Keinginan mengarahkan mengendalikan “sturen” aktivitas-aktivitas tertentu misalnya izin bangunan
b. Mencegah bahaya bagi lingkungan izin-izin lingkungan
c. Keinginan melindungi objek-objek tertentu izin terbang, izin
membongkar pada monumen-monumen d.
Hendak membagi benda-benda yang sedikir izin penghuni di daerah padat penduduk
e. Pengarahan dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas izin
berdasarkan “drank en horecawet” , dimana pengurus harus memenuhi
syarat-syarat tertentu
31
1.3 Pengertian Izin Mendirikan Bangunan