Aktor mengejar
tujuan dalam
situasi dimana
norma-norma mengarahkannya dalam memilih alternatif cara dan alat untuk mencapai tujuan.
Norma-norma ini tidak menetapkannya pilihannya terhadap cara atau alat, akan tetapi ditentukan oleh kemampuan aktor untuk memilih, dan kemampuan inilah
yang disebut Parsons sebagai “Voluntarism”. Singkatnya voluntarisme adalah kemampuan individu melakukan tindakan dalam arti menetapkan cara atau alat
dari sejumlah alternatif yang tersedia dalam rangka mencapai tujuannya. Aktor menurut konsep voluntarisme adalah merupakan pelaku aktif dan kreatif serta
mempunyai kemampuan menilai dan memilih alternatif tindakan. Walaupun aktor tidak memiliki kebebasan total, namun ia mempunyai kemauan bebas dalam
memilih berbagai alternatif tindakan.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gerkatin Kota Solo yang berada Jl. Surya no. 146, Jagalan Solo. Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan Mei hingga Agustus
2015. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatid dengan jenis pendekatan studi kasus case study. Menurut Yin, 2002 : 1 “Studi kasus
memiliki ciri-ciri pertanyaan berkenaan dengan how atau why, peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa yang diselidiki, fokus
penelitian terletak pada fenomena masa kini di dalam konteks kehidupan nyata”. Dalam studi kasus yang dilakukan adalah bagaimana menyajikan pandangan
subjektif peneliti. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, pengamatan, telaah dokumen atau arsip.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Kriteria sampel yang akan dijadikan informan hendaknya
merupakan orang atau pihak yang bersangkutan langsung dengan kegiatan Gerkatin Solo, sehingga mengetahui secara mendalam mengenai obyek penelitian.
Dalam penelitian yang mengkaji tentang peranan Gerkatin untuk mendapatkan kesetaraan hak penyandang disabilitas tunarungu, yang menjadi informan adalah
Ketua Gerkatin, 4 infroman pengurus dan staff Gerkatin, 2 informan anggota Gerkatin, 3 informan masyarakat yang mengetahui Gerkatin.
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini dikelompokan menjadi dua macam antara lain: 1 Data Primer yang terdiri dari hasil wawancara dengan
informan yang berperan aktif dengan objek penelitian seperti para pengurus Gerkatin, difabel tunarungu sebanyak dua orang, masyarakat sekitar sebanyak tiga
orang pula.; 2 Data Sekunder yaitu dengan mencari data dari sumber-sumber seperti; dari berbagai referensi buku, informasi dari internet, arsip serta dokumen
yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data,
antara lain 1 Observasi tidak berpatisipasi; 2Wawancara mendalam; 3 Dokumen. Untuk memastikan data yang diperoleh merupakan data yang valid
digunakan teknik trianggulasi. Dengan memanfaatkan teknik pengumpulan data observasi tidak berpartisipasi pengamatan dan dokumen berupa arsip dari
Gerkatin Solo untuk mengklarifikasi data yang diperoleh sebelumnya. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data secara
interaktif. Aktivitas dalam analisis data menurut Miles dan Huberman 1993: 15-
19, yaitu: 1 Reduksi data data reduction; 2 Penyajian data data display; 3 Penarikan kesimpulan dan verifikasi conclution drawingverification.dengan
menggunakan teknik analisis data interaktif proses pengumulan data dan proses analisis data dapat dilakukan secara bersamaan. Apabila dalam proses analisis
dirasa terdapat kekurangan data maka peneliti akan kembali melalukan pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan tersebut dilakukan secara
terus menerus hingga data yang dbutuhkan dirasa cukup untuk disajikan dalam bentuk penulisan laporan akhir.
Dalam penelitian ini penulis telah mewawancarai sebanyak 9 informan. 1 informan yang merupakan Ketua Gerkatin, 4 infroman pengurus dan staff
Gerkatin, 2 informan anggota Gerkatin, 3 informan masyarakat yang mengetahui tentang Gerkatin.
C. Hasil dan Pembahasan