Mesin Bor DASAR TEORI

commit to user = 2.0 untuk beban kejut menengah =2.5 untuk beban kejut berat Gambar 2.10 Jenis bantalan gelinding

2.5 Mesin Bor

Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut pengerjaan pelubangan. Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut bor dan memiliki fungsi untuk Membuat lubang, Membuat lobang bertingkat, membesarkan lobang, Chamfer dan pekerjaan lainya. a. Mata Pemotong Mata potong terdiri dari dua bagian, yaitu bibir pemotong dan sisi pemotong. Bibir pemotong mata bor terdapat dua buah yang terletak antara dua sisi pemotong yang saling berhadapan. Kedua sisi pemotongan ini diasah hingga membentuk sudut yang bervariasi sesuai dengan bahan yang di bor. commit to user Tabel 2.1 sudut mata bor Besar sudut Bahan 50 -80 Kuningan, Perunggu 118 Baja, Besi Tuang, Baja Lunak, Baja Tuang 140 Baja Keras Sumber: http:doddi_y.staff.gunadarma.ac.idDownloadfiles27224Mesin+Bor.pdf b. Kecepatan pemotongan Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin per menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang terpotong per satuan waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam. Tabel 2.2 harga kecepatan potong mata bor HSS Bahan Kecepatan potong mmenit Alumunium Campuran 60 – 100 Kuningan Campuran 30 – 100 Perunggu Tegangan Tinggi 25 – 30 Besi Tuang Lunak 30 – 50 Besi Tuang Menengah 25 – 30 Besi Tuang Keras 10 – 20 Tembaga 20 – 30 Baja Karbon Rendah 30 – 50 Baja Karbon Sedang 20 – 30 Baja Karbon Tinggi 15 – 30 Baja Perkakas 10 – 30 Baja Campuran 15 – 25 Sumber: http:doddi_y.staff.gunadarma.ac.idDownloadfiles27224Mesin+Bor.pdf commit to user Berikut perhitungan kecepatan untuk proses pengeboran V = x d x n.......................................................... 2.14 Dimana: V = keliling bibir potong mata bor d = Diameter mata bor n = putaran mata bor per menit c. Pemakanan pengeboran Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobangbenda kerja dalam satu kali putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan. Pemakanan juga tergantung pada bahan yang akan dibor, kualitas lubang yang dibuat, kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata bor. Tabel 2.3 besarnya pemakanan berdasarkan diameter mata bor Diameter Mata Bor mm Besarnya Pemakanan Dalam Satu Kali Putaran mm - 3 0.025 – 0.050 3 – 6 0.050 – 0.100 6 – 12 0.100 – 0.175 12 – 25 0.175 – 0.375 25 – dst 0.375 – 0.675 Sumber: http:doddi_y.staff.gunadarma.ac.idDownloadfiles27224Mesin+Bor.pdf

2.6 Mesin Frais