Sambungan Baut Bantalan DASAR TEORI

commit to user Keterangan : = gaya geser normal tegak lurus ke arah gravitasi Nmm 2 = gaya geser tegak lurus ke arah G sesuai momen akibat dari pembebananya Nmm 2 P = gaya yang membebani N A = throat area mm e = jarak gaya dengan pusat titik berat G mm r 2 = radius las mm Resultan untuk tegangan geser maksimal = ...............................2.11

2.3 Sambungan Baut

Sambungan baut adalah sambungan yang menggunakan kontruksi ulir untuk mengikat dua atau lebih komponen permesinan. Sambungan baut merupakan jenis dari sambungan semi permanent dapat dibongkar pasang. Sambungan baut terdiri dari 2 dua bagian, yakni Baut Bolt, yakni yang memiliki ulir di bagian luar dan Mur Nut , yakni yang memiliki ulir di bagian dalam. Ukuran dalam ulir biasanya disertakan dengan huruf M kemudian diikuti dengan diamter dan kisaranya. Sebagai contoh M10 x 1,5 artinya ulir dengan diameter luar 10 dan kisar jarak ulir = 1,5 mm. Perhitungan dalam perencanaan sambungan ulir antara lain menentukan besarnya diameter. Menghitung diameter dari gaya gesernya. F = x d c 2 x ........................................................................2.12 commit to user dimana : d c = diameter baut mm F = gaya yang bekerja N = tegangan geser material Nmm 2 = safety factor

2.4 Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja secara semestinya. Jadi bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan pondasi pada gedung. Bantalan yang dipakai adalah bantakan jenis gelinding. Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan bagian yang diam melalui elemen gelinding seperti bola peluru, rol atau rol jarum, dan rol bulat. Adapun analisa terhadap bantalan dihitung dari beban ekuivalennya yaitu gabungan beban radial W R dan beban aksial W T . Besarnya beban ekivalen yang diterima bantalan dapat dihitung dengan persamaan. W e = X R . V . W R + Y T . W T K S ................... ……. 2.13 Keterangan : W e = beban ekuivalen X R = Faktor Beban radial V = Faktor putaran = 1.0 untuk cincin dalam yang berputar = 1.5 untuk cincin luar yang berputar W R = Beban radial W T = Beban aksial Y T = Faktor beban aksial K s = Faktor keamanan = 1.0 untuk beban yang merata = 1.5 untuk beban kejut ringan commit to user = 2.0 untuk beban kejut menengah =2.5 untuk beban kejut berat Gambar 2.10 Jenis bantalan gelinding

2.5 Mesin Bor