Proses Pembuatan Poros Pisau Potong

commit to user 44

BAB IV PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Pembuatan Poros Pisau Potong

4.1.1. Proses Pembubutan Porospisau potong terbuat dari baja karbonST58 dengan  28mm dan panjangnya 420mm. Dalam pembubutan pahat yang digunakan adalah pahat TCT Tungston Carbide Tipped tools. Gambar 4.1 Gambar Poros Pisau Potong - Perhitungan pembuatan poros : 1 Dept of cut kedalaman pemotongan t 1 = 2 25,2 - 28 2 d - D  = 1,4mm roughing t 2 = 2 25 - 25,2 2 d - D  = 0,1mm finishing 2 Kecepatan potong V a. Proses roughing Feed motion s = interpolasi dari tabel turning cutting speeds. Jusz Herman Eduard Scharcus. Westerman tables. 1996. Hal 95. 0.8 145 1.4 V 1.6 50 0,6 x -95 = 0,8V – 145 x 0,8 -51 = 0,8V – 116 -0,8V = -116 + 51 -0,8V = -61 145 - 50 145 - V 0,8 - 1,6 0,8 - 1,4  95 - 145 - V 0,8 0,6  44 commit to user 45 V = 0,4 - 61 - = 76,25 mmin n = d V.1000  = 3,14.28 76,25.1000 = 966,17 revmin Maka putaran yang dipakai pada mesin bubut adalah 755 rpm. b. Proses finishing Feed motion s = dari tabel turning cutting speeds. Jusz Herman Eduard Scharcus. Westerman tables. 1996. Hal 95. s = 0,1mm  V = 240mmin n = d V.1000  = 3,14.25,2 240.1000 = 3032,98 revmin Maka putaran yang dipakai pada mesin bubut adalah 2000 rpm. 3. Waktu pembubutan T roughing = s n i L = 755.1,4 420.1 = 1057 420 = 0,4 menit T finishing = s n i L = 2000.0,1 420.1 = 200 420 = 2,1 menit T total = T roughing + T finishing = 0,4 + 2,1 = 2,5 menit 4.1.2. Proses Milling Poros yang telah dikerjakan diproses pembubutan kemudian dikerjakan lagi di mesin milling. Pengerjaan di mesin millingantara lain pembuatan slot untuk pasak pulley dan pembuatan slot untuk counter baut pengencang pada bearing. Untuk pembuatan slot untuk pasak pulley dibuat alur dengan lebar 5mm sepanjang 20mm dengan kedalaman alur 4mm. Sedangkan pembuatan slot untuk counter baut pengencang pada bearingdibuat alur dengan lebar 5mm sepanjang 10mm dengan kedalaman 3mm. Poros ini mempunyai fungsi untuk penopang pisau potong dan ring penyekat antar pisau potong. - Perhitungan pembuatan slot pasak pada poros : Proses pembuatan slot ini dengan pemakanan roughing sedalam 4,5mm sebanyak 1 kali pemakanan dan pemakanan finishing sedalam commit to user 46 0,5mm sebanyak 1 kali pemakanan. Pengerjaan milling untuk pengefraisan secara vertikal dapat ditentukan menurut tabel “Suggested cutting speed and feed”. Jusz Herman Eduard Scharcus. Westerman tables. 1996. Hal 110.Pada pembuatan slot, endmill yang digunakan adalah HSS. a. Proses roughing 1 Kecepatan potong V n = a.b V.1000 = 4,5.5 1000 x 8 = 22,5 8000 = 355,6 revmin Maka putaran yang dipakai pada mesin milling adalah 310 rpm. 2 Panjang pemakanan L = l + 2 d + 2 = 30 + 2 20 + 2 = 42mm 3 Waktu pembuatan slot T roughing = s L.i ฀ = 20 42.1 ฀ = 20 42 ฀ = 2,1 menit b. Proses finishing 1 Kecepatan potong V n = a.b V.1000 = 0,5.5 1000 x 8 = 2,5 8000 = 3200 revmin Maka putaran yang dipakai pada mesin milling adalah 2150 rpm. 2 Panjang pemakanan L = l + 2 d + 2 = 30 + 2 20 + 2 = 42mm 3 Waktu pembuatan slot T finishing =  s L.i  18 42.1 18 42 = 2,3 menit Maka T total = T roughing + T finishing = 2,1 + 2,3 = 4,4 menit

4.2 Proses Pembuatan Ring Penyekat Antar Pisau