commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fotografi merupakan teknologi digital yang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sekarang ini, banyak orang menekuni dunia fotografi yang
bermula dari sekedar hobi. Namun, kebutuhan masyarakat akan fotografi kian meningkat sehingga dunia fotografi sendiri menjadi salah satu bisnis yang
menjanjikan. Saat ini hampir semua fotografer komersial yang menyediakan jasa pemotretan wedding photography melayani juga jasa pre-wedding. Meski
demikian dahulu fotografi pre-wedding bukan termasuk bidang atau genre yang biasa dikenal di dunia fotografi Internasional. Dunia mengenal fotografi
landscape, human interest, fotografi modeling, hingga fotografi wedding. Foto pre-wedding mulai terkenal di masyarakat terutama masyarakat
menengah ke atas. Sesuai namanya pre-wedding fotografi dilakukan oleh para pasangan pengantin sebelum menikah. Foto-foto tersebut nantinya ikut
dipamerkan saat resepsi, yaitu dibagian enterance, atau diputar di layar slide untuk diperlihatkan kepada para tamu. Bahkan saat ini ada beberapa perusahaan
fotografi yang menawarkan inovasi baru untuk menjadikan foto pre-wedding lebih dari sekedar foto biasa, yaitu dengan mengemas foto pre-wedding menjadi
bagian dari dekorasi rumah, seperti jam dinding, mug, boks cantik, aksesori di rak buku, dan sebagainya.
commit to user
Dewasa ini konsep foto pre-wedding kini muncul dengan segala perkembangannya. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang, baik dari pihak
fotografer maupun pasangan. Umumnya, pasangan yang datang ke fotografer sudah memiliki konsep tertentu untuk pemotretan pre-weddingnya. Sekarang ini
pasangan sudah memiliki keinginan yang lebih komplek. Inspirasi bisa datang
dari mana saja, seperti: film, teater, musik, dan masih banyak lain. Semua elemen pendukung seperti set lokasi, kostum, tata rias dan properti saling bersinergi
untuk mendukung tema yang diinginkan. Selain itu, banyak tema yang bisa digunakan, salah satunya dengan memanfaatkan permainan tradisional.
Permainan tradisional, misalnya bisa dijadikan sebuah konsep yang menarik, terkesan sederhana, unik dan berbeda. Permainan tradisional sering
disebut juga sebagai permainan rakyat, merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang pada masa lalu terutama tumbuh di masyarakat pedesaan. Namun,
keberadaan permainan tradisional sudah hampir terpinggirankan dan tergantikan oleh permainan modern. Di sisi lain pola permainan anak mulai bergeser pada
pola permainan di dalam rumah. Beberapa bentuk permainan yang banyak dilakukan adalah menonton tayangan televisi, games station dan game online.
Permainan yang dilakukan di dalam rumah lebih bersifat individual karena permainan tersebut tidak mengembangkan ketrampilan sosial anak. Permainan
tradisional dapat diartikan bukanlah hanya sekedar alat penghibur hati, sekedar penyegar pikiran, atau sekedar sarana olahraga. Tetapi permainan tradisional juga
menjadikan orang bersifat ulet, trampil, tangkas, cekatan, dan lain sebagainya.
commit to user
Tidak banyak pasangan mengabadikan foto pre-wedding mereka secara sederhana dan menampilkan kesan tradisional. kebanyakan pasangan lebih senang
menampilkan kesan glamour. Konsep pre-wedding banyak yang menggunakan gaya modern dan berkesan glamour. Bahkan, dengan menggunakan konsep-
konsep yang tradisional pun juga bisa digunakan sebagai foto pre wedding, justru disisi lain dapat mengangkat sisi ciri khas dari masyarakat jawa.
Sekarang ini permainan tradisional mulai terpinggirkan dan tergantikan oleh permainan modern yang berupa game online, toys, dan sebagainya. Anak-
anak sekarang memang tidak harus memainkan kembali permainan-permainan tradisional. Namun paling tidak generasi muda saat ini bisa mengenalkan kepada
generasi muda lainnya. Tentu dengan harapan agar generasi muda sekarang bisa mengenal sejarah kebudayaan nenek moyangnya, termasuk dalam lingkup
permainan tradisional dan akhirnya bisa menghargai karya dan identitas bangsanya sendiri walaupun teknologi yang diterapkan kala itu sangat sederhana.
Oleh karena itu penulis ingin menyajikan fotografi pre-wedding dengan menggunakan konsep yang yang berbeda, sederhana, unik dan lebih menonjolkan
kesan tradisional pada konsep visual. Berdasarkan
penjelasan di atas, penulis ingin mencoba mempresentasikan konsep permainan tradisional agar menjadi konsep pre-wedding yang sangat
menarik dan tidak kalah dengan fotografi pre-wedding yang menggunakan konsep glamour. Selain itu, penulis ingin menjadikan konsep permainan tradisional
sebagai fotografi pre-weeding yang dapat menginspirasi para pasangan agar memiliki keinginan dalam berkonsep tradisional dan memperkenalkan ke
commit to user
tradisionalan masyarakat jawa. Dengan demikian, penulis ingin mengonsep sebuah karya fotografi pre-wedding yang berjudul
“PERANCANGAN FOTOGRAFI
PREWEDDING DENGAN
KONSEP PERMAINAN
TRADISIONAL ”.
B. Pembatasan Masalah