PENUNJANG FOTOGRAFI PREWEDDING PERMAINAN TRADISIONAL

commit to user Selain pemilihan tempat yang harus diperhitungkan dalam pembuatan fotografi pre wedding adalah kostum. Kostum yang biasa digunakan adalah gaun, kebaya, dress untuk calon mempelai wanita, sedangkan untuk laki-laki biasanya jas, kemeja, kaus berkerah dan lain-lain. Namun semua itu kembali lagi ke konsep yang akan digunakan dalam pengambilan foto pre wedding. Properti pendukung juga sangat berperan penting misalnya bunga, syal, balon, payung, gitar dan lain-lain. Selain memperindah gambar, properti pendukung juga mampu memberikan aksen tersendiri bagi karya fotografi pre wedding.

B. PENUNJANG FOTOGRAFI PREWEDDING

1. Costum Pemilihan costum untuk fotografi pre wedding sangat berperan penting dalam sebuah konsep pre wedding. Karena dapat menentukan penampilan pasangan agar lebih terlihat terkonsep dan terlihat berbeda dari sebelumnya. 2. Make up Make up merupakan kompenen penting dalam fotografi pre wedding. Karena dapat digunakan untuk mengubah wajah seseorang sesuai dengan kebutuhan agar memunculkan kelebihan dan kekurangan pada commit to user wajah. Tujuan make up adalah mengoreksi penampilan wajah sesuai dengan konsep yang digunakan. 3. Tata Rambut atau Hair Style Tatanan rambut juga harus menunjang penampilan saat pengambilan foto akan menjadi daya tarik tersendiri bagi mata yang memandang. Tatanan rambut dapat diaplikasikan di berbagai macam variasi. Namun, bagi pasangan kekasih yang ingin mengabadiakan moment pre wedding sebaiknya menata rambut sesuai dengan konsep yang digunakan. 4. Properti Penggunaan properti dalam fotografi pre wedding dilakukan agar konsep yang diinginkan lebih pasti antara model pre wedding dan properti sesuai yang diharapkan. Selain itu properti dapat berfungsi sebagai pelengkap konsep dalam pemotretan pre wedding tersebut. 5. Memilih lokasi Memilih lokasi merupakan kebutuhan yang utama setelah menentukan konsep foto pre wedding. Pemilihan lokasi untuk dijadikan pengambilan foto pre wedding sangat penting untuk kebutuhan pemotretan. Tujuan memilih lokasi adalah untuk menguasai medan suatu tempat agar kita tahu sudut-sudut pemotretan mana yang terbaik. commit to user

C. PERMAINAN TRADISIONAL

Permainan tradisional sebagian besar berupa permainan anak itu adalah merupakan bagian dari folklore atau cerita rakyat, disamping cerita rakyat, lagu- lagu rakyat dan tari-tarian rakyat. Sedangkan permainan tradisional itu adalah suatu hasil budaya masyarakat, yang berasal dari jaman dahulu, yang telah tumbuh dan hidup hingga sekarang, dengan masyarakat pendukungnya yang terdiri atas tua muda, laki perempuan, kaya miskin, rakyat bangsawan dengan tiada bedanya. Permainan tradisional bukanlah hanya sekedar alat penghibur hati, sekedar penyegar pikiran, atau sekedar sarana olahraga. Tetapi memiliki latar belakang yang bercorak rekreaktif, kompetitif, paedagogis, magis dan religius. Permainan tradisional juga menjadikan orang bersifat trampil, ulet, tangkas, cekatan dan lain sebagainya. Permainan tradisional yang masih dikenal masyarakat, antara lain: 1. Dhakon Permainan dhakon atau congklak merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang yang biasanya perempuan. Alat yang digunakan terbuat dari kayu atau plastik berbentuk mirip perahu dengan panjang sekitar 75cm dan lebar 15cm. Pada kedua ujungnya terdapat lubang yang disebut induk. Di antara keduanya terdapat lubang yang lebih kecil dari induknya berdiameter kira-kira 5cm. Setiap deret berjumlah 7 buah lubang. Pada setiap lubang kecil tersebut diisi dengan kerang atau biji- bijian sebanyak 7 buah. commit to user Cara bermainnya adalah dengan mengambil biji-bijian yang ada di lubang bagian sisi milik kita kemudian mengisi biji-bijian tersebut satu persatu ke lubang yang dilalui termasuk lubang induk milik kita atau lubang induk sebelah kiri kecuali lubang induk milik lawan, jika biji terakhir jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain maka bijian tersebut diambil lagi untuk diteruskan mengisi lubang-lubang selanjutnya. Begitu seterusnya sampai biji terakhir jatuh ke lubang yang kosong. Jika biji terakhir tadi jatuh pada lubang yang kosong maka giliran pemain lawan yang melakukan permainan. Permainan ini berakhir jika biji-bijian yang terdapat di lubang yang kecil telah habis dikumpulkan. Pemenangnya adalah anak yang paling banyak mengumpulkan biji-bijian ke lubang induk miliknya. Permainan dhakon bukan hanya sekedar mengalahkan lawan dengan menjatuhkan biji-bijian ke dalam lubang dhakon, tetapi permainan ini mempunyai makna kecerdasan berhitung sangat diperlukan dalam suatu permainan Sukirman Dharmamulya, 2005:128. http:www.google.com refrensi247-permainan-anak-tradisional.html diakses tanggal 24 febuari 2012 commit to user 2. Egrang bathok Selain mengenal egrang dari bambu, anak-anak masyarakat Jawa masa lalu juga mengenal egrang bathok. Egrang jenis terakhir ini dibuat dari bahan dasar tempurung kelapa yang dipadu dengan tali plastik atau dadung. Fungsi utama sama, seperti alat dolanan lain, yakni diciptakan dan dibuat untuk bermain bagi dunia anak. Dolanan egrang bathok tidak terbatas untuk dimainkan oleh anak laki-laki, tetapi juga kadang dipakai untuk bermain anak perempuan. Permainannya pun cukup mudah, kaki tinggal diletakkan ke atas masing-masing tempurung, kemudian kaki satu diangkat, sementara kaki lainnya tetap bertumpu pada batok lain di tanah seperti layaknya berjalan. Permainan engrang bathok bukan sekedar permainan individu atau kelompok yang biasa dipakai untuk perlombaan. Namun, dibutuhkan ketangkasan dan kecepatan dalam berjalan memainkan engrang bathok ini. Pada saat ini permainan ini sudah sangat jarang dijumpai di lingkungan masyarakat jawa. Belum tentu juga pasar tradisional ini menjual alat permainan ini. Anak-anak sekarang memang tidak harus memainkan kembali permainan-permainan tradisional, termasuk dolanan egrang bathok. Namun paling tidak generasi tua saat ini bisa mengenalkan kepada generasi muda sekarang. Tentu dengan harapan agar generasi muda sekarang bisa mengenal sejarah kebudayaan nenek moyangnya, termasuk dalam lingkup permainan tradisional dan akhirnya bisa menghargai karya commit to user dan identitas bangsanya sendiri walaupun teknologi yang diterapkan kala itu sangat sederhana. http:www.google.com10-permainan-tradisional-anak-indonesia_files10-permainan- tradisional-anak-indonesia.htm diakses pada tanggal 14 April 2012 3. Bekelan Bekelan merupakan salah satu permainan yang menggunakan media bola kecil terbuat dari karet yang dapat menghasilkan daya pantul jika dilemparkan, dan ditambah beberapa biji buah tertentu ataupun biasanya menggunakan kwuk atau suatu nama jenis kerang kecil yang mati dikeringkan sebagai alat untuk memainkan permainan tersebut sebanyak duabelas atau delapanbelas buah, biasanya dalam jumlah kelipatan enam. Permainan ini dimainkan di atas lantai yang cukup datar dengan jumlah pemain dua sampai lima orang atau lebih dan dapat dilakukan sendiri atau berkelompok. Untuk memainkan permainan ini diperlukan keahlian dan kelincahan untuk menangkap bola setelah dipantulkan, permainan ini juga memerlukan pengaturan waktu dan strategi yang tepat. Juga yang didapat dari permainan ini yaitu menimbulkan sikap lebih cekatan. commit to user http:www.google.com10-permainan-tradisional-anak-indonesia_files10-permainan- tradisional-anak-indonesia.htm diakses pada tanggal 14 April 2012 4. Gasingan Gasingan adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan keseimbangan pada suatu titik. Gasingan merupakan suatu mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk ramalan nasib. Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, ada juga yang dibuat dari plastik, bambu atau bahan-bahan lainnya. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda tergantung pada lengan yang memainkan. Permainan ini dimainkan di atas tanah atau lantai yang datar agar saat gasing mulai dimainkan, gasing dapat berputar sesuai dengan poros dan keseimbangan pada suatu titik. Untuk memainkan permainan ini memerlukan pengaturan strategi yang tepat agar gasing dapat dapat berputar lama. Selain itu, diperlukan tenaga untuk menarik tali pada gasing agar dapat berputar lama. commit to user http:www.google.comrefrensi247-permainan-anak-tradisional_filesa_003.htm diakses pada tanggal 24 febuari 2012 5. Yoyo Yoyo adalah suatu permainan yang tersusun dari dua cakram berukuran sama, biasanya terbuat dari plastik, kayu atau logam yang dihubungkan dengan suatu sumbu, di mana tergulung tali yang digunakan. Satu ujung tali terikat pada sumbu, sedangkan satu ujung lainnya bebas dan biasanya diberi kaitan. Permainan yoyo adalah salah satu permainan yang populer. Yoyo dimainkan dengan mengaitkan ujung bebas tali pada jari tengah, memegang yoyo, dan melemparkannya ke bawah dengan gerakan mulus. Dengan menggerakan pergelangan tangan, yoyo dapat dikembalikan ke tangan pemain, di mana tali akan kembali tergulung dalam celah sumbu. 6. Tiga jadi Menilik dari namanya, jelas bahwa permainan tradisional ini memang menyerap dari bahasa Indonesia. Dalam bahasa Jawa, berarti “telu dadi”. Artinya, ketika ada tiga “gacuk” alat bermain yang berjajar tiga atau baik horisontal, vertikal, dan diagonal artinya menang. Permainan commit to user ini hampir mirip dengan permainan tradisional Jawa lainnya seperti mul- mulan dan bas-basan. Permainan Tiga Satu adalah sebuah permainan ringan, mudah, dan sederhana. Bisa dimainkan di halaman rumah maupun di luar rumah, asalkan tempatnya teduh. Lantai biasanya tempat yang paling cocok. Namun jika terpaksa dimainkan di atas tanah juga tidak masalah. Walaupun permainan ini cukup mudah dan tidak menguras tenaga bagi yang bermain, namun membutuhkan konsentrasi dan taktik yang jitu. Dalam permainan ini ada pemain yang kalah dan menang. Satu permainan Tiga Jadi cukup dilakukan oleh dua anak yang saling berhadap-hadapan. Alat yang dibutuhkan untuk bermain ini pun juga cukup sederhana, karena hanya mengambil dari benda-benda alam sekitar, seperti biji buah atau kecik, kerikil, kreweng, dan semacamnya. Kadang pula memakain sobekan kertas, kardus, dan semacamnya. Setiap anak yang bermain, sebaiknya mencari tiga buah gacuk atau alat bermain yang sama, misalnya kalau krikil, krikil semua. Pemain lain bisa menggunakan kecik semua. Tujuannya agar dalam permainan mudah membedakan gacuk sendiri dengan gacuk lawan. Untuk memainkan permainan ini diperlukan pengaturan strategi yang tepat, kesabaran dan ketelatenan. Selain itu kedua pemain harus membuat kesepakatan agar dalam bermain bersikap positif dan tidak curang. commit to user http:www.google.com10-permainan-tradisional-anak-indonesia_files0.htm diakses pada tanggal 22 April 2012 7. Ancak-ancak alis Satu lagi permainan tradisional masyarakat jawa yang sering dimainkan oleh anak-anak tanpa harus membutuhkan peralatan tetap, yaitu ancak-ancak alis. Di zaman dulu, sebelum kemerdekaan bangsa indonesia, permainan yang di iringi dengan lagu-lagu dolanan ini terkenal di berbagai wilayah pedesaan di masyarakat pertanian jawa. Dolanan ini biasa dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan sebaya. Tetapi kadang pula anak-anak yang lebih besar pada jaman dulu masih suka memainkan dolanan ini. Permainan ini hanya memerlukan sebidang tanah sesuai dengan jumlah pemain. Semakin banyak pemain semakin luas arena permainan yang dibutuhkan. Di luar itu tidak diperlukan perlengkapan apa-apa. Selain itu permainan ini menggunakan lagu pengiring tanpa instrumental. Para pemain baik laki-laki maupun perempuan berkumpul satu tempat yang telah ditentukan. Setelah siap pililah dua orang di antara mereka, misal A dan B untuk berperan sebagai petani. Syarat-syarat umum untuk berperan sebagai petani adalah keduanya sama-sama tinggi, sama commit to user kuat dan sama besar. Kedua petani tersebut kemudian memisahkan diri untuk mengadakan perundingan yang tidak boleh diketahui oleh pemain lainnya. Dalam perundingan tersebut mereka memilih nama untuk dirinya masing-masing. Nama ini biasanya merupakan nama alat-alat petani misalnya, garu, pacul, luku, arit dan sebagainya. Setelah menemukan nama bagi mereka masing-masing, mereka kembali berkumpul dengan pemain lainnya. Permainan di mulai. Kedua petani A dan B berdiri berhadapan, misalnya berdiri menghadap utara dan selatan. Keempat tangan mereka diangkat ke atas dan keempat telapak tangannya saling menempel sehingga seolah-olah membentuk sebuah pintu gapura. Kedua petani tersebut selalu menggerakan tangannya dan saling bertepuk satu dengan lainnya sambil menyanyikan lagu ancak-ancak alis. Permainan ancak-ancak alis memang harus membutuhkan kesabaran karena memerlukan waktu yang lama. Selain itu memerlukan kekompakan dan kebersamaan dalam bermain, agar permainan menyenangkan. http:www.google.com10-permainan-tradisional-anak-indonesia_files10- permainan-tradisional-anak-indonesia_datatf.htm diakses pada tanggal 14 April 2012 commit to user

D. TARGET MARKET