Gambar 2.1 Grafik kejadian MSDs Sumber: Oregon, 2000
Dari gambar di atas nampak jelas bahwa punggung mempunyai presentase cidera terbesar dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain.
2.1.2 Epidemiologi NPB Non-spesifik
Nyeri punggung merupakan kelainan muskuloskeletal yang paling sering terjadi. Perkiraan total biaya yang dikeluarkan untuk mengobati
nyeri punggung di Inggris pada tahun 2000 menghabiskan dana sebesar 12,3 juta poundsterling. Penyakit ini menyerang satu dari lima orang dalam
waktu yang bersamaan dan pada usia 30 tahun setengah populasi akan mengalami paling tidak satu episode nyeri punggung Brayne C et al,
2011.
Hasil penelitian yang dilakukan Pokdi Nyeri PERDOSSI Persatuan Dokter Saraf Seluruh Indonesia di Poliklinik Neurologi Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo RSCM pada tahun 2002 menemukan prevalensi penderita NPB sebanyak 15,6. Angka ini berada pada urutan kedua
tertinggi sesudah sefalgia dan migren yang mencapai 34,8. Dari hasil penelitian secara nasional yang dilakukan di 14 kota di Indonesia juga oleh
kelompok studi Nyeri PERDOSSI tahun 2002 ditemukan 18,13 penderita NPB dengan rata-rata nilai VAS sebesar 5,46±2,56 yang berarti nyeri
sedang sampai berat. Lima puluh persen diantaranya adalah penderita berumur antara 41-60 tahun Purba, 2008.
Nyeri pinggang idiopatik yaitu akibat strain otot dan sprain ligament merupakan penyebab tersering 70 dari NPB mekanik 80-
90 sembuh dalam 2-6 minggu, 30 -70 akan berulang dan 5-10 menjadi kronik. Dapat mengenai usia antara 25-60 tahun dan paling sering
mengenai usia 40-45 tahun. Tidak membedakan ras dan jenis kelamin. Sebagin besar penderita nyeri punggung bawah mengatasi keluhannya
sendiri tanpa mencari pengobatan medis Rahmawati, 2006.
2.1.3 Etiologi NPB Non-spesifik
Menurut Borenstein dan Wiessel 2004, faktor-faktor penyebab nyeri punggung bawah dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu :
1. Faktor statik
Faktor mekanik statik adalah deviasi sikap atau postur tubuh yang menyebabkan peningkatan sudut lumbosakral sudut antara segmen Vertebra
L5 dan Vertebra S1 yang normalnya 30 -34
, atau peningkatan lengkung lordotik lumbal dalam waktu yang cukup lama, serta menyebabkan
pergeseran titik pusat berat badan center of gravityCoG, yang normalnya berada di garis tengah sekitar 2,5 cm di depan segmen Vertebra S2.
Peningkatan sudut lumbosakral dan pergeseran CoG tersebut akan menyebabkan peregangan pada ligamen dan berkontraksinya otot-otot yang
berusaha untuk mempertahankan postur tubuh yang normal, akibatnya dapat terjadi sprain atau strain pada ligamen atau otot-otot sekitar punggung bawah
yang menimbulkan nyeri Pandono, 2008. Kemungkinan faktor penyebab statik pada NPB adalah Pandono,
2008 : a
Pergeseran titik pusat berat badan bergeser ke depan. Adapun yang dapat menimbulkan pergeseran antara lain:
1. Kebiasaan tubuh yang tidak benar
2. Obesitas dan kehamilan
3. Pemendekan tendo achiles atau terlalu sering memakai sepatu
dengan tumit tingi 4.
Kelemahan otot-otot dinding perut, serta kelainan atau pemendekan otot-otot pungung
b Pergeseran titik pusat berat badan bergeser ke samping
c Terganggunya ritme lumbal-pelvis
2. Faktor dinamik
Faktor mekanik dinamik atau kinetik yaitu terjadinya stress atau beban mekanik abnormal pada struktur jaringan ligamen atau otot di daerah
punggung bawah saat melakukan gerakan. Stress atau beban mekanik tersebut melebihi kapasitas fisiologik atau toleransi otot maupun ligamen di daerah
punggung bawah. Timbulnya nyeri adalah akibat kelainan pada ritme lumbal pelvis yaitu karena fungsinya tidak sempurna. Gerakan yang potensial
menimbulkan nyeri punggung bawah muskuloskeletal adalah gerakan kombinasi terutama fleksi dan rotasi, dan bersifat repetitif, apalagi disertai
dengan beban, misalnya ketika sedang mengangkat beban yang berat Pandono, 2008.
Menurut Bull dan Archad 2007, faktor-faktor resiko pada nyeri punggung bawah dapat dibagi menjadi 2 kelompok utama, yaitu faktor
eksternal atau pekerjaan dan faktor internal. a
Faktor eksternal atau pekerjaan Faktor eksternal atau pekerjaan antara lain : 1 pekerjaan fisik yang
berat, yang terutama memberikan tekanan yang cukup besar pada punggung bawah; 2 pekerjaan yang berhubungan dengan posisi statik yang
berkepanjangan, misalnya berdiri atau duduk yang cukup lama, apalagi disertai dengan vibrasi atau getaran pada tubuh, misalnya mengendarai mobil,
truk, atau mengoperasikan alat-alat perindustrian; 3 pekerjaan yang dilakukan dengan gerakan membungkuk atau memutar tubuh secara
berulang-ulang; 4 pekerjaan yang membosankan, repetitif, atau tidak memberikan kepuasan Bull dan Archad,2007.
b Faktor internal
Faktor internal berkaitan dengan individu itu sendiri, antara lain : 1 usia, dari berbagai studi epidemiologik, kejadian nyeri punggung bawah
meningkat pada usia 35 tahun dan mencapai puncaknya pada usia sekitar 55 tahun; 2 antropometrik, berhubungan dengan berat badan, individu dengan
obesitas mempunyai resiko yang lebih besar mengalami nyeri punggung bawah karena obesitas menyebabkan hiperlordosis lumbal sehingga terjadi
pergeseran titik pusat berat badan ke depan Bull dan Archad,2007.
2.1.4 Sistem Otot Pada Region Punggung Bawah